04 Oktober 2009

Modal ke Makassar

PALEMBANG (SI) – Sriwijaya FC (SFC) mencukur habis tim sepak bola Pekan Olahraga Mahasiswa (Pomnas) Sumatera Selatan (Sumsel), 20-0 pada laga uji coba di Stadion Gelora Sriwijaya kemarin sore.

Meski mencatat kemenangan besar, hasil tersebut tidak membuat Laskar Wong Kito, julukan SFC, jemawa. Sebab, lawan yang dihadapi memang berada jauh di bawah level mereka. Bahkan, para pemain yang diturunkan Pelatih SFC Rahmad ’RD’ Darmawan pun terlihat bermain santai dan tidak ngotot seperti pada uji coba sebelumnya. Hal itu memang sesuai instruksi RD agar pemainnya memaksimalkan koordinasi. ’’Saya tidak menilai berapa skor hari ini. Sebab, tujuan melawan tim dengan kemampuan di bawah anak-anak membuat mereka bisa menikmati pertandingan. Selain itu, pertandingan ini juga merupakan bagian dari pemulihan kebugaran fisik dan mental yang sudah saya programkan sebelumnya,” tutur RD.

Selain menjadi bagian dari program pemulihan kebugaran pemainnya. RD mengatakan pertandingan ini juga sebagai salah satu upayanya menyiapkan beberapa antisipasi kondisi menjelang pertemuan dengan Persipura Jayapura pada ajang Community Shield (CS). Sebab, Senin (5/10), tim rencananya sudah bertolak menuju Makassar. ’’Ini juga sebagai pemantapan beberapa pemain yang saya siapkan untuk menggantikan peran pemain yang dipanggil timnas. Kemungkinan besar kondisi mereka cukup berat karena saya dengar mereka baru diizinkan kembali ke klub Selasa (6/10) sore karena paginya masih latihan. Selain itu, tanggal 5 Oktober timnas juga melakukan uji coba sehingga saya enggak yakin kondisi pemain kami yang ada di timnas bisa fit ketika turun di ajang CS,” tambahnya.

Sementara itu, Pelatih Tim Sepak Bola Pomnas Sumsel Alfi Zahri mengatakan, hasil pertandingan kemarin sore merupakan hal yang wajar karena lawan yang dihadapi merupakan klub profesional bermaterikan pemain-pemain hebat. Meski begitu, dia tetap berharap anak asuhnya mampu mengeluarkan kemampuan maksimal saat berlaga di ajang sebenarnya, yaitu Pomnas XI yang diselenggarakan di Palembang. ’’Kami dapat pelajaran penting dari SFC hari ini (kemarin) mengenai bagaimana mengatur koordinasi permainan dan menyeimbangkan pertahanan dan penyerangan. Mudah-mudahan pertandingan ini bisa menambah kepercayaan diri para pemain ketika mereka berlaga melawan tim sesama mahasiswa di Pomnas nanti,” tuturnya.

Pertandingan kedua tim kemarin memang berjalan tidak seimbang. SFC yang turun dengan formasi 3-4-3 awal babak pertama telah berhasil membobol gawang tim Pomnas pada menit ketujuh melalui Keith Kayamba Gumbs. Berselang lima menit gelandang asal Sumsel Amirul Mukminin menambah keunggulan SFC menjadi 2-0. Terus menekan, Laskar Wong Kito menambah pundi-pundi gol melalui dua gol Rahmat ’Poci’ Rivai (19, 42), Mustofa Aji (23, 43), Nana (25), Keith Kayamba Gumbs (36), dan Zah Rahan Krangar (37).

Memasuki babak kedua, RD mengistirahatkan sebagian pemain senior dan menggantinya dengan pemain-pemain junior. Bukannya berkurang, tekanan perpaduan pemain senior dan junior semakin menjadi. Sebelas gol berhasil dijaringkan Oktavianus dkk pada 45 menit kedua. Christian Warobay membuka keran gol pada babak kedua melalui titik penalti pada menit ke-47. Pemain asal Papua ini pun menggandakan golnya pada menit ke-79. Gol lain diciptakan Caesar Kharisma (54, 66, 83), Oktavianus (57,76), dan Rizki (58,70,82,87). (iwan setiawan)

RD Minta Keringanan Benny Dollo

PALEMBANG (SI) – Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Rahmad ’RD’ Darmawan meminta tim nasional (timnas) PSSI mengurangi volume latihan pemain asal SFC. Hal itu menyusul kambuhnya cedera dua pilar Laskar Wong Kito yang bergabung di training camp (TC) timnas PSSI Pra-Piala Asia 2011.

Setelah sebelumnya harus kehilangan Ambrizal karena sakit dan Charis Yulianto yang kambuh cedera tumitnya. Kini SFC harus kembali kehilangan satu pemainnya yang naik meja perawatan. Wingback kiri, Isnan Ali kambuh cedera engkel kirinya yang didapat saat berhadapan dengan Seoul FC pada laga Liga Champions Asia beberapa waktu lalu. Dengan demikian, Charis dan Isnan saat ini lebih fokus penyembuhan cederanya dibanding latihan bersama rekan timnas lain. Hal ini membuat peluang kedua pilar tersebut tampil di laga Community Shield yang digelar di Stadion Mattoangin, Makassar, Rabu (7/10), semakin tipis.

Menyikapi situasi ini, RD telah berkoordinasi dengan Pelatih Timnas Benny Dollo menyangkut program latihan pemain selama di timnas. Menurut RD, dia meminta Bendol agar volume dan intensitas latihan yang diberikan kepada pemain SFC sedikit lebih ringan dibanding pemain lain. Menurut dia, hal itu untuk menjaga kondisi pemain tetap fit dan bugar ketika kembali ke klub dan diturunkan di pertandingan Community Shield. ’’Kita tahu timnas memiliki target para pemain bisa top performa ketika memasuki November. Sementara klub membutuhkan para pemain untuk siap pada 7 Oktober. Maka itu, saya sudah berpesan agar pemain pintar-pintar menjaga kondisi dan ritme latihannya agar ketika mereka kembali ke klub kondisi fisiknya tidak drop karena digenjot latihan berat di timnas,” tuturnya.

Selanjutnya RD dengan tegas menyatakan tetap optimistis kala memimpin timnya menghadapi Persipura nanti. Sebab, pelatih kelahiran Metro, Lampung, ini telah mempersiapkan beberapa nama pemain pelapis untuk mengisi posisi yang ditinggalkan pemain pilar tersebut. Bahkan, dalam dua uji coba yang dilakukan SFC tanpa kehadiran enam pemain pilar yang dipanggil timnas, RD tampak memaksimalkan beberapa strategi yang disiapkan untuk mengantisipasi tidak bisa diturunkan pemain pilihan utamanya. ’’Memang suatu kerugian bagi kami, pemain pilar, banyak yang belum fit. Tapi toh, masih ada pemain lain yang bisa menempati posisi pemain yang kemungkinan besar tidak bisa bermain tersebut,” ujar RD. (iwan setiawan)