08 Oktober 2009

Lengkapi Laporan Keuangan

PALEMBANG (SI) – Laporan keuangan klub yang dikirimkan manajemen Sriwijaya FC (SFC) ternyata dinilai PT Liga Indonesia (PT LI) belum lengkap dan harus segera dibenahi sebagai persyaratan ikut kompetisi.

Masalah itu diketahui manajemen setelah PT LI memberi teguran terhadap klub-klub peserta Liga Super yang belum menyerahkan dokumen legalitas finansial untuk musim 2009/2010. Padahal, batas akhir penyerahan sendiri sudah lewat, yaitu Senin (5/10). Namun, PT LI masih sedikit berbaik hati dan memberikan tambahan batas waktu hingga Kamis (8/10). ’’Hingga Senin (5/10) lalu baru ada empat klub yang menyerahkan laporan keuangannya, yaitu Persipura, Arema, Persiwa, dan Pelita Jaya,” ujar Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy kepada wartawan.

Tigor mengatakan, kejelasan pendanaan klub penting artinya untuk menghindari permasalahan yang sering dihadapi klub ketika kompetisi berjalan. Masalah itu di antaranya persoalan utang hak pemain atau pelatih dan keterlambatan pembayaran gaji serta persoalan terkait keuangan lain. ’’Yang penting itu klub harus memenuhi tiga aspek keuangan, antara lain laporan keuangan tahun lalu, rencana keuangan tahun 2009/2010, bebas tunggakan kewajiban keuangan, termasuk melunasi pembayaran gaji pemain musim sebelumnya,” pungkasnya.

SFC sendiri tidak terlepas dari persoalan keuangan yang menimpa banyak klub di Indonesia. Belum dibayarkannya gaji dan bonus kepada pemain dan pelatih yang tidak diperpanjang kontraknya musim ini belum juga kelar. Manajemen berkilah, pembayaran gaji pemain dan pelatih yang tidak diperpanjang kontrak itu akan dibayarkan setelah pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencairkan dana APBD yang dihibahkan kepada SFC.

Vice President of Finance SFC Roliansyah Basnan mengatakan, laporan keuangan klub ini menjelang musim 2009/2010 sudah diserahkan kepada PT LI bersamaan penyerahan dokumen-dokumen pendaftaran klub. Namun, diakuinya penyerahan dokumen itu belum lengkap 100% seperti yang diharapkan PT LI. Dengan demikian, kemungkinan besar itulah yang menjadi penyebab mengapa laporan SFC ini dianggap belum masuk. ’’Kalau dana APBD mungkin mudah mengetahui berapa jumlahnya dan meminta persetujuan penggunaan dari DPRD. Tapi di luar itu, kami ini kan terus menggalang dana sponsor. Sementara PT LI mensyaratkan dalam penyerahan dokumen itu harus disertai bukti kerja sama hitam di atas putih atau kontrak. Padahal, hingga saat ini masih terdapat beberapa sponsor yang tengah masa penjajakan. Tidak kami laporkan nanti menyalahi, mau dilaporkan tapi belum pasti juga, ya bingung juga kami,” ujar pengusaha Sumsel ini.

Meski begitu, pria yang kerap disapa Yan Basnan ini berjanji akan segera melengkapi dokumen legalitas finansial SFC. ’’Kalau sudah menyangkut sanksi, hal itu wilayah presiden klub yang mengomentarinya. Tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat semua syarat yang dibutuhkan bisa kami serahkan kepada PT LI,” tandasnya. (iwan setiawan)

Duric Sepakat Gabung Sriwijaya FC

PALEMBANG (SI) – Rencana Sriwijaya FC (SFC) merekrut striker naturalisasi Singapura Aleksander Duric kian mendekati kenyataan. Dijadwalkan Duric dan agennya akan tiba di Palembang, Jumat (9/10), untuk menandatangani kontrak kerja bersama Laskar Wong Kito.

Rencana kedatangan Duric disampaikan langsung oleh agennya Ricky Nelson dari Emmo Enterprise yang dihubungi harian Seputar Indonesia kemarin. Menurut Ricky, awalnya dia dan Duric akan tiba di Palembang pada Kamis (8/10). Namun, karena pertemuan dengan Presiden Klub SFC Dodi Reza Alex diundur menjadi Sabtu (10/10), dia dan Duric memundurkan kedatangan mereka satu hari. ’’Tadinya memang Kamis besok (hari ini) kami sudah tiba di Palembang. Tapi karena pertemuan penandatanganan kontrak baru digelar Sabtu (10/10), ya kami undur satu hari kedatangan kami,” ujar Ricky.

Ricky menyatakan, kepindahan Duric dari Singapore Armed Forces Football Club (SAFFC) ke SFC sudah tidak ada masalah lagi. Sebab, klub peserta S League, Liga Primer Singapura, tersebut tidak memperpanjang kontrak pemain berusia 39 tahun ini. Dengan demikian, pemain kelahiran Serbia Montenegro ini bisa segera bergabung dengan Laskar Wong Kito seusai pertandingan terakhir SAFFC, Jumat (30/10), menghadapi Brunei DPMM.

Bahkan, Duric bisa lebih cepat bergabung dengan Zah Rahan dkk. Syaratnya, SFC harus membayar sejumlah dana kompensasi sebagai pengganti nilai kontrak yang diputus. ’’Semuanya sudah deal kok, makanya kami datang untuk tanda tangan kontrak. Soal kapan bisa bergabungnya Duric dengan SFC, sedang diupayakan secepatnya. Karena ini bukan melulu soal uang, melainkan juga keinginan si pemain untuk pindah baik-baik dan meninggalkan kesan yang baik di klub lama,” tambahnya.

Demi menjaga totalitas dalam bermain, Duric akan memboyong keluarganya ke Palembang. Bahkan, keputusan Duric ini sempat membuat negosiasi kontrak memanas. Sebab, dia meminta manajemen SFC mencarikan sekolah internasional untuk anaknya. ’’Duric ingin anaknya yang duduk di bangku SMP tersebut tidak ketinggalan pelajaran seperti halnya yang diperoleh di Singapura. Tapi setelah diberi tahu gambaran kondisi Palembang, dia pun bisa mengerti,” pungkasnya.

Di balik usianya yang tidak muda lagi bagi seorang pesepakbola profesional, kemampuan yang dimiliki Duric terbilang istimewa. Saat ini pemain SAFFC ini masih memimpin daftar pencetak gol sementara S League musim 2009 dengan 27 gol. (iwan setiawan)

07 Oktober 2009

Duel Penuh Dendam

PALEMBANG (SI) – Pertarungan juara sejati kembali terjadi di Stadion Andi Mattalatta malam nanti. Juara Piala Indonesia Sriwijaya FC (SFC) akan ditantang musuh bebuyutan juara Liga Super, Persipura Jayapura.

Optimisme ditunjukkan para pemain Laskar Wong Kito, julukan SFC. Meskipun, kondisi tim sedikit tidak menguntungkan dengan gangguan cedera beberapa pemain pilar dan belum bergabungnya dua pemain asing SFC, yakni Richard Anoure Obiora dan Precious Emuejeraye. Hal itu tidak mengurangi semangat Zah Rahan dkk untuk memberikan hasil terbaik kepada pencinta SFC. ’’Saya sudah mengatakan kepada para pemain agar mereka yakin dengan kemampuan mereka sendiri. Jangan menyerahkan tanggung jawab kepada hanya satu atau dua orang pemain karena sepak bola permainan tim. Dengan materi yang ada saat ini, saya masih yakin mampu meredam Persipura,” tutur pelatih yang sudah dua kali membawa SFC mengecundangi Persipura dilaga puncak Piala Indonesia ini.

Keyakinan juga diusung striker Rahmat ’Poci’ Rivai. Dia ingin mempersembahkan gol bagi SFC dalam ajang resmi. Keinginan Poci itu sangat mungkin terwujud dengan bantuan pemain SFC lain. Dari tujuh pertandingan uji coba yang dilakukan SFC pada pramusim, Poci sukses mengemas enam gol, masing-masing satu gol ke gawang Perlis FA, SFC U-21, Persiwa Wamena, dan Pelita Jaya. Sementara itu, dua gol dia lesakkan ketika SFC mencukur habis Tim Pomnas Sumsel dengan 20 gol tanpa balas. ’’Saya ingin bantu SFC memperoleh kemenangan atas Persipura. Sebab, pertandingan ini prestise bagi pemain dan klub. Pembuktian juara Indonesia ada di pertandingan ini. Mohon doanya dari pendukung dan pencinta SFC agar kami tampil bagus dan menjadi juara,” tutur Poci.

Bagi Persipura, Community Shield (CS) merupakan kesempatan emas membalas dendam kekalahan menyakitkan di final Piala Indonesia musim lalu dari SFC. Sebab, atas kekalahan tersebut, tim besutan Jacksen F Tiago itu gagal mengikuti jejak SFC yang sukses mengawinkan gelar pada musim 2007/2008. Setidaknya Alberto ’Beto’ Goncalves dkk telah mengirim sinyal kepada SFC ketika mereka berhasil keluar sebagai juara Piala Kraton di Yogyakarta akhir pekan lalu. Pada turnamen tersebut Eduard Ivakdalam dkk berhasil mengalahkan Persiba Balikpapan 1-0 sekaligus menggondol juara. Modal kemenangan inilah yang lantas membuat skuad Persipura merasa yakin mampu mengalahkan SFC di laga CS nanti. ’’Dengan skuad yang sebagian besar pemain pelapis pun, kami mampu meraih hasil maksimal di Piala Kraton kemarin. Apalagi ketika berhadapan dengan SFC di CS nanti pemain kami lebih komplet, tentu hasil lebih baik bisa diraih,” papar Asisten Manajer Persipura Anton Y Imbenai.

Bahkan, striker Persipura Alberto Goncalves sesumbar yakin mencetak gol ke gawang SFC untuk membawa kemenangan timnya. ’’Kemenangan atas SFC nanti merupakan harga yang pantas untuk menebus kekalahan kami di final Piala Indonesia lalu,” ujar Goncalves. (iwan setiawan)

Dukungan Penuh Singamania

PALEMBANG (SI) – Pada pertandingan Community Shield (CS) yang digelar malam nanti, Sriwijaya FC (SFC) tidak sendiri. Kelompok suporter Singamania akan hadir memberi suntikan semangat tim kesayangannya.

Meski jarak tempuh Palembang–Makassar terhitung jauh dan membutuhkan biaya besar, hal itu tidak menyurutkan niat kelompok suporter. Dengan kocek pribadi, mereka rela menempuh jarak ribuan kilometer hanya untuk memberikan dukungan kepada klub idola. ’’Sebenarnya lebih banyak yang ingin berangkat ke Makassar. Tapi karena waktu persiapan yang mepet dan persoalan nonteknis lain, maka diputuskan hanya 10 orang anggota Singamania yang berangkat mendukung SFC dari Palembang, Senin (5/10). Selanjutnya mereka akan bergabung dengan 10 orang anggota dari Singamania Jabotabek dan Yogyakarta di Jakarta untuk melanjutkan perjalanan udara menuju Makassar hari ini (kemarin),” ungkap Ketua Umum Singamania Deddy Pranata.

Deddy menambahkan, kegiatan yang mereka sebut Singamania Tour Makassar ini merupakan lanjutan dari tur-tur yang telah dilakukan musim sebelumnya. Dia mengakui Tour Makassar ini merupakan perjalanan terjauh yang pernah dilakukan Singamania dalam mendukung SFC. (iwan setiawan)

06 Oktober 2009

Anoure Obiora Segera Bergabung Sriwijaya FC

PALEMBANG (SI) – Manajemen Sriwijaya FC (SFC) akhirnya bisa sedikit bernapas lega setelah mendapat kabar masalah administrasi kerja pemain Richard Anoure Obiora telah selesai.

Hanya, Obiora belum bisa bergabung dengan Laskar Wong Kito kala harus berhadapan dengan Persipura Jayapura di ajang Community Shield (CS) yang digelar di Stadion Mattoangin, Makassar, Rabu (7/10). Sebab, pada tanggal tersebut Obiora baru bertolak dari Nigeria menuju Indonesia. Dengan demikian, kemungkinan besar dia baru akan bergabung bersama Zah Rahan dkk menjelang laga perdana Liga Super Indonesia (LSI) saat SFC dijamu PSM Makassar, Minggu (11/10).

Hal itu disampaikan agen pemain dari Mutiara Hitam Sports & Management Jules Denis Onana yang menangani Obiora. Menurut Onana, semua dokumen menyangkut izin kerja dan tinggal pemain SFC itu telah selesai diurus Senin (5/10). Selanjutnya seluruh dokumen tersebut dikirimkan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Nigeria yang akan mengeluarkan surat izin kerja dan tinggal untuk Obiora di Indonesia. ’’Begitu dokumennya sampai di Nigeria, Obiora tinggal ambil Kitas dan surat-surat lainnya besok (hari ini). Selanjutnya barulah pada Rabu (7/10) dia bisa berangkat ke Indonesia,” ujar Onana.

Kabar ini disambut positif Manajer SFC Hendri Zainuddin. Menurut Hendri, dengan segera bergabungnya Obiora, maka kekuatan Laskar Wong Kito –terutama di lini depan– akan bertambah. Selain itu, dengan hadirnya Obiora di dalam tim, akan memudahkan pelatih menjalankan strategi berbeda dalam meramu tim. ’’Awalnya kami mengharapkan kedatangan Obiora bisa lebih cepat dan bisa bermain saat bertemu Persipura di CS. Namun, ternyata penyelesaian urusan administrasinya baru kelar sekarang, jadi ya inilah keadaannya,” tutur Hendri. (iwan setiawan)

Usung Target Realistis

PALEMBANG (SI) – Skuad Sriwijaya FC (SFC) sore kemarin bertolak menuju Makassar untuk bertarung di ajang Community Shield. Sebanyak 19 pemain diusung untuk memenuhi target maksimal.

Meski belum bisa menurunkan tim terbaiknya, Rahmad ’RD’ Darmawan yakin pemainnya saat ini masih cukup kompetitif dengan lawan yang akan dihadapi. ’’Memang kami tidak membawa semua pemain. Sebab, selain untuk efisiensi juga lantaran berbagai penyebab lain,” tutur RD menjelang keberangkatan timnya di Bandara Internasional SMB II kemarin sore.

Tidak datang dengan kekuatan penuh bukan berarti SFC kalah sebelum berperang. RD mengatakan, justru kondisi seperti ini merupakan ujian bagi Laskar Wong Kito, julukan SFC. Sebab, memasuki musim kompetisi 2009/2010, situasi serupa bahkan lebih berat akan dihadapi tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) ini. ’’Dengan materi pemain SFC saat ini, saya yakin bisa memenangkan pertandingan kontra Persipura nanti. Meski materi mereka lebih komplet, bukan berarti kemenangan lantas ada di mereka. Pokoknya kami juga sebagai juara Piala Indonesia punya keinginan mengalahkan juara liga dan mencetak sejarah baru,” ujarnya.

Manajer SFC Hendri Zainuddin juga mengusung semangat yang sama. Menurut dia, kemampuan para pemain SFC dan Persipura setara. ’’Tidak ada yang perlu ditakuti dari Persipura. Sebab, musim lalu saja kami bisa menang di Piala Indonesia atas mereka. Dengan materi pemain yang lebih baik dari musim lalu, maka saya yakin kami bisa memberikan perlawanan sengit dan mengatasi Persipura,” tutur anggota DPRD Kabupaten Banyuasin ini.

Dari 23 pemain SFC, ada empat pemain yang tidak dibawa pada tur Sulawesi-Kalimantan. Selain penjaga gawang keempat Andi Irawan, RD meninggalkan Ambrizal yang masih memulihkan kondisi pascasakit dan Tony Sucipto yang harus bergabung dengan training camp (TC) timnas PSSI U-23. Serta satu lagi penjaga gawang utama Ferry Rotinsulu yang tengah mempersiapkan pernikahannya, Sabtu (10/10).

Dalam skuad yang dibawa RD ke Makassar dan Balikpapan, terdapat dua pemain timnas yang tengah cedera, yaitu Charis Yulianto dan Isnan Ali. Alasan RD membawa mereka untuk menyemangati pemain lain yang berlaga. Bahkan, jika memang dalam beberapa hari ini kondisi keduanya fit dan tidak ada keluhan mengenai cederanya, tidak tertutup kemungkinan mereka bisa diturunkan bermain. ’’Charis sedang menunggu bantalan dari Singapura untuk mengganjal tumitnya yang cedera. Jika memang pemasangan alat bantu bisa membuat mereka fit dan ingin bermain, ya tentu akan saya pertimbangkan. Makanya, mereka tetap saya bawa ke Makassar dan Balikpapan,” pungkas RD. (iwan setiawan)

05 Oktober 2009

SFC Dibayangi Kecemasan

PALEMBANG (SI) – Kekuatan Sriwijaya FC (SFC) di laga Community Shield (CS) tidak maksimal. Sebab, dua pemain asing mereka belum bergabung dan beberapa pemain pilar belum pulih dari cedera.

Keberangkatan skuad SFC ke Makassar hari ini diwarnai sedikit kekhawatiran. Pasalnya, beberapa skenario yang disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk menjelang laga jawara kontra Persipura Jayapura, Rabu (7/10), semuanya berantakan. Mulai cederanya Isnan Ali dan Charis Yulianto yang tengah menjalani training centre (TC) tim nasional (timnas) PSSI di Sawangan, Depok, hingga belum pulihnya kesehatan Ambrizal yang sempat diopname karena didiagnosis menderita demam berdarah dengue (DBD).

Hilangnya ketiga pemain belakang ini otomatis membuat pilihan pemain mengisi lini belakang berkurang. Sebelumnya manajemen berupaya meminjam Precious Emuejeraye bek Woodlands Wellington FC yang telah menyepakati kontrak kerja bersama SFC satu musim ke depan. Selain untuk memberikan atmosfer pertandingan di Indonesia kepada pemain anyarnya, peminjaman sementara bek timnas Singapura itu juga lantaran SFC tahu betul kualitas lawan yang akan dihadapi nanti. Namun, rencana itu batal karena pemain yang bersangkutan tidak memperoleh izin dari klubnya. Sebab, Rabu (7/10), Woodlands Wellington FC akan menjamu klub Super Reds dalam lanjutan S League atau Liga Primer Singapura.

Begitupun dengan Richard Anoure Obiora yang belum ada jelas kedatangannya ke Indonesia. Berdasarkan informasi dari agen Jules Denis Onana dari Mutiara Hitam Sports & Management, Obiora masih di Nigeria untuk mengurus administrasi kerjanya di Indonesia. Meski Obiora akan diupayakan datang ke Indonesia awal Oktober ini untuk segera memperkuat SFC, Onana berkilah bahwa seperti halnya di Indonesia, masalah administrasi di Nigeria pun berbelit-belit dan membutuhkan waktu lama.

Kondisi yang dialami Obiora pun dimaklumi Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Rahmad ’RD’ Darmawan. Meski RD sempat berharap kehadiran Obiora bisa memberikan warna lain di lini depan SFC, dengan kondisi yang berkembang saat ini dia lebih memilih Obiora diturunkan saat laga perdana Liga Super ketimbang dipaksakan turun di CS. ’’Bayangkan saja kalau Obiora harus berangkat dari Nigeria sekarang untuk main di CS pada 7 Oktober dan harus kembali ke negaranya untuk mengurus Kitas pada Kamis (8/10). Sementara Liga Super sendiri dimulai Minggu (11/10). Bagi saya, lebih baik dia konsentrasi menyelesaikan urusan administrasi kerjanya terlebih dahulu dan bersiap untuk main di laga perdana Liga Super nanti,” ujar RD.

Yang pasti, meski kekuatan timnya tidak penuh, RD tetap memiliki keyakinan mampu mengatasi Persipura. Sebab, dia telah menyiapkan strategi khusus untuk meredam gaya bermain skuad Mutiara Hitam yang dikenal dengan agresivitas tinggi. ’’Meski tidak dengan kekuatan penuh, saya yakin pemain yang akan saya turunkan bisa meladeni Persipura. Selain itu, saya juga sudah mempersiapkan beberapa pemain yang memiliki misi ganda untuk mematikan pergerakan motor serangan Persipura dan beberapa pemain berbahaya mereka,” pungkas RD. (iwan setiawan)

04 Oktober 2009

Modal ke Makassar

PALEMBANG (SI) – Sriwijaya FC (SFC) mencukur habis tim sepak bola Pekan Olahraga Mahasiswa (Pomnas) Sumatera Selatan (Sumsel), 20-0 pada laga uji coba di Stadion Gelora Sriwijaya kemarin sore.

Meski mencatat kemenangan besar, hasil tersebut tidak membuat Laskar Wong Kito, julukan SFC, jemawa. Sebab, lawan yang dihadapi memang berada jauh di bawah level mereka. Bahkan, para pemain yang diturunkan Pelatih SFC Rahmad ’RD’ Darmawan pun terlihat bermain santai dan tidak ngotot seperti pada uji coba sebelumnya. Hal itu memang sesuai instruksi RD agar pemainnya memaksimalkan koordinasi. ’’Saya tidak menilai berapa skor hari ini. Sebab, tujuan melawan tim dengan kemampuan di bawah anak-anak membuat mereka bisa menikmati pertandingan. Selain itu, pertandingan ini juga merupakan bagian dari pemulihan kebugaran fisik dan mental yang sudah saya programkan sebelumnya,” tutur RD.

Selain menjadi bagian dari program pemulihan kebugaran pemainnya. RD mengatakan pertandingan ini juga sebagai salah satu upayanya menyiapkan beberapa antisipasi kondisi menjelang pertemuan dengan Persipura Jayapura pada ajang Community Shield (CS). Sebab, Senin (5/10), tim rencananya sudah bertolak menuju Makassar. ’’Ini juga sebagai pemantapan beberapa pemain yang saya siapkan untuk menggantikan peran pemain yang dipanggil timnas. Kemungkinan besar kondisi mereka cukup berat karena saya dengar mereka baru diizinkan kembali ke klub Selasa (6/10) sore karena paginya masih latihan. Selain itu, tanggal 5 Oktober timnas juga melakukan uji coba sehingga saya enggak yakin kondisi pemain kami yang ada di timnas bisa fit ketika turun di ajang CS,” tambahnya.

Sementara itu, Pelatih Tim Sepak Bola Pomnas Sumsel Alfi Zahri mengatakan, hasil pertandingan kemarin sore merupakan hal yang wajar karena lawan yang dihadapi merupakan klub profesional bermaterikan pemain-pemain hebat. Meski begitu, dia tetap berharap anak asuhnya mampu mengeluarkan kemampuan maksimal saat berlaga di ajang sebenarnya, yaitu Pomnas XI yang diselenggarakan di Palembang. ’’Kami dapat pelajaran penting dari SFC hari ini (kemarin) mengenai bagaimana mengatur koordinasi permainan dan menyeimbangkan pertahanan dan penyerangan. Mudah-mudahan pertandingan ini bisa menambah kepercayaan diri para pemain ketika mereka berlaga melawan tim sesama mahasiswa di Pomnas nanti,” tuturnya.

Pertandingan kedua tim kemarin memang berjalan tidak seimbang. SFC yang turun dengan formasi 3-4-3 awal babak pertama telah berhasil membobol gawang tim Pomnas pada menit ketujuh melalui Keith Kayamba Gumbs. Berselang lima menit gelandang asal Sumsel Amirul Mukminin menambah keunggulan SFC menjadi 2-0. Terus menekan, Laskar Wong Kito menambah pundi-pundi gol melalui dua gol Rahmat ’Poci’ Rivai (19, 42), Mustofa Aji (23, 43), Nana (25), Keith Kayamba Gumbs (36), dan Zah Rahan Krangar (37).

Memasuki babak kedua, RD mengistirahatkan sebagian pemain senior dan menggantinya dengan pemain-pemain junior. Bukannya berkurang, tekanan perpaduan pemain senior dan junior semakin menjadi. Sebelas gol berhasil dijaringkan Oktavianus dkk pada 45 menit kedua. Christian Warobay membuka keran gol pada babak kedua melalui titik penalti pada menit ke-47. Pemain asal Papua ini pun menggandakan golnya pada menit ke-79. Gol lain diciptakan Caesar Kharisma (54, 66, 83), Oktavianus (57,76), dan Rizki (58,70,82,87). (iwan setiawan)

RD Minta Keringanan Benny Dollo

PALEMBANG (SI) – Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Rahmad ’RD’ Darmawan meminta tim nasional (timnas) PSSI mengurangi volume latihan pemain asal SFC. Hal itu menyusul kambuhnya cedera dua pilar Laskar Wong Kito yang bergabung di training camp (TC) timnas PSSI Pra-Piala Asia 2011.

Setelah sebelumnya harus kehilangan Ambrizal karena sakit dan Charis Yulianto yang kambuh cedera tumitnya. Kini SFC harus kembali kehilangan satu pemainnya yang naik meja perawatan. Wingback kiri, Isnan Ali kambuh cedera engkel kirinya yang didapat saat berhadapan dengan Seoul FC pada laga Liga Champions Asia beberapa waktu lalu. Dengan demikian, Charis dan Isnan saat ini lebih fokus penyembuhan cederanya dibanding latihan bersama rekan timnas lain. Hal ini membuat peluang kedua pilar tersebut tampil di laga Community Shield yang digelar di Stadion Mattoangin, Makassar, Rabu (7/10), semakin tipis.

Menyikapi situasi ini, RD telah berkoordinasi dengan Pelatih Timnas Benny Dollo menyangkut program latihan pemain selama di timnas. Menurut RD, dia meminta Bendol agar volume dan intensitas latihan yang diberikan kepada pemain SFC sedikit lebih ringan dibanding pemain lain. Menurut dia, hal itu untuk menjaga kondisi pemain tetap fit dan bugar ketika kembali ke klub dan diturunkan di pertandingan Community Shield. ’’Kita tahu timnas memiliki target para pemain bisa top performa ketika memasuki November. Sementara klub membutuhkan para pemain untuk siap pada 7 Oktober. Maka itu, saya sudah berpesan agar pemain pintar-pintar menjaga kondisi dan ritme latihannya agar ketika mereka kembali ke klub kondisi fisiknya tidak drop karena digenjot latihan berat di timnas,” tuturnya.

Selanjutnya RD dengan tegas menyatakan tetap optimistis kala memimpin timnya menghadapi Persipura nanti. Sebab, pelatih kelahiran Metro, Lampung, ini telah mempersiapkan beberapa nama pemain pelapis untuk mengisi posisi yang ditinggalkan pemain pilar tersebut. Bahkan, dalam dua uji coba yang dilakukan SFC tanpa kehadiran enam pemain pilar yang dipanggil timnas, RD tampak memaksimalkan beberapa strategi yang disiapkan untuk mengantisipasi tidak bisa diturunkan pemain pilihan utamanya. ’’Memang suatu kerugian bagi kami, pemain pilar, banyak yang belum fit. Tapi toh, masih ada pemain lain yang bisa menempati posisi pemain yang kemungkinan besar tidak bisa bermain tersebut,” ujar RD. (iwan setiawan)

03 Oktober 2009

Matangkan Persiapan

PALEMBANG (SI) – Menjelang menghadapi Persipura Jayapura di ajang Community Shield, Rabu (7/10), sore ini Sriwijaya FC (SFC) menjajal tim sepak bola Pomnas Sumsel di Stadion Gelora Sriwijaya.

Mengenai lawan tanding yang merupakan tim mahasiswa untuk Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XI di Palembang medio Oktober nanti, Pelatih SFC Rahmad ‘RD’ Darmawan tidak akan menganggap remeh lawan. Menurut RD, tim mana pun yang bertemu SFC saat ini akan sangat terpacu bisa mengalahkannya. Sebab, menundukkan tim sekelas SFC merupakan kebanggaan bagi mereka. “Saya tidak akan main-main meski menghadapi tim mahasiswa. Sebab, saya juga punya kepentingan atas uji coba ini, yaitu memantapkan peran pemain dan meningkatkan moral pemain sebelum berhadapan dengan Persipura di Community Shield dan memulai perjalanan Liga Super,” ujarnya.

Karena enam pemain ada yang mengikuti TC timnas PSSI, skuad yang akan diturunkan sore nanti tidak akan jauh berbeda ketika menghadapi Semen Padang, Rabu (30/9). Menurut mantan arsitek Persipura Jayapura dan Persija Jakarta ini, pertandingan sore nanti akan dimanfaatkannya untuk mengasah ketajaman lini depan. “Meski lebih fokus pada sektor penyerangan, bukan berarti lini belakang akan dibiarkan begitu saja. Tapi, melihat calon lawan kami nanti, saya akan maksimalkan pergerakan pemain bertipe menyerang,” sebutnya.

Para pemain kemarin mendapatkan menu latihan lebih ringan untuk mempersiapkan kondisi mereka. RD menyusun program untuk membentuk stamina para pemainnya agar bisa mencapai top performa saat bertemu Persipura. Para pemain SFC, kecuali pemain yang masuk training centre (TC) timnas Indonesia, terus digenjot di fitness center selain latihan biasa di lapangan.

Selain masalah fisik, mental pemain ketika turun di lapangan juga menjadi fokus perhatiannya. Salah satunya memberikan suasana pertandingan kepada para pemainnya. “Pemain yang ada di skuad saat ini sebagian besar merupakan pemain pelapis. Mereka juga butuh diberikan suasana kompetisi untuk menunjukkan kemampuannya dan menjaga semangat bertanding mereka,” tutur pelatih yang telah memberikan tiga gelar bergengsi dalam dua tahun terakhir untuk SFC itu.

Sementara itu, Manajer Tim Sepak Bola Pomnas Sumsel, Ahmad Khuazi mengatakan, pertandingan menghadapi SFC merupakan modal berharga bagi timnya sebelum turun di ajang Pomnas. Sebab, melawan tim yang kualitasnya jauh berada di atas mereka akan banyak pelajaran berharga yang didapat oleh para pemainnya ketika nanti bertemu dengan tim dengan kualitas setara. “Target kami dalam Pomnas ini bisa menjadi juara khususnya di cabor sepak bola. Apalagi, kami bermain di hadapan publik sendiri. Makanya, kesempatan beruji coba dengan SFC ini akan saya pergunakan sebaik mungkin mencoba strategi yang akan dipakai pada pertandingan Pomnas mendatang,” tuturnya. (iwan setiawan)

Simanis Galang Dana Untuk Bencana Gempa

PALEMBANG (SI) – Kelompok suporter Singa Mania Indonesia (Simanis) melakukan penggalangan bantuan dari masyarakat dan anggota mereka sendiri. Hasilnya akan diserahkan kepada korban gempa besar di Sumatera Barat dan korban kebakaran di Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Rabu (30/9).

Sekitar 30 anggota salah satu kelompok suporter Sriwijaya FC (SFC) ini berkumpul di Bundaran Air Mancur sekitar pukul 13.00 WIB kemarin. Selanjutnya mereka mulai menyebar ke beberapa titik mulai dari Pasar 16 Ilir, Pusat Perbelanjaan Megahria, Dika Pasar Swalayan, Jalan Jenderal Sudirman, JM Plaza, diakhiri di IP, untuk menggalang bantuan dari masyarakat. Para pemilik toko, pengemudi kendaraan, dan warga yang melintas disodorkan kotak air mineral kosong untuk menampung uang sumbangan sukarela dari masyarakat.

Meski berjalan kaki dan berteriak-teriak dalam suasana panas, hasil yang mereka dapatkan lumayan besar. Dalam kurun waktu 4 jam, anggota Simanis mampu mengumpulkan sumbangan sukarela dari masyarakat sebesar Rp 4 juta.

Presiden Simanis Qusoi mengatakan, penggalangan dana bencana ini sebagai wujud kepedulian Simanis terhadap kondisi yang dialami masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) dan Kertapati yang tengah menderita. Sebab, menurut Qusoi, organisasi pendukung klub sepak bola seperti halnya Simanis bukan semata mendukung klub ketika bertanding, tapi juga harus peduli terhadap kondisi sosial masyarakat yang berkembang. “Ini sebagai bukti kami juga peduli terhadap penderitaan masyarakat. Sebab, mungkin saja di antara korban bencana tersebut adalah pendukung klub sepak bola,” tuturnya ditemui di lokasi kemarin.

Qusoi mengatakan nantinya sumbangan dari masyarakat masih akan ditambahkan dengan penggalangan bantuan internal Simanis. Menurut Qusoi, seluruh bantuan yang terhimpun akan dibagi dua. Sebagian dikirimkan ke korban gempa di Sumbar dan sebagian lagi diserahkan ke korban kebakaran di Kertapati. “Untuk korban kebakaran Kertapati mudah-mudahan akan kami serahkan Minggu besok. Sementara untuk korban gempa di Padang akan kami cari lembaga atau badan pengumpul bantuan yang bisa langsung menyerahkan bantuan yang telah kami himpun kepada para korban,” pungkasnya. (iwan setiawan)

02 Oktober 2009

Gempa Ganggu Bobby Satria

PALEMBANG (SI) – Gempa 7,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (30/9), ternyata berimbas kepada dua pemain Sriwijaya FC (SFC), Oktavianus dan Bobby Satria. Maklum saja, dua pemain tersebut memiliki beberapa keluarga yang masih menetap di sana.

Secara kebetulan, ketika gempa besar tersebut terjadi, keduanya tengah membela SFC menghadapi klub asal Padang, yaitu Semen Padang dalam laga uji coba. Bahkan, Bobby baru mengetahui ada gempa setelah menyaksikan siaran televisi setibanya di Mes Pertiwi. Bahkan, baik Oktavianus maupun Bobby sempat tampak sibuk mencoba menghubungi sanak keluarganya di Padang untuk mengetahui kondisi terakhir mereka. Namun, mereka tampak kesulitan menghubungi keluarganya. Untung, kedua pemain itu berhasil mengontak saudaranya yang menyatakan bahwa keluarga berhasil menyelamatkan diri ketika gempa berlangsung. Namun, kerusakan yang dialami rumah orangtua dan beberapa keluarganya termasuk parah. ’’Kabar dari saudara saya, barang-barang di dalam rumah hancur dan pecah semua. Dinding rumah juga retak besar. Bahkan, mereka sementara ini tidak berani masuk ke rumah dan memilih tinggal di posko,” ujar Oktavianus kepada harian Seputar Indonesia kemarin.

Meski sudah mendapat kabar keluarganya baik-baik saja, sejak pagi hingga sore kemarin Oktavianus tetap berupaya mencari tiket penerbangan ke Padang. Pasalnya, pemain yang merayakan hari ulang tahunnya kemarin ingin memastikan seluruh anggota keluarganya dalam keadaan baik-baik saja. ’’Saya belum mendapat kabar mengenai keberadaan adik saya. Keluarga di sana juga kesulitan mencarinya. Sebenarnya saya ingin meminta izin kepada pelatih untuk bisa pergi ke Padang menemui keluarga, tapi bandara di sana belum dibuka untuk penerbangan komersial. Jalan darat juga katanya sulit dilalui. Akhirnya, keluarga juga menyarankan saya monitor dari Palembang saja. Kalau ada perkembangan nanti dikabari,” tutur pemain berjuluk Si Belut ini.

Kondisi serupa juga dialami Bobby Satria. Defender anyar SFC ini baru bisa menghubungi keluarga dan orangtuanya, Rabu (30/9) malam. Meski rumah keluarganya banyak yang rusak dan berantakan, Bobby bersyukur karena tidak ada yang mengalami luka serius. ’’Sudah bisa berkomunikasi walau cuma lewat SMS. Keluarga masih was-was terjadinya gempa susulan sehingga mereka tidur di tempat evakuasi. Saya juga masih khawatir dan terus monitor melalui siaran televisi perkembangan terbaru kondisi Padang dan sekitarnya,” kata mantan pemain Persebaya Surabaya ini.

Pelatih SFC Rahmad Darmawan mengatakan, situasi saat ini dilema baginya. Di satu sisi, kedua pemainnya itu tentu sangat ingin menemui sanak keluarga yang terkena musibah gempa. Tetapi di sisi lain, tim besutannya ini tengah dipersiapkan menjelang laga jawara menghadapi Persipura Jayapura, Rabu (7/10), di Stadion Andi Matalatta, Makassar. ’’Dilema juga buat saya kalau mengizinkan atau tidak keduanya pulang ke Padang. Sebab, persiapan kami menjelang CS (Community Shield) sangat mepet. Tapi saya coba kasih masukan, yaitu sulitnya transportasi menuju atau keluar dari sana. Nanti kalau kondisi sudah memungkinkan, pasti saya ataupun manajemen akan mengizinkan mereka pulang menengok keluarganya,” pungkas RD. (iwan setiawan)

Bidik Lolos Divisi Utama

PALEMBANG (SI) – Tim PS Bank Sumsel yang akan mengarungi kompetisi Divisi I PSSI 2009 secara resmi dilepas Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan (BPD SS) kemarin.

Pelepasan tim tersebut dilakukan Direktur Umum PT BPD SS Mugiono didampingi Ketua Umum PS Bank Sumsel Welsar Lubis di aula lantai III kantor pusat Bank Sumsel. Selanjutnya, 22 pemain akan berangkat menuju Bengkulu untuk menghadapi PS Bengkulu, Minggu (4/10), dalam laga perdana Divisi I Grup III. Dalam Grup III ini PS Bank Sumsel tergabung bersama PS Bengkulu, PSP Padang, PS Muaro Jambi, dan PSBL Bandar Lampung. Pertandingan digelar dengan sistem home and away dan dimulai Minggu (4/10) di Bengkulu dan diakhiri di Palembang, 9 November 2009.

Ketua Umum PS Bank Sumsel Welsar Lubis menyatakan kesiapan tim yang murni dibina dan dibiayai Bank Sumsel ini telah cukup matang. " Saya berpesan kepada pemain dan ofisial agar bermain semangat namun tetap menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap laga. Dengan demikian, target promosi ke Divisi Utama bisa dicapai dan tidak tercoreng tindakan tidak sportif," ujarnya. (iwan setiawan)

SKUAD PS BANK SUMSEL
Pelatih : Edi Mulyono
Asisten Pelatih : Roni Fadli

Pemain
Dody Chandra (Kiper)
Nurul Subhki (Kiper)
Joko Santoso (Kiper)
Muntarno (Belakang)
Ari Wibowo (Belakang)
Rendi (Belakang)
Budi Sutrisno (Belakang)
Catur Cahyono (Belakang)
Wibowo (Belakang)
Sudirman (Belakang)
Eko Maryadi (Belakang)
Eka (Belakang)
Windi Andrianto (Tengah)
Abdul Hidayat (Tengah)
Puji Slamet (Tengah)
Burhanuddin (Tengah)
Suroso (Tengah)
Sukodir (Tengah)
Nurcoyo (Tengah)
Tinton Suharto (Depan)
Isoewardi (Depan)
Rahmad Ramadhan (Depan)
Yuli Harmoko (Depan)

01 Oktober 2009

Hanya Unggul Satu

PALEMBANG (SI) – Sriwijaya FC (SFC) hanya mampu meraih kemenangan tipis satu gol, saat Laskar Wong Kito menjamu klub Divisi Utama Semen Padang (SP) di laga uji coba kemarin.

Tampil di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, meski mampu memenuhi target meraih kemenangan, SFC masih mengkhawatirkan. Raut wajah kurang puas pun terpancar dari wajah Pelatih SFC Rahmad ’RD’ Darmawan. Sebab, anak asuhnya belum juga menunjukkan kemampuan terbaiknya. Selain karena tidak bermainnya enam pilar utama SFC karena masuk training centre (TC) tim nasional Indonesia, ada sejumlah masalah yang menyertai tim ini. RD masih dihadapkan masalah kebugaran pemain setelah jeda Lebaran. Pertandingan ini sempat terganggu akibat kabut asap yang menyelimuti Palembang sehingga kickoff pun dimajukan menjadi pukul 15.30 WIB.

SFC yang tampil tanpa separuh kekuatannya pun langsung ditekan oleh SP. Menggunakan strategi 4-3-3 lalu bertransformasi menjadi 4-4-2, RD memaksimalkan pergerakan kedua sayapnya yang diisi Oktavianus dan Mustofa Aji. Namun, strategi tersebut mampu diantisipasi dengan baik oleh Arsitek SP Arcan Iurei Anatolievici yang menurunkan formasi 3-4-3. Hasilnya pun bisa dibilang pada babak pertama SFC minim peluang.

Kondisi berbeda ditunjukkan tim tamu yang berhasil menciptakan beberapa peluang emas melalui pergerakan strikernya, Marcio Souza. Hanya ketidaktenangan mantan bomber Persela Lamongan dalam menyelesaikan peluang jadi masalah SP. Selain itu, SFC juga patut berterima kasih dengan penjaga gawangnya, Hendro Kartiko. Mantan kiper timnas ini tampil bagus.

Memasuki babak kedua, RD menginstruksikan pemainnya agar bermain lebih agresif. Hasilnya, baru berjalan satu menit, Zah Rahan dkk mampu membahayakan gawang SP yang dijaga Ahmad Kurniawan. Melalui pergerakan eksplosif Mustofa di sisi kiri pertahanan SP, bola dikirimnya ke tengah kotak penalti untuk jadi peluang matang. Sayang, Rahmat ’Poci’ Rivai yang telah menanti pun langsung menanduk bola tersebut, tapi masih bisa dihalau Ahmad. Bola rebound juga tidak mampu dimaksimalkan Oktavianus yang melepaskan tendangan keras tapi masih membentur kiper SP. Perubahan strategi lalu dilakukan RD, dengan menarik keluar Alamsyah Nasution dan memasukan Tony Sucipto, membuat permainan SFC lebih hidup. Hasilnya, pada menit ke-62 Oktavianus melakukan sundulan keras dan membobol jala SP.

RD mengatakan, hasil pertandingan menghadapi SP belum menunjukkan karakter SFC yang sebenarnya. Salah satu penyebabnya adalah tidak turunnya beberapa pemain pilar, meski secara individu ada kemajuan. Salah satunya adalah cara main duet bek muda Bobby Satria dan I Gusti Ngurah Nana yang diplot menggantikan Charis Yulianto dan Ambrizal di lini belakang. ”Secara kualitas individu ketika satu lawan satu dengan lawan, saya sangat suka karena karakter mereka kuat. Kecepatan dan menutup gerakan lawan saya rasa mereka lebih bagus dari seniornya. Tapi, yang membedakan mereka dengan para seniornya adalah ketika membangun serangan dari bawah,” tutur RD.

Dari SP, menurut Arcan Iurie, hasil pertandingan ini sudah maksimal. Sebab, dia mengakui kualitas pemain SFC berada di level yang lebih tinggi dibanding timnya. Yang penting, uji coba ini bisa dijadikan pelajaran bagi pasukannya untuk lebih percaya diri menatap kompetisi Divisi Utama. (iwan setiawan)

Lawan Persipura, Precious Main

PALEMBANG (SI) – Kekuatan Sriwijaya FC (SFC) saat bertarung di laga antara jawara atau Community Shield (CS) semakin bagus. Sebab, selain Richard Anoure Obiora sudah bisa bermain, defender tangguh asal Singapura Precious Emuejeraye juga dapat diturunkan.

Menghadapi Persipura Jayapura pada laga jawara tersebut, persiapan SFC sangat serius. Selain memantapkan formasi pemain, manajemen SFC juga terus berupaya melengkapi skuadnya dengan pemain yang belum bergabung. Seperti Obiora yang saat ini masih berada di Nigeria untuk mengurus administrasi kerjanya di Indonesia, Precious siap merumput. Melalui agen Obiora, manajemen SFC meminta agar secepatnya striker tersebut segera datang ke Indonesia. Ternyata keinginan itu direspons baik oleh agen dan Obiora secara langsung. Bahkan, dijadwalkan mantan pemain PSDS Deli Serdang ini telah tiba di Palembang akhir pekan ini.

Sementara itu, satu lagi pemain asing Laskar Wong Kito yang belum bergabung adalah Precious. Pemain yang sudah menandatangani kontrak dengan SFC untuk satu musim ke depan ini masih harus menyelesaikan sisa kontraknya bersama klub lamanya, Woodlands Wellington. Dia masih harus tampil di S-League atau Liga Singapura hingga akhir Oktober. Namun, manajemen SFC berinisiatif untuk meminjam Precious agar bisa diturunkan pada ajang CS menghadapi Persipura. Pasalnya, SFC sangat tahu kualitas permainan lawan mereka itu, khususnya barisan penyerang Persipura. ”Alhamdulillah, setelah melobi klub Precious melalui agennya. Tampaknya klub pemain yang musim depan bermain bersama kami ini memberikan izin. Dia bisa bermain memperkuat SFC di Community Shield. Jelas ini sebuah keuntungan bagi kami karena lini pertahanan SFC akan bertambah kuat dengan hadirnya Precious,” tutur Manajer SFC Hendri Zainuddin kemarin. (iwan setiawan)