10 Januari 2010

Sriwijaya FC Raih Kemenangan Penting

PALEMBANG (SI) – Kemenangan 1-0 Sriwijaya FC (SFC) atas PSPS Pekanbaru di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (SGSJ) kemarin sore membawa Laskar Wong Kito naik ke posisi lima klasemen sementara Liga Super.

“Kemenangan ini patut disyukuri. Sebab, tiga pertandingan terakhir kita kurang beruntung. Semoga ini bisa mengangkat mental anak-anak untuk kembali bersaing ke papan atas klasemen,” ujar Pelatih SFC Rahmad “RD” Darmawan seusai pertandingan.

Pasalnya, Laskar Wong Kito menutup tahun 2009 dengan catatan buruk. Mengawali bulan Desember dengan kemenangan atas Persipura Jayapura 2-1 (2/12), lalu berlanjut dengan dua kemenangan lainnya atas Persijap Jepara 4-0 (6/12). Selanjutnya Persela Lamongan 2-1 tiga hari berselang. Namun, tren positif itu terhenti saat menjamu Persib Bandung (12/12), dimana pertandingan berakhir 1-1. Parahnya, saat Zah Rahan dkk melakoni dua laga tandang ke Malang, mereka harus menelan pil pahit pulang tanpa poin setelah dibungkam Persema Malang 0-1 (20/12) dan Arema Malang 0-3 (23/12).

Meski menyimpan sebagian pemain pilarnya, terutama pemain tim nasional yang baru turun bertanding Rabu (6/1). Namun, hal itu tidak mengurangi daya gedor Laskar Wong Kito. Menurunkan formasi 4-3-3, RD tampak sekali ingin timnya secepat mungkin mencetak gol. Trisula yang diisi Keith Kayamba Gumbs, Richard Anoure Obiora dan Arif Suyono di lini depan cukup merepotkan barisan pertahanan tim Askar Bertuah, julukan PSPS. Belum lagi sokongan umpan-umpan matang dari gelandang serang Zah Rahan Krangar cukup memanjakan para penyerang tersebut.

Terus menekan sejak peluit dibunyikan wasit Iis Isa Permana asal Bandung, SFC baru menuai hasil di menit 14. Zah Rahan yang menusuk ke kotak penalti PSPS menyodorkan bola kepada Obiora di dalam kotak. Dengan setengah berputar, Obiora melambungkan bola ke sisi kiri gawang PSPS. Arif Suyono yang berdiri bebas tanpa kawalan pun menyambut bola dengan diving header yang menghunjam keras gawang PSPS yang dijaga Fance Hariyanto.

Unggul satu gol meningkatkan
kepercayaan diri Laskar Wong Kito. Serangan bergelombang dilancarkan baik melalui sayap maupun sentral lapangan. Di menit 23 Oktavianus nyaris memperbesar keunggulan SFC. Kemelut di depan gawang Fance diakhiri Oktavianus dengan tendangan keras ke pojok kanan bawah gawang. Fance yang sudah out of position hanya bisa melihat bola meluncur deras ke gawangnya. Akan tetapi, sorakan ribuan penonton yang menduga bola akan masuk ke gawang berubah menjadi teriakan kekecewaan karena bola masih membentur tiang dan melambung jauh.

PSPS bukan tanpa peluang. Beberapa kali Herman Dzumafo Epandi mampu melepaskan diri dari kawalan ketat barisan pertahanan SFC. Bahkan peluang yang dimilikinya di menit 25 hanya mampu digagalkan tiang gawang. Begitu pun tendangan keras menyusur tanah yang dilepaskan April Hadi di menit ke-38. Bola yang meluncur deras ke pojok gawang masih bisa ditepis Hendro Kartiko.

Di babak kedua situasi tidak
banyak berubah. Dominasi permainan masih dipegang Ambrizal dkk. Pemain PSPS yang kesulitan menembus pertahanan SFC untuk mengejar ketinggalan tampak mulai terpancing emosinya. Apalagi wasit Iis Isa Permana dan kedua asistennya kerap mengambil keputusan aneh dan tidak tegas. Beberapa kali pelanggaran keras terjadi, tapi sepanjang pertandingan ia hanya mengeluarkan satu kartu kuning untuk pemain PSPS. Meski banyak peluang emas tercipta dari kedua tim. Namun, tidak ada tambahan gol hingga wasit meniupkan peluit akhir pertandingan.

Pelatih PSPS Pekanbaru Abdurahman Gurning mengatakan, kekalahan ini sangat mengecewakan. Pasalnya, anak asuhnya mampu bermain baik sepanjang pertandingan dan mengimbangi pemain SFC. “Satu kesalahan saja dari pemain belakang kita langsung dihukum oleh SFC melalui gol Arif Suyono. Selebihnya, anak-anak saya lihat bisa mengimbangi permainan SFC meski tidak mampu memaksimalkan peluang menjadi gol,” ujarnya.

Dari SFC, RD menyatakan masih ada hal yang perlu dibenahinya jelang laga berikut menjamu Persija Jakarta. Menurut dia, saat ini finishing touch menjadi persoalan utama di timnya. “Begitu banyak peluang yang seharusnya mutlak menjadi gol. Tapi, karena finishing touch pemain depan belum tajam membuat peluang itu terbuang percuma. Makanya menjelang laga kontra Persija, hal ini yang akan saya benahi,” katanya. (iwan setiawan)

Lengkapi Fasilitas,Hilangkan Kesan Mahal

MEMASYARATKAN OLAHRAGA MENEMBAK DI SUMSEL (2)

Selain kelengkapan fasilitas penunjang, untuk menciptakan atlet berprestasi perlu adanya pembibitan sejak usia dini. Selain itu perlu dicarikan jalan keluar untuk menghilangkan kesan mahal.

PEMBANGUNAN shooting range yang berada dalam satu kesatuan komplek olahraga Jakabaring bukan hanya dari segi fisik semata. Lebih dari itu, fasilitas dan infrastruktur pendukung di shooting range tersebut juga akan serba baru dan tentunya sesuai standar internasional. Salah satunya adalah pemasangan Sius Ascor atau alat penilai elektronik yang menjadi salah satu syarat sebuah shooting range internasional.

Barang produksi sebuah perusahaan Swiss yaitu SIUS AG kini telah terpasang di beberapa shooting range bertaraf internasional seperti di Singapura, Thailand, Norwegia, Australia, Perancis dan Amerika Serikat. ”Yang pasti saya ingin shooting range kita bisa lebih baik dari yang dimiliki Laos. Mereka saja punya Sius Ascor empat sampai enam unit. Dari informasinya harga satu unit electronic scoring system itu diatas Rp1 miliar. Memang mahal. Apalagi sebuah shooting range internasional memang harus punya minimal empat alat penilai elektronik ini. Tapi untuk sebuah prestasi semua itu bisa diupayakan. Yang penting atlet kita yang selama ini terkendala fasilitas latihan tidak lagi merasakan kesulitan itu. Sehingga prestasi mereka bisa ditingkatkan dan bukan tidak mungkin nantinya bisa sejajar dengan atlet menembak kelas dunia,” tutur Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Nantinya, kata Alex, shooting range Palembang akan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu konsentrasi atlet ketika membidik sasaran. Pasalnya dari pengamatannya pada SEA Games lalu ditambah pula oleh keluhan atlet-atlet mengenai bidang sasaran, shooting range Vientiane masih memiliki kekurangan. Salah satunya adalah banyaknya tiang penyanggah bangunan di bidang sasaran. Sehingga sinar matahari membuat bayangan tiang menutupi bidang sasaran. Hal ini jelas mengganggu konsentrasi para atlet yang membutuhkan ketenangan dan fokus saat membidik sasaran. ”Koreksi kita nanti salah satunya adalah persoalan penempatan tiang penyanggah bangunan. Kemudian yang perlu dicontoh adalah pemisahan area pertandingan dengan penonton menggunakan kaca tebal sehingga atlet yang sedang berkompetisi tidak terganggu dengan suara apapun dari area penonton,” kata Alex.

Setelah memiliki shooting range internasional nanti, tentunya sangat sayang jika tidak dimanfaatkan secara maksimal. Artinya, pola pembinaan atlet menembak Sumsel harus dimulai sejak kini. ”Anak-anak usia sekolah nantinya sudah harus mulai dikenalkan dengan olahraga menembak ini. Tidak lagi hanya basket atau voli dan sepak bola saja. Sebab regenerasi atlet merupakan salah satu faktor krusial dalam mempertahankan prestasi olahraga daerah maupun negara ini,” ucap pejabat yang gemar olahraga menembak ini.

Pelatih tim menembak Indonesia asal Sumsel Kuncung Sudiyono mengatakan, mewahnya fasilitas yang dimiliki shooting range Palembang nantinya tidak akan berguna jika pembinaan atletnya mandek begitu saja. Menurut pelatih yang menangani Maharani Ardy dkk ini, pengenalan olahraga ini sejak usia dini kepada generasi muda mutlak dilakukan. Selain itu, penyediaan peralatan pendukung olahraga ini juga perlu dicarikan jalan keluarnya. Sebab cabang olahraga menembak masih dibayangkan masyarakat sebagai olahraga mahal. ”Kenyataannya memang demikian. Senjata dan amunisi untuk latihan memang mahal. Tapi semua itu saya yakin bisa dicari jalan keluarnya. Selanjutnya pembinaan dilakukan dengan pola memperbanyak turnamen menembak. (iwan setiawan)

Komitmen PT SB Bangun Sarana Olahraga

PALEMBANG(SI) – PT Semen Baturaja (persero) melalui program corporate social responsibility (CSR) membangun fasilitas lapangan tenis di Kompleks Semen Baturaja, Jalan Kenten Barat Baru, Palembang. Bahkan, pada tahun mendatang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen semen ini merencanakan membangun beberapa fasilitas olahraga lain.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Semen Baturaja (persero) Pamudji Rahardjo seusai meresmikan penggunaan lapangan tenis milik PT Semen Baturaja kemarin pagi. Menurut Pamudji, dibangunnya lapangan tenis ini dimaksudkan untuk memanfaatkan lahan kosong di dalam Kompleks Semen Baturaja. Selain itu, kegiatan ini dikaitkan pula dengan program kesehatan usaha, yakni seluruh faktor produksi termasuk sumber daya manusia harus sehat. Salah satu caranya adalah rajin berolahraga. Karena itu, manajemen memutuskan untuk membangun fasilitas olahraga. ’’Awalnya memang kami membangun lapangan tenis karena kondisi disini cocok untuk olahraga ini. Ke depan tidak tertutup kemungkinan kami juga akan membangun fasilitas olahraga lain, seperti lapangan badminton dan futsal. Akan tetapi, tentunya pembangunan itu disesuaikan kemampuan perusahaan. Kebetulan tahun lalu dan prediksi tahun ini kondisi keuangan memungkinkan, ya akhirnya dianggarkan untuk membuka lahan di sini dan dibangun lapangan tenis,” ujar Pamudji.

Menurut Pamudji, pemanfaatan
lahan kosong ini sebagai bukti keseriusan PT Semen Baturaja (persero) untuk menata lingkungan di kompleksnya. Sebab sebelum dibuka, lahan tempat berdirinya lapangan tenis ini merupakan rawa dan semak belukar yang menjadi sarang nyamuk. ’’Awalnya kami lihat tanah ini tidak terpakai karena cuma rawa-rawa dan banyak nyamuknya. Selain tidak enak dipandang, kalau dibiarkan, sama saja membiarkan sumber penyakit. Jadi, lebih baik seperti ini kan. Dibuka, dibangun fasilitas olahraga dan bermanfaat bagi orang banyak,” tuturnya.

Untuk memaksimalkan manfaat fasilitas olahraga yang telah ada ini, pengelolaannya diserahkan kepada staf khusus. Lapangan ini sendiri boleh dipergunakan oleh karyawan PT Semen Baturaja (persero) dan stake holder. ’’Semua boleh pakai kok, asal jadwalnya diatur lebih dulu biar tertib. Intinya, dengan adanya fasilitas olahraga ini diharapkan menjadi jembatan silaturahmi dan komunikasi antara Semen Baturaja dan stake holder, termasuk wartawan. Soalnya kalau secara formal sulit sekali mencari waktu ketemu, iya gak? Nah, kalau sambil santai dan berolahraga kan lebih enak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Olahraga (Bapor) PT Semen Baturaja (persero) Sutarwo mengatakan, sesuai instruksi dari direktur utama, maka ke depan Bapor akan menyediakan pelatih tenis lapangan sebagai paket tak terpisahkan dari pembangunan lapangan ini. (iwan setiawan)

Pesta Perdana Wong Kito Junior

PALEMBANG(SI) – Sriwijaya FC (SFC) U-21 akhirnya meraih kemenangan perdana di kompetisi U-21 Liga Super setelah mengempaskan tamunya, PSPS Pekanbaru U-21 dengan skor meyakinkan 4-0.

Belum pernah menang dari tiga
pertandingan sebelumnya membuat Caesar Kharisma dkk tampil penuh semangat saat menjamu PSPS U-21 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (SGSJ) kemarin pagi. Turun dengan komposisi pemain terbaiknya, Laskar Wong Kito junior langsung menggebrak pertahanan tim tamu. Dimotori pergerakan gelandang Rahmad ’RD’ Dermawan, serangan yang dibangun SFC muda mampu merepotkan lini belakang Askar Bertuah junior yang digalang Cecep Arifin dan Seftia Hadi.

Tak menunggu lama, gol pertama SFC U-21 lahir melalui tendangan keras striker Caesar Kharisma pada menit ke-13. Menerima umpan dari tengah, Caesar pun beradu sprint dengan defender lawan mengejar bola. Mampu menguasai bola setelah mengecoh defender yang mengawalnya, pemain bernomor punggung 9 ini pun melepaskan tendangan keras yang tak mampu dijangkau kiper PSPS M Sony Septyan. Selepas gol pertama, tekanan pun terus dilancarkan pemain SFC U-21. Hasilnya, pada menit ke-17 Laskar Wong Kito junior mampu menggandakan keunggulan melalui penalti Rahmad. Wasit Eri Bastari asal Padang memberikan hadiah penalti setelah salah seorang pemain belakang PSPS menjatuhkan pemain SFC di kotak terlarang.

Unggul dua gol tak lantas membuat
anak asuh Pelatih Kas Hartadi mengendurkan tekanan. Berselang tiga menit Caesar kembali mencatatkan namanya di papan skor. Hingga turun minum SFC U-21 unggul 3-0 atas PSPS Pekanbaru U-21. Memasuki babak kedua, Pelatih PSPS U-21 Miskardi mencoba meredam agresivitas pemain SFC U-21 dengan memasukkan pemain bertipe bertahan. Namun, hal itu tidak juga mampu melepaskan tekanan yang datang bergelombang dari para pemain SFC. Meski PSPS sempat mendapatkan beberapa kali peluang mencetak gol, disiplinnya pemain bertahan SFC U-21 plus performa apik penjaga gawang Andritany Ardhiyasa membuat peluang tersebut mudah saja dipatahkan.

Saat PSPS mencoba mencari cara menembus pertahanan SFC, Kas Hartadi pun menginstruksikan pemainnya memainkan strategi ball possession. Hal ini membuat pemain PSPS semakin kesulitan membongkar pertahanan tuan rumah yang dikawal duet centre back Jeki Arisandi dan Fadli Ramadhansyah. Di tengah kebingungan tim lawan itulah, sebuah serangan balik cepat SFC U-21 pada menit ke-80 mampu dituntaskan dengan baik oleh Caesar untuk mencetak gol ketiganya di
pertandingan ini sekaligus menutup pesta gol SFC U-21.

Seusai pertandingan Pelatih SFC U-21 Kas Hartadi mengapresiasi positif penampilan anak asuhnya. Menurut dia, hasil yang diperoleh ini merupakan perbaikan dari evaluasi pertandingan sebelumnya. ’’Saat dikalahkan Persib beberapa waktu lalu anak-anak bermain di luar pola yang saya instruksikan. Mereka pun terlihat bermain secara individu. Tapi, pertandingan kemarin memperlihatkan hasil evaluasi di mana anak-anak bisa menjalankan instruksi saya dengan baik dan yang lebih penting mereka bermain sebagai tim hari ini (kemarin),” ujar mantan pelatih Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) ini.

Pelatih PSPS U-21 Miskardi menyatakan, pada pertandingan kemarin anak asuhnya tidak mampu keluar dari tekanan pemain tuan rumah sehingga strategi yang dipakai tidak berjalan maksimal. Selain itu, kondisi fisik pemain yang menurun juga menjadi kendala bagi timnya. ’’Pemain kami banyak yang tidak fit. Hal ini berpengaruh terhadap penampilan di lapangan. Tapi, harus diakui SFC juga main bagus kali ini dan pantas menang,” tuturnya. (iwan setiawan)