25 Januari 2009

Bantuan Darah Indonesia Ditolak Mesir

Ketua Pengurus Pusat PMI Mar’ie Muhammad

PALEMBANG
(SINDO) – Antusiasme warga Indonesia untuk memberikan bantuan bagi masyarakat Palestina, termasuk di antaranya pengiriman darah dari Indonesia, bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, tawaran pengiriman darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) belum dibutuhkan warga Palestina yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit di Palestina dan Mesir.

Ketua Pengurus Pusat PMI Mar’ie Muhammad mengatakan, dari informasi terakhir yang didapatkan pihaknya, keadaan rumah sakit di Gaza sudah tidak bisa menampung pasien luka-luka dan sebagainya karena minimnya sarana dan prasarana kesehatan yang tersisa. Karena itu, sebagian besar pasien yang terluka atau butuh perawatan sudah banyak yang dievakuasi ke Mesir melalui Perbatasan Rafa. Bahkan, Mar’ie menyatakan sudah berhubungan dengan unit transfusi darah Mesir, baik melalui telepon maupun email, dan mendapatkan jawaban bahwa sampai saat ini mereka belum membutuhkan darah yang ditawarkan Indonesia. Sebab, di Mesir masih banyak warganya yang bersedia mendonorkan darah untuk korban perang yang membutuhkan darah. “Kalaupun bantuan darah dari Mesir tidak cukup, mereka akan mencari pendonor darah dari daerah terdekat,” ujar Mar’ie kepada SINDO di Palembang.

Sementara itu, Ketua PD PMI Sumsel Eliza Alex mengakui, pihaknya belum bisa berbuat banyak untuk memberikan bantuan terkait tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza. Menurut istri Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini, PMI Sumsel telah membuka beberapa posko untuk menggalang bantuan untuk disalurkan kepada warga Palestina yang membutuhkan. Namun, hingga kini penggalangan bantuan tersebut belum maksimal. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan