12 Desember 2009

Kejutan Menembak

VIENTIANE (SI) – Penantian panjang cabang menembak telah berakhir. Setelah menunggu 12 tahun atau enam kali penyelenggaraan SEA Games (SEAG), atlet menembak Indonesia akhirnya mampu meraih prestasi terbaik di ajang multievent dua tahunan se-Asia Tenggara itu.

Adalah Erlinawati yang mampu mengibarkan bendera Merah Putih di Lapangan Tembak Kompleks Olahraga Nasional, Vientiane, Laos, kemarin. Dia mempersembahkan medali emas di nomor 50 m rifle prone putri. Di nomor ini, Elly–panggilan Erlinawati–mencatatkan 594 poin mengungguli atlet Thailand Pitchitkan Janako (592 poin) dan atlet Vietnam Ngadon Th (590 poin). Sebenarnya, satu atlet menembak Indonesia lain, yaitu Maharani Ardy juga meraih 590 poin. Namun, karena penghitungan juri atlet asal Vietnam lebih baik dalam akurasi tembakan, peluang Maharani meraih medali pupus.

Jelas, itu sejarah bagi cabang menembak Indonesia. Sebab, terakhir tim menembak Merah Putih merebut medali emas saat SEAG 1997 Jakarta. Sementara pada ajang berikutnya, Indonesia hanya mampu mengantongi perak.

Menurut Pelatih Kepala Cabang Menembak Indonesia Sylviana, momen ini diharapkan mampu menjadi titik balik kebangkitan cabang menembak Indonesia. “Kami patut berbangga dengan raihan ini. Karena, pada SEAG kali ini merupakan gabungan antara atlet senior dan junior. Alhasil, pada event olahraga internasional lainnya, kami di cabang menembak sudah memiliki modal pada atlet junior kami,” ujar Sylviana.

Elly mengaku sangat senang bisa menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia. Menurutnya, di nomor sport rifle prone putri, dia tidak menyangka bisa mengumpulkan poin terbanyak dan merebut medali emas. “Dari awal kami main enjoy dan fokus ke pertandingan untuk meraih hasil terbaik. Hasil (medali) ini saya ibaratkan bonus karena bermain baik dan fokus,” ungkap Elly. (iwan setiawan)