01 Januari 2009

2009

detik terakhir 2008 akoe masih ngadepin meja kerjaku di depan monitor komputer. dengan tatapan nanar, monitor itu berkata kepadakoe....."kok sepi bang, oia ini malam taon baru kan? kok abang masih ngantor sih."

ya beginilah nasib menjadi karyawan. harus taat pada peraturan kantor yang dibuat ama bos. "akoe lagi piket nih. makasih ya dah nemenin akoe."

gak kerasa sekarang dah masuk menit-menit pertama 2009....bentar lagi usiaku 29....hhhhhh......mo tau pertanyaan yg paling gak mau aku denger ato jawab......"kapan nikah"
seolah-olah yg paling penting di dunia ini hanya menikah dan punya anak. ya tuhan mengapa orang selalu memandang sinis orang yang menunda pernikahannya? emangnya ngapain cepet nikah kalo belum nemu sesorang yg kita yakini bisa nerima apa adanya kita selamanya? ato seseorang itu udah lewat dari kehidupan kita sehingga gak mungkin mendapatkannya lagi?

ah udah ah......2009 gak boleh bawa yg jelek2 tahun 2008 kemaren.....
2009 semangat baru......
2009 kerja tambah bener........
2009 banyak nabung n kurangin belanja.......
2009 (insya allah) nikah ama orang yg bisa nerima n ngejaga akoe.......
2009 semoga......

met taon baru......

3 Pabrik Pusri Siap Revitalisasi

Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Dadang Heru Kodri (kiri) beserta istri melakukan pengantongan terakhir 2008 dan pengantongan perdana 2009 di pabrik pengantongan PT Pusri kemarin.

PALEMBANG
(SINDO) – Produksi pupuk urea PT Pusri pada 2008 tidak mencapai target yang direncanakan karena kemampuan pabrik yang telah menurun termakan usia.

Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri mengatakan, atas instruksi pemerintah (pemegang saham), pihaknya sedang merencanakan revitalisasi terhadap pabrik Pusri yang telah melampaui usia rata-rata 30 tahun. Pabrik yang masuk dalam rencana tersebut adalah Pusri II, Pusri III, dan Pusri IV. Menurut Dadang, kegiatan revitalisasi tersebut bisa berjalan jika pemerintah bisa menjamin pasokan gas. Sebab, hal itu berkaitan erat dengan pendanaan dari perbankan, yang mana sindikasi bank meminta adanya jaminan pasokan gas untuk kelangsungan produksi Pusri. “Kalau dana yang dimiliki Pusri mungkin hanya cukup untuk equity-nya saja,” ujarnya seusai acara Pengantongan Pupuk Urea Akhir Tahun 2008 dan Pengantongan Pupuk Urea Perdana Tahun 2009 di pabrik Pusri, Rabu (31/12) siang.

Selain usia pabrik yang telah tua, faktor lain yang melatarbelakangi revitalisasi pabrik tersebut adalah efisiensi. Pasalnya, pemerintah meminta pabrik yang menggunakan gas di atas 33 mmbtu harus segera diganti. Sementara di Pusri sendiri, hanya pabrik Pusri I B yang menggunakan gas antara 26–28 mmbtu. Dia mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi satu unit pabrik seperti yang dimiliki Pusri, dibutuhkan dana sekitar USD 700 juta. Menurut Dadang, lokasi pembangunan pabrik baru pengganti tersebut direncanakan masih berada di area pabrik lama. “Jika harus membangun di lokasi baru, biayanya akan lebih mahal dari yang diperkirakan,” tuturnya.

Jika Pusri II, Pusri III, dan Pusri IV, diganti, kapasitas pabrik baru tersebut diperkirakan bisa mencapai 2 juta ton per tahun. Menurut rencana yang telah disusun Pusri, revitalisasi tersebut baru akan direalisasikan pada 2010 mendatang. “Tapi, kalau pemerintah minta dipercepat (2009), ya bisa saja,” ucapnya.

GM Produksi PT Pusri Sudadi Kartosomo dalam laporannya menyebutkan, kinerja unit produksi PT Pusri secara umum cukup baik. Hal itu terbukti dengan pencapaian produksi NH3 (amoniak) sebesar 100,8% dan pupuk urea 99,00% dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2008. Dia menambahkan, hingga akhir 2008, produksi amoniak mencapai 1.301.990 ton dari target 1.291.700 ton. Sementara, untuk pupuk urea terealisasi 1.950.310 ton dari target RKAP 1.970.000 ton.

Pabrik yang memiliki on stream days dengan peringkat terbaik pada 2008, lanjut Sudadi, adalah pabrik Pusri III. Pabrik yang dibangun pada 1976 tersebut mampu beroperasi selama 362 hari untuk produksi amoniak dan urea plan 358 hari. Urutan selanjutnya adalah pabrik Pusri II yang beroperasi 359 hari dengan urea plan 340 hari. Pabrik Pusri IV menduduki posisi ketiga dengan waktu operasi 320 hari dengan produksi urea 336 hari. Terakhir, pabrik Pusri I B yang dibangun pada 1990, yang hanya mampu beroperasi 297 hari dengan urea plan 294 hari. “Dua pabrik terakhir tidak maksimal karena menjalani turn around (TA),” ucapnya.

Sudadi juga menjelaskan, kendala yang dialami lini produksi masih seputar permasalahan pasokan gas. Pabrik Pusri beberapa kali mengalami gangguan terkait kerusakan atau gagalnya peralatan transmisi gas dari Pertamina, baik kompresor maupun terjadinya kondensat yang terbawa gas alam yang masuk ke pabrik. Selain itu, bagian produksi masih dihadapkan adanya kerusakan peralatan pabrik, baik rotating, non rotating, listrik, maupun instrumentasi. (iwan setiawan)

foto : ahmad junaidi

Ekspor Sumatera Selatan Turun 24,04%

PALEMBANG (SINDO) – Realisasi ekspor Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami penurunan akibat krisis keuangan global yang sedang berlangsung.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel Eppy Mirza mengungkapkan, nilai ekspor Sumsel pada Oktober 2008 turun 24,04% dibanding Oktober 2007. Jika pada Oktober 2007 nilai ekspor Sumsel bernilai USD 270.604.198,49, pada bulan yang sama tahun ini hanya mampu terealisasi USD 205.537.817,80. “Penurunan ini memang disebabkan melemahnya pemesanan dari negara-negara importir produk Sumsel,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Meski pada Oktober nilai ekspor Sumsel mengalami penurunan, secara kumulatif, sejak bulan Januari hingga Oktober 2008 terjadi peningkatan nilai ekspor hingga 37,36%. Pada periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor Sumsel sebesar USD 2.221.501.982, sementara tahun ini mencapai USD 3.051.372.904. Sementara itu, volume ekspor pada Oktober 2008 sebanyak 581.710.678,48 kg dan volume pada Januari hingga Oktober 2008 sebanyak 6.105.961.962 kg. Jumlah komoditas ekspor pada Oktober 2008 mencapai 19 jenis dengan komoditas utama karet, pulp, CPO dan produk turunannya, batu bara, udang, dan kayu lapis. "Negara tujuan ekspor utama pada Oktober 2008 mencapai 44 negara, antara lain China, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, India dan Jerman,” katanya.

Eppy mengungkapkan, penurunan ekspor bukan hanya dialami Sumsel, tapi juga berlaku untuk daerah lain. Namun, di balik kondisi melemahnya ekspor sebagai dampak krisis keuangan global, bukan berarti pemasaran produk dalam negeri tersebut menjadi tertutup. Kondisi ini membuat produk yang seharusnya diekspor terpaksa dialihkan untuk memenuhi pasar dalam negeri. “Pasar domestik masih sangat besar. Jadi, jangan takut produk yang dihasilkan tidak bisa dipasarkan,” katanya.

Ditemui terpisah, pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Amidi mengatakan, penurunan nilai ekspor disebabkan negara tujuan utama ekspor Sumsel merupakan negara yang terkena dampak paling serius dari krisis keuangan global. Karena itu, sudah harus ada diversifikasi tujuan ekspor. Sebab, meskipun pemerintah sudah mengumumkan akan melakukan diversifikasi, sampai saat ini belum juga dilakukan. “Langkah pemerintah untuk diversifikasi negara tujuan ekspor belum maksimal karena memang sulit diversifikasi ke negara lain, selain masih banyak hambatannya,” tutur dia. (iwan setiawan/berli zulkanedi)


Matangkan Strategi

PALEMBANG (SINDO) – Mundurnya jadwal putaran kedua Liga Super dimanfaatkan Pelatih SFC Rahmad ‘RD’ Darmawan untuk mematangkan strategi dan fisik anak asuhnya.

Dari hasil pertandingan uji coba melawan Persita Tangerang dan UNJ pekan lalu, masih banyak kelemahan yang harus dibenahi Rahmad. Sebab, menurut RD, setelah lama tidak bertanding, anak asuhnya terlihat kaku, khususnya ketika menghadapi serangan balik cepat lawan. ”Anak-anak masih terlihat kagok menjalankan instruksi saya. Kurang gereget! Untuk itulah nanti ketika semua berkumpul lagi kami akan benahi semuanya,” ujarnya.

Saat ini, lanjut RD, karena jadwal resmi Liga Super putaran kedua diundur hingga waktu yang belum ditentukan. Manajemen memberikan tambahan waktu libur kepada pemain hingga 5 Januari mendatang. Setelah itu semua pemain wajib berkumpul di Palembang untuk kembali menjalankan latihan dan berbagai program SFC lainnya. ”Kami memang masih butuh beberapa uji coba lagi untuk memantapkan strategi. Mengenai lawan siapa, nantilah kami sesuaikan dengan budget manajemen,” katanya.

Adanya empat punggawa Laskar Wong Kito–julukan SFC– yang dipanggil timnas untuk Pra-Kualifikasi Piala Asia 2010 Qatar, RD menegaskan tidak terlalu mengganggu persiapan timnya. Hal itu lantaran adanya regulasi yang memperbolehkan pemain klub yang berada di timnas dipinjam ketika klub melakoni pertandingan. Namun, jika jadwal klub berbenturan dengan jadwal timnas, pihaknya akan mengajukan pengunduran jadwal kepada Badan Liga Indonesia(BLI). ”Bagaimanapun, pemain kami yang dipanggil ke timnas adalah pemain kunci di posisinya masing-masing. Namun, kami juga siapkan alternatif lain seperti menyiapkan pemain untuk mengisi posisi yang ditinggalkan pemain tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Pelatih Fisik SFC Satia Bagdja Ijatna mengatakan, pengunduran jadwal Liga Super putaran kedua bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan kondisi fisik pemain SFC yang saat ini menurun karena liburan. Namun, untuk sementara program latihan belum berjalan karena para pemain SFC belum semuanya berkumpul di Palembang. ”Sebagian sudah di Palembang, tapi sebagian lagi masih liburan. Memang, untuk fisik, para pemain masih perlu perbaikan setelah mereka libur sejak selesainya putaran pertama kemarin,” tandasnya. (iwan setiawan)