14 Maret 2009

Tiga Rumah Rusak Diterjang Angin



Salah seorang korban, Kamila berada di depan rumahnya yang ambruk akibat dihantam angin kencang, kemarin. Dalam kejadian ini, sedikitnya tiga rumah rusak setelah diterjang angin kencang disertai hujan deras.
Rata Penuh
PALEMBANG (SINDO) – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Palembang, Rabu (11/3) malam, menyebabkan tiga rumah warga di Jalan Bukit Permai, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Bukit Kecil, mengalami kerusakan.

Dari pantauan SINDO, sedikitnya ada tiga rumah milik warga di RT 6/6 yang mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang. Dari 3 rumah tersebut, 2 di antaranya hanya mengalami kerusakan ringan, seperti atap dan dinding yang terlepas. Sementara, satu rumah warga mengalami kerusakan parah.

Rumah warga yang mengalami kerusakan parah adalah milik Karmila di Jalan Bukit Permai No 17, RT 6/6, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Bukit Kecil. Rumah panggung dengan sistem knockdown miliknya itu miring dan nyaris roboh akibat terjangan angin. Kini dia dan dua anaknya terpaksa mengungsi ke rumah orangtuanya di sebelah rumahnya yang roboh. Karmila menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu malam lalu sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika itu, hujan yang mengguyur Palembang memang sangat deras. Seperti biasa, dia dan dua buah hatinya menonton televisi di ruang tengah bersama kakek anak-anaknya itu. Tak berapa lama, suasana berubah senyap dan hujan pun berhenti. Namun, tiba-tiba saja, sesuatu yang aneh dirasakan Karmila. Dia merasakan rumahnya terangkat dari fondasi, lalu terjatuh kembali. “Gara-gara angin deras itu, pintu rumah yang dem dikunci tebuka. Baru nak jingok keluar terus teraso rumah terangkat terus campak lagi. Tapi pas campak lagi itu kondisi rumah idak balik cak semula, laju miring,” tuturnya kemarin.

Merasa ada yang tidak beres, Karmila pun berusaha keluar rumah dengan membawa serta Nadia Lintang, anaknya berusia 3 bulan, dan Dika Wildiansyah, 3. Sementara, ayahnya berupaya menyelamatkan perabotan rumah yang bisa diangkat. “Walaupun rumah rusak, yo masih bersyukur idak katik yang luko serius,” katanya.

Menurut Karmila, posisi awal rumahnya sebelum miring seperti sekarang berada sekitar 3 meter dari rumah orangtuanya. Sedangkan ketinggian dari atas air rawa di bawah rumah sekitar 2 meter. Namun, setelah diterjang angin, saat ini bagian belakang rumah sudah tenggelam di air sekitar 0,5 meter. “Idak tau jugo cak mano urusannyo agek. Mano laki aku belum balek begawe di Sekayu. Kalu biso minta bantuan dari pemerintah kareno untuk renovasi belum ado biaya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 6 Akmal Jambatan menyatakan telah melaporkan peristiwa yang dialami warganya itu kepada pihak kecamatan. Namun, karena korban sudah ada tempat tinggal sementara, tidak ada masalah dalam hal penampungan dalam waktu dekat ini. “Korban sementara waktu tinggal di rumah orangtuanya. Namun, akan diusahakan meminta bantuan kepada pemerintah kota untuk memperbaiki rumah yang terkena bencana itu,” katanya. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam

Bintang KDI Keliling Palembang

Rahman KDI memberikan brosur audisi KDI 6 kepada masyarakat yang berada di PTC, Jumat (14/3). Kiki KDI dan Rahman KDI menyapa pengguna jalan dan warga dari atas kendaraan terbuka yang pawai berkeliling Kota Palembang. Pawai artis KDI ini dilakukan dalam rangkaian audisi KDI 6 di Palembang.

PALEMBANG
(SINDO) – Menyemarakkan perhelatan audisi Kontes Dangdut TPI (KDI) 6 di Palembang, dua bintang KDI, yakni Kiki KDI 2 dan Rahman KDI 4, Jumat (13/3), pawai keliling kota.

Memulai perjalanan dari depan Grha Pena Km 7 pukul 15.00 WIB, rombongan pawai mengikuti dua bintang KDI yang naik kendaraan terbuka dan melintasi sejumlah jalan protokol Palembang. Tak cuma menyapa para pengguna jalan, mereka juga membagikan brosur dan formulir pendaftaran audisi pada warga. Kehadiran bintang muda dangdut yang wajahnya telah sangat akrab di televisi ini sontak menyita perhatian warga. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang mengabadikan momen ini menggunakan kamera yang ada pada handphone mereka. “Adek-adek, kakak-kakak, ayuk-ayuk sekalian. Payo jangan lupo melok audisi KDI di PTC besok (hari ini). Wujudke impian kito sebagai bintang dangdut masa depan,” ujar Kiki bersemangat kepada warga yang berada di sepanjang jalan.

Setelah sempat singgah beberapa saat di Palembang Trade Centre (PTC), rombongan melanjutkan perjalanan menuju Internasional Plaza. Pawai ini sendiri berakhir di Palembang Square sekitar pukul 17.00 WIB. Meski cuaca Kota Palembang sangat panas, tidak mengurangi semangat kedua bintang KDI itu untuk menyosialisasikan Audisi KDI 6 yang akan berlangsung 14–16 Maret 2009 di PTC, Jalan R Soekamto No 8A, Palembang.

Bahkan, Kiki dan Rahman bergantian menyapa pengguna jalan dan warga yang berada di pinggir jalan dari atas kendaraan. Sesekali mereka melambaikan tangan dan melempar senyum kepada warga yang memanggil nama keduanya. “Biar panas-panas kayak gini tapi enjoy kak. Kan biar semua warga yang belum tahu menjadi tahu kalau Palembang ada audisi KDI lagi,” kata Rahman.

Public Relations TPI Viny Felasiani mengatakan, pawai ini ditujukan sebagai pengumuman kepada masyarakat bahwa audisi KDI 6 di Palembang segera digelar. Selain itu, dalam pawai kemarin juga diumumkan kepada masyarakat yang ingin mengikuti audisi masih diberi kesempatan mendaftarkan diri langsung di tempat audisi pada hari pertama. “Overall, kami juga ingin lebih mendekatkan artis KDI dengan masyarakat. Kalau selama ini cuma bisa dilihat di televisi, maka dengan pawai ini kami ingin masyarakat melihat langsung sosok idola mereka,” ujarnya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan

Warga Gandus Keluhkan Kesempatan Kerja


Anggota DPRD Kota Palembang dapil V mengadakan pertemuan dengan konstituennya di Kecamatan Gandus. Berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat terungkap dalam pertemuan itu untuk dibahas dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang.

PALEMBANG (SINDO) – Warga Kecamatan Gandus mengeluhkan minimnya kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal oleh perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Ketua RW 04, Kelurahan Karang Anyar, Fauzi mengungkapkan keluhan warganya tersebut pada saat kunjungan anggota DPRD Kota Palembang daerah pemilihan (dapil) V di Kecamatan Gandus, Jumat (12/3). Menurut Fauzi, dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak investor yang membangun perusahaan dan beroperasi di Kecamatan Gandus. Namun, hingga kini warga sekitar perusahaan masih dipandang sebelah mata. Perusahaan-perusahaan, baik lokal maupun asing, masih lebih memilih menggunakan tenaga kerja dari luar daerah Sumsel. Kondisi itu sangat bertolak belakang dengan program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran di Palembang. “Tingkat pengangguran di Gandus ini sangat tinggi. Meski banyak perusahaan yang buka, tidak berpengaruh banyak terhadap pengurangan pengangguran. Sebab, setiap perusahaan yang buka mempekerjakan tenaga kerja dari luar Palembang,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, pimpinan rombongan dapil V DPRD Kota Palembang Sunnah NBU mengatakan, Pemkot Palembang sebenarnya sudah proaktif untuk mengurangi jumlah pengangguran di Palembang. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kewajiban bagi para investor membuat kesepakatan untuk mengutamakan tenaga kerja dari sekitar tempat operasional perusahaan tersebut. “Bahkan, dalam kesepakatan itu, salah satunya telah diatur mengenai masyarakat dalam radius tertentu dari perusahaan yang harus diberdayakan,” katanya.

Sunnah meminta masyarakat juga menyikapi kondisi ini secara proporsional. Sebab, perusahaan memiliki pertimbangan sendiri mengenai siapa saja yang cocok dengan visi-misi perusahaan dan dapat bekerja sama membesarkan perusahaan tersebut. “Kalau untuk tenaga kerja kasar yang tidak butuh dasar pendidikan tertentu, ya kami akan upayakan pertanyakan kepada perusahaan. Tapi kalau untuk tenaga yang memerlukan kemampuan tertentu dan masyarakat tidak memenuhi persyaratan, ya tolong jangan dipaksakan kehendaknya,” ujarnya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan