08 Oktober 2008

Harga Bokar Sumsel Alami Penurunan

PALEMBANG (SINDO) – Penurunan harga ekspor karet Indonesia jenis SIR 20 belum berpengaruh banyak terhadap ekspor karet Sumatera Selatan. Meski demikian, harga bahan olah karet (bokar) di pabrik turun menjadi Rp18.500 per kg.

     Turunnya harga ekspor karet disebabkan terjadinya krisis keuangan dan ekonomi di beberapa negara tujuan ekspor, seperti Amerika dan beberapa negara Eropa. Saat ini harga ekspor karet Indonesia jenis SIR 20 pada kisaran USD2,38 per kg dari sebelumnya yang selalu berada di atas USD2,50 per kg. “Penurunan telah berlangsung 10 hari terakhir dan sepertinya bukan hanya berlaku di karet, tapi semua komoditas ekspor,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel Alex Kurniawan Eddy kemarin.

     Meski saat ini belum terpengaruh, anggota Gapkindo mengkhawatirkan kondisi ke depan. Jika krisis di negaranegara tujuan ekspor tersebut tidak juga kunjung membaik, bisa saja kuantitas ekspor karet dari Indonesia menurun. H Toing, pedagang karet dari Kabupaten Musi Banyuasin, mengatakan, meski produksi mulai banyak, sejak Lebaran kemarin pedagang kesulitan mendapatkan getah karena petani libur menyadap karet. “Ini kan sudah mulai masuk musim hujan sehingga kualitas getah sedikit menurun.Selain itu,harga yang menurun membuat petani enggan menyadap karet dari kebunnya,”ucapnya. (iwan setiawan)

halaman 22

Tidak ada komentar: