20 Maret 2009

Ingin Memasyarakatkan Dangdut

MENGENAL FINALIS KDI 6 AUDISI PALEMBANG (2)

Satu lagi finalis KDI 6 Audisi Palembang yang berhak mengikuti Gerbang KDI 6 di Jakarta. Fitri Mulyeni, 23, dara asal Padang, Sumatera Barat yang mendapat keberuntungan itu.


Finalis KDI 6 Audisi Palembang Fitri Mulyeni saat berpose bersama ibunda tercinta.

Image musik dangdut yang hanya bisa dinikmati kaum menengah ke bawah, kini mulai bergeser. Masyarakat pun tidak lagi malu ketika mendengarkan atau mendendangkan lagu yang memiliki cengkok khas ini. Tak hanya itu, bahkan tidak sedikit penggemar dangdut yang memiliki strata pendidikan tinggi. Salah seorang diantaranya adalah Fitri Mulyeni yang baru saja memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Andalas pada Desember 2008 lalu.

Perhatian besarnya untuk berkiprah di jalur dangdut inilah, yang mengantarkan warga Jalan Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, Sumatera Barat, ini ikut ajang KDI 6 Audisi Palembang. Berkat tekat bulatnya, kini Yenni memiliki kesempatan untuk menjadi salah seorang bintang dangdut masa depan Indonesia, setelah dinyatakan lolos ke Gerbang KDI 6 mewakili audisi Palembang.

Yenni menceritakan, lolos ke Gerbang KDI bukan pertama kali dirasakannya. Pada gelaran tahun lalu, ia juga masuk diantara delapan peserta audisi KDI 5 di Medan, yang otomatis berhak ke babak Gerbang KDI. Namun, waktu itu dewi fortuna belum berpihak kepada Yenny, sehingga ia pun tidak mampu menembus babak kontes. Tapi, kondisi itu tidak mematahkan semangat buah hati Muslim Sutan Bagindo dan Fatmawati ini. Gadis kelahiran Bukit Tinggi 6 April 1985, itu lantas mengikuti audisi KDI 6 Medan. Namun, lagi-lagi aral melintang. Waktu itu kondisi kesehatan Yenny tidak mendukungnya untuk melanjutkan audisi, sehingga secara terpaksa ia harus mengundurkan diri dari audisi. Demi mengatasi rasa penasarannya, Yenny pun membujuk orang tuanya agar mengizinkan dia mengikuti audisi hingga ke Kota Pempek. “Waktu audisi di Medan suara Yenny gak keluar. Badan Yenny panas karena kena demam. Jadi, ya mendingan mundur dan istirahat. Tapi tetap penasaran, makanya Yenny coba ikut audisi di Palembang,” tuturnya.

Usaha Yenny pun tidak sia-sia. Dengan kualitas vokal dan penampilan yang dimilikinya, juri pun tanpa ragu memberikan satu tiket Gerbang KDI 6 kepadanya. Begitu dinyatakan lolos kembali ke Gerbang KDI, optimisme Yenni pun muncul kembali. “Pengalaman pada Gerbang KDI 5 lalu sangat berharga bagi Yenny. Berbagai kekurangan saat itu seperti pernafasan dan intonasi sudah Yenny perbaiki sekarang. Bahkan Yenny ikut les vokal biar persiapan masuk KDI 6 lebih mantap,” kata gadis yang bercita-cita menjadi notaris ini.

Anak tunggal dalam keluarganya ini mengaku sudah suka menyanyi dan tampil di depan teman-temannya sejak masih duduk di bangku TK. Namun baru ketika duduk di bangku SMA, izin untuk tampil di depan umum diperoleh Yenny dari kedua orang tuanya. Seingat dia, sejak kecil dirinya menyukai dan selalu membawakan lagu-lagu pop pada setiap penampilannya. Namun, ketika pertama melihat para peserta KDI tampil di televisi, Yenny mulai terpengaruh dan banting setir mempelajari musik dangdut. “Gak tau kenapa pas ngeliat kontestan KDI ada perasaan ingin jadi bagian dari mereka. Tampil di atas panggung, menghibur masyarakat, dengan membawakan lagu dangdut tapi tetap terlihat elegan,” bebernya.

Bahkan, modal untuk bisa bersaing di pentas kompetisi dangdut paling meriah di tanah air itu, Yenni pun telah memiliki segudang persiapan. Selain suara yang merdu dan didukung wajahnya yang cantik, sederet prestasi membanggakan juga pernah ditorehkannya, diantaranya Juara I Lomba Menyanyi Dangdut Radio Pro Dangdut 2007, dan Juara I Festival Lagu Pop RAPI 2007. (iwan s/bersambung)

foto : iwan setiawan