08 November 2008

KA Trans Sumatera Dinilai Mendesak

PALEMBANG (SINDO) – Staf Ahli Menteri Perhubungan Zulkarnain Oeyoeb mengatakan, kereta api (KA) merupakan sarana angkutan massal yang efektif dan efisien dibanding moda transportasi lain. Dengan KA, barang yang diangkut bisa dalam jumlah besar dan lebih cepat. Karena itu pihaknya akan mengembangkan KA agar masyarakat bisa merasakan manfaat secara luas.

Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Palembang Amidi mengatakan, meski terlambat, rencana pengembangan jaringan KA di Sumatera sangat baik. Menurut dia, seharusnya sejak dulu pemerintah melakukan hal itu, mengingat Sumatera memiliki banyak sekali potensi produk yang membutuhkan sarana transportasi massal yang efektif dan efisien, seperti halnya KA. “Meski kita tahu investasi untuk membangun jaringan KA sangat besar, adanya jaringan KA dari ujung ke ujung Pulau Sumatera selain bisa mempercepat pengiriman barang, juga menekan biaya transportasi,” tuturnya. (iwan setiawan)

halaman 18

Pasar Domestik Miliki Potensi

PALEMBANG (SINDO) – Menghadapi perlambatan ekspor akibat krisis finansial global, sudah saatnya para pelaku usaha memberi porsi besar terhadap pasar domestik.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Selatan (Sumsel) Achmad Rizal mengatakan, krisis finansial global membuat ekspor ke beberapa negara tujuan utama, seperti Amerika Serikat (AS) dan China, mengalami penurunan. Untuk itu, sebaiknya pasar ekspor tersebut dialihkan ke pasaran dalam negeri. Sebagai contoh, kata Achmad, Thailand tidak terkena dampak krisis finansial global karena produk lokalnya memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Jangan selalu berorientasi pada ekspor. Coba lihat pasar dalam negeri yang penduduknya lebih dari 220 juta orang, sangat potensial untuk digarap,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Ke depan, ungkap Rizal, selain mulai mengandalkan pasar dalam negeri, para pelaku usaha harus segera mencari tujuan ekspor baru selain AS. Sebab, tidak ada pihak manapun yang menjamin suatu negara terbebas dari krisis, meski dinilai super power. Nilai positif lain yang didapat dari pasar domestik, yaitu perputaran uang akan terjadi di dalam negeri sehingga perekonomian semakin kuat. “Boleh saja tetap ekspor, tetapi tetap saja tidak boleh menganggap sebelah mata pasar dalam negeri,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Tetap Perbankan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rachmad Ali menjelaskan, krisis finansial saat ini telah berbuah resesi ekonomi. Kekhawatiran dunia telah merebak bahwa akan datang gelombang tsunami resesi ekonomi yang episentrumnya di AS. “Krisis finansial yang kemudian mengglobal membuat sektor riil di AS menjadi babak belur. Angka penjualan hampir semua barang menurun tajam. Ini bisa menjadi bencana karena AS merupakan negara target ekspor terbesar di dunia,” ungkapnya.

Rachmad menambahkan, langkah yang dilakukan pemerintah sudah tepat. Bank Indonesia mempermudah likuiditas untuk membantu mengurangi tekanan perbankan. ”Selain itu, pemerintah harus mulai mengarahkan gerak ekonomi pada potensi pasar domestik. Karena itu, jika daya beli dapat dijaga, tekanan terhadap sektor riil akan berkurang,” ucapnya. (iwan setiawan)

halaman 18