30 Maret 2009

Sriwijaya FC Kurang Beruntung

Striker SFC Keith Jerome Gumbs atau Kayamba menyundul bola ke arah Ngon A Djam saat menjamu PSM Makassar pada laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, tadi malam.

PALEMBANG
(SI) – Hasil kurang memuaskan kembali dituai Sriwijaya FC (SFC) ketika menjamu PSM Makassar pada laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring tadi malam. Laskar Wong Kito ditahan imbang tanpa gol oleh Juku Eja, julukan PSM Makassar.

Pertandingan berlangsung menarik sejak peluit ditiupkan wasit Anang Suryana asal Cianjur. Anak asuh Rahmad Darmawan langsung mengepung pertahanan anak-anak Makassar. Serangan bergelombang dilancarkan silih berganti oleh Zah Rahan Krangar dan kawan-kawan. Peluang pertama datang dari Ngon A Djam di menit kelima. Tembakan keras pemain berpaspor Kamerun itu belum menemui sasaran dan melayang tipis di atas gawang PSM yang dijaga Frenki “Frey” Irawan. Tidak cukup sampai di situ, aliran serangan SFC semakin deras mengarah ke jantung pertahanan PSM. Namun, beberapa peluang terbuka yang diperoleh Ngon, Keith Kayamba, dan Budi Sudarsono, gagal dikonversi menjadi gol. Hal itu tidak lepas dari baiknya penampilan kiper kedua PSM, Frey, yang mampu menggagalkan beberapa peluang pemain SFC.

Juku Eja sendiri bukan tanpa peluang. Mengandalkan serangan balik efisien, pemain depan PSM yang diisi Julio “JLo” Lopez dan Alfredo Figuera yang disokong umpan-umpan terukur Claudio Proneto, mampu membuat ribuan pendukung SFC menahan napas. Sedikitnya PSM memiliki tiga peluang emas menciptakan gol pada babak pertama. Namun, peluang tersebut mentah di tangan Dede Sulaiman yang menggantikan Ferry Rotinsulu di bawah mistar gawang SFC. Bahkan, penampilan Dede semalam mendapat aplaus meriah dari para penonton. Berbeda dengan penampilan sebelumnya yang kerap melakukan blunder, Dede tampil lebih percaya diri dan sangat baik serta cekatan menyelamatkan gawangnya. Alhasil, hingga turun minum, kedudukan tetap imbang tanpa gol.

Memasuki paruh kedua, SFC yang bermain dengan pola 4-4-2 langsung menekan pertahanan tim tamu. Beberapa tusukan eks striker Persik Kediri Budi Sudarsono, di sisi kiri pertahanan PSM selalu berujung kegagalan menembus benteng kokoh pemain bertahan PSM. Keasyikan menyerang, pertahanan Laskar Wong Kito lengah. Hal itu membuat beberapa kali JLo maupun Proneto mengancam melalui aksi individu yang sangat baik. Namun karena kembali faktor penyelesaian yang tidak sempurna, membuat skor tetap tidak berubah.

Sebenarnya tuan rumah memiliki keuntungan setelah pada menit ke-78 pemain bertahan PSM, Ouadja L Sakibou, dikeluarkan dari lapangan setelah menerima kartu kuning keduanya. Ternyata, keunggulan jumlah pemain tidak mampu dimanfaatkan SFC untuk memperoleh gol kemenangan. Meski 10 menit terakhir mengurung rapat pertahanan PSM, tidak ada gol yang dihasilkan hingga wasit meniupkan peluit panjang.

Pelatih Kepala PSM Makassar Hanafing mengatakan, hasil yang diperoleh PSM semalam di luar dugaannya. Sebab, awalnya ia pesimistis ketika harus berhadapan dengan SFC tanpa beberapa pemain pilarnya. Meski harus menurunkan beberapa pemain pelapis, ia mengaku bangga dengan penampilan yang ditunjukkan anak asuhnya. “Pertandingan ini merupakan sesuatu yang positif buat tim dalam tur Sumatera. Apalagi kami mendapatkan poin dari tim sekelas SFC,” ujarnya dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.

Sementara Pelatih Kepala SFC Rahmad Darmawan menyatakan puas dengan penampilan anak asuhnya meski tidak memperoleh kemenangan. Pasalnya, semua instruksi darinya, yaitu bermain efisien, menyerang melalui sayap, serta main cepat sudah berjalan dengan baik. Hal ini jauh lebih baik dibanding pertandingan terakhir yang dilakoni SFC menjamu Deltras Sidoarjo. Kala itu, pemain sangat kentara bermain terlalu individualistis. “Hari ini (semalam) anak-anak bermain jauh lebih baik. Tapi, ritme bola di depan masih kurang dan terburu-buru ketika sudah berada di depan gawang. Meski secara umum saya puas, jujur saya ingin juga hasil seperti kemarin (lawan Deltras),” tuturnya.

RD, sapaan Rahmad Darmawan, tidak segan memuji strategi yang diterapkan PSM. Ia mengakui, para pemain PSM sangat cerdik dalam mengatur ritme permainan. Anak asuhnya pun sempat terbawa mengikuti ritme yang dikembangkan PSM. Bahkan, RD sempat menyebut pergerakan JLo dan Proneto sangat baik dalam melancarkan serangan balik. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam

SMA N 6 Gelar Pameran Teknologi


Siswa SMU Negeri 6 Palembang Fahrenheit memberikan penjelasan cara kerja motor mengunakan air yang dapat menghemat BBM motor kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota Palembang Hatta Wazol (kiri) saat Pentas Seni dan Teknologi (Pantasi), kemarin.

PALEMBANG
(SI) – Dalam rangka menyalurkan dan meningkatkan minat siswa, SMA Negeri 6 Palembang menggelar Pameran Teknologi dan Pentas Seni (Pantasi). Kegiatan yang dibuka Sabtu (27/3), berlangsung hingga kemarin.

Kepala SMA Negeri 6 Palembang, Darmi Hartati, mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan sekolah yang beralamat di Jalan Sersan Sani, Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning, tersebut. Pada kegiatan yang sudah dimulai sejak tahun 2002 lalu, ditampilkan hasil karya siswa dalam satu tahun terakhir. Baik karya seni maupun teknologi antar kelas maupun siswa yang tergabung dalam ekstra kulikuler (ekskul) Karya Ilmiah Remaja (KIR). Adapun teknologi yang dipamerkan oleh para siswa ini adalah teknologi sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemui sehari-hari. “Selain menampilkan hasil karya siswa sendiri, kami juga mengundang siswa dari sekolah lain, baik untuk pameran teknologi maupun mengikuti perlombaan-perlombaan yang digelar,” ujarnya kepada Harian Seputar Indonesia kemarin.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang, Hatta Wazol, mengatakan, ia sangat bangga dengan adanya kegiatan seperti ini. Sebab dengan kegiatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan bakat dan hobi yang tidak bisa dikeluarkan saat jam pelajaran berlangsung. “Salut saya kepada anak-anak sekarang. Di usia belia pemikiran mereka sudah sangat maju. Tidak lupa pula saya sampaikan selamat kepada guru pembimbingnya, sebab tanpa arahan dan masukan dari guru, para siswa tidak akan sebagus ini kemampuannya,” katanya. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam