26 Maret 2009

Sekda Berang, Stasiun Kertapati Jorok

PALEMBANG (SI) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Marwan Hasmen menyatakan keprihatinannya atas buruknya kebersihan di lingkungan Stasiun Kertapati.

Keprihatinan Marwan mengemuka setelah melakukan pemantauan di beberapa lokasi yang masuk dalam titik penilaian tim Piala Adipura, salah satunya di lingkungan kerja PT Kereta Api (KA), yakni di Stasiun Kertapati. “Banyak puntung rokok berserakan. Botol dan bungkus minuman juga berhamburan di sudut-sudut ruangan. Belum lagi kondisi di sekitar rel yang sangat kotor oleh sampah kertas dan plastik bungkus makanan,” ujar Sekda saat meninjau Stasiun Kertapati kemarin.

Sekda menyebutkan, dengan kenyataan ini, selanjutnya tim pemantau kebersihan Kota Palembang yang dipimpinnya langsung memberikan teguran kepada pimpinan Stasiun Kertapati. Dia berharap kebersihan di lokasi umum, terutama di tempat pelayanan publik, seperti stasiun, harus menjadi perhatian serius pengelola tempat tersebut. “Sebenarnya pada pemantauan pertama beberapa waktu lalu, di stasiun ini kondisi di gedung sudah bersih. Namun, kondisi kebersihan di sekitar rel masih terlihat sangat kotor dan sangat memprihatinkan,” katanya.

Sebenarnya secara umum sejumlah titik penilaian Adipura, terutama untuk taman kota, saluran air, dan pemukiman, sudah lebih baik dibanding pemantauan terakhir. Dengan semakin meningkatnya kebersihan di sejumlah titik tersebut, dia berharap dapat terus dijaga, terutama oleh masyarakat luas. Jika sudah demikian, ujar dia, kebersihan akan menjadi sesuatu yang permanen dan berlangsung terus menerus, bukan hanya terlihat gerakannya saat ada program penilaian. “Seharusnya setiap saat kita jaga kebersihan lingkungan, bukan karena ada penilaian Adipura saja,” kata Marwan.

Menyikapi masih kotornya lingkungan di Stasiun Kertapati, Kepala Dinas Kebersihan Kota Palembang Zulfikri Simin menyebutkan, sesuai instruksi sekda, dia segera menurunkan beberapa petugas untuk membersihkan lingkungan Stasiun Kertapati. Namun, para petugas kebersihan itu hanya membersihkan satu kali ini saja. Ke depannya, tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan stasiun, merupakan tugas dari pengelola stasiun. “Petugas kebersihan yang kami miliki sangat terbatas dan sudah memiliki tanggung jawab masing-masing sehingga kami juga meminta peran aktif masyarakat, termasuk pengelola perkantoran atau tempat umum lainnya, untuk bisa menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing,” tuturnya.

Ditanya kapan tim penilai Adipura akan melakukan penilaian berikutnya, Zulfikri mengatakan belum mengetahui jadwal pastinya. Namun, diperkirakan pada April mendatang penilaian kembali dilakukan dengan pola tertutup. “Jadi, besar harapan kami, masyarakat bisa berperan aktif menjaga kebersihan kota dengan membuang sampah pada tempatnya,” tandasnya.

Kecamatan AAL Fokus Dua Titik Adipura

Di tempat terpisah, penilaian sejumlah titik Adipura yang akan dilakukan April mendatang memaksa pihak Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) berikut kelurahan di lingkungannya semakin mengintensifkan kebersihan yang menjadi titik penilaian Adipura.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Alang-Alang Lebar (AAL) Furwadie mengatakan, penilaian titik Adipura di Kecamatan AAL bertambah dua titik dari lima titik yang telah dilakukan penilaian sebelumnya. Kedua titik baru tersebut yakni area Puskesmas Punti Kayu dan Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu. “Saat ini jumlah titik penilaian ada tujuh sehingga langkah pembersihan, penanaman pohon penghijauan lebih diintensifkan, bahkan sudah menjadi agenda keseharian. Selain itu, kami fokuskan titik penilaian di pintu gerbang kota, yakni Jalan Kolonel Haji Burlian dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas),” ujarnya saat melakukan pembersihan dan penanaman pohon penghijauan di Pasar Km 5 Palembang kemarin.

Menurut dia, terjunnya petugas kecamatan dan kelurahan melakukan pembersihan mampu memacu motivasi di masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, baik itu lingkungan umum maupun pemukiman sekitar. Dengan demikian, hidup bersih menjadi budaya di masyarakat. “Saya imbau masyarakat di wilayah Kecamatan AAL agar tidak membuang sampah sembarangan sehingga program kebersihan bisa terlaksana dengan baik dan jangan menunggu diperintah, baru menjalaninya,” ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Srijaya M Yunizar menuturkan, pihaknya terus berupaya melakukan pengawasan terhadap titik-titik penilaian Adipura dengan mengajak masyarakat turut berperan aktif menjaga kebersihan. “Kami giatkan upaya pembersihan bersama rutin setiap minggunya bersama masyarakat, khususnya para pelaku ekonomi di Jalan Kolonel H Burlian, untuk melakukan pembersihan. Apalagi jalan tersebut merupakan akses keluar masuknya tamu dari luar,” ucap dia.

Pihaknya berharap masyarakat ikut membiasakan diri hidup bersih, tidak melakukan pembersihan ketika ada penilaian Adipura saja, melainkan budaya hidup bersih harus dijadikan kebiasaan. “Jika masyarakat berperan aktif, niscaya untuk mewujudkan Kota Palembang sebagai kota internasional, berbudaya, dan religius segera tercapai dengan cepat,” ungkapnya. (iwan setiawan/hengky ca)