08 Desember 2009

Harga Melambung Tinggi di Vientiane


Jelang pembukaan SEA Games (SEAG) 2009 Laos, Rabu (9/12), persiapan panitia lokal masih dihadapkan pada berbagai kendala. Yang paling tampak adalah sarana transportasi dan akomodasi.

Dua hari menjelang pembukaan SEA Games yang baru pertama kali digelar di Laos ini, para atlet ataupun ofisial dari negara peserta dihadapkan pada persoalan terbatasnya transportasi. Hal itu bukan hanya karena tidak sebandingnya jumlah peserta dengan sarana transportasi yang disediakan panitia, tapi juga minimnya angkutan umum di Vientiane, ibu kota Laos. Akibatnya, mobilitas atlet, ofisial, masyarakat umum, dan jurnalis yang ingin berpindah dari satu venue ke venue pertandingan lain sangat lamban.

Kontingen Indonesia sendiri tidak luput dari masalah ini. Bahkan, komplain pun telah diajukan kepada Pemerintah Laos dan panitia pelaksana (panpel). Namun, karena memang itu keterbatasan Laos, persoalan ini bisa dimaklumi. ’’Ini sangat mengganggu persiapan atlet dan ofisial yang akan menuju tempat pertandingan dari wisma atlet. Tapi, karena menurut panitia ini adalah hal maksimal yang mereka lakukan, ya mau apalagi,” ujar Wakil Ketua Chief de Mission Indonesia Mudai Maddang di Vientiane kemarin.

Berdasarkan informasi dari panpel, untuk melayani angkutan sekitar 12.000 peserta SEAG 2009 dari 11 negara, mereka hanya menyediakan 150 unit bus. Jelas itu tidak setara mengingat jadwal pertandingan sangat ketat. Alhasil, untuk mengatasinya, Kontingen Indonesia menyewa beberapa unit mobil untuk mempermudah transportasi atlet dan ofisial. ”Untuk mendapatkan mobil yang kami sewa saja masih kesulitan. Selain itu, harga sewa mobil atau sarana transportasi lain melambung tinggi,” katanya.

Selain masalah transportasi, permasalahan yang sama juga terjadi dengan akomodasi. Selain harga tinggi, kamar juga sulit didapatkan. Bahkan, pesanan kamar dari Kontingen Indonesia untuk tamu eksekutif sempat akan dibatalkan pihak hotel yang menerima tawaran lebih besar dari negara peserta lain. ”Kami sempat terkendala lantaran hampir dibatalkannya pesanan kamar kami. Kini sudah beres, meski tidak semua rombongan pendukung CDM mendapat kamar di hotel. Kami sudah tempatkan rombongan di rumah yang representatif,” tuturnya.

Sementara itu, rombongan besar Kontingen Indonesia baru akan tiba di Laos siang ini. Chief de Mission Indonesia Alex Noerdin rencananya datang bersama Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng. Sebagian besar, dari total 515 orang, atlet dan ofisial Kontingen Indonesia juga akan tiba bersama rombongan hari ini. (iwan setiawan dari Laos)