14 Mei 2008

Pemerintah Bantu UKM

BUDI DAYA ANGGREK SULIT DIKEMBANGKAN

PALEMBANG (SINDO) – Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kota Palembang Sulastri mengatakan, usaha budi daya anggrek di Kota Palembang masih minim karena terkendala cuaca dan ketersediaan air. Dia menuturkan, saat ini di Kota Palembang terdapat sekitar 225 pengusaha anggrek yang terdiri dari 210 pedagang dan 15 pembudi daya. Dosen Fakultas Ekonomi Unsri ini menuturkan, PAI terus mendorong pedagang anggrek menjadi pembudi daya sehingga jalannya usaha tidak tergantung pada supplier.

Dia menuturkan, dengan menjalankan usaha budi daya, petani anggrek memiliki kesempatan mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah. “Setahu saya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Pertanian memiliki program bantuan terhadap usaha kecil menengah, khususnya bidang pertanian. Salah satunya, usaha budi daya anggrek,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Sulastri mengungkapkan, bantuan yang diberikan berupa kredit lunak yang besarannya bervariasi setiap tahunnya. Sedangkan dari pengurus PAI, bantuan yang diberikan kepada para petani berupa pelatihan, berbagai event promosi, dan pameran hasil budi daya yang dimiliki pengusaha anggrek. “Kita ini kan organisasi hobi, jadi kalau memberikan bantuan finansial besar agak berat. Kita pengurus ini hanya melobi pemerintah maupun pihak lain untuk bisa menyalurkan bantuannya kepada anggota kita,” katanya.

Sementara itu, salah seorang petani anggrek yang mendapatkan bantuan pada 2007 lalu, Marjohan, mengatakan, kelompok usaha anggrek Sri Rezeki miliknya dan rekan-rekannya mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian Kota Palembang sebesar Rp 358 juta. Jumlah itu masih harus dibagi rata kepada 19 orang yang tergabung dalam kelompok. ”Bantuan itu untuk memperbaiki gedung, penyediaan pembibitan, dan penyediaan pendukung usaha yang lainnya,” terangnya.

Namun, diakui Marjohan, saat ini kebanyakan para pengusaha memilih untuk menjadi pedagang anggrek dibandingkan menjadi pembudi daya. (iwan setiawan)

Target Sriwijaya Fair Rp 80 M

PALEMBANG (SINDO) – Panitia Sriwijaya Fair 2008 optimistis target transaksi mencapai Rp 80 miliar tercapai.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) Abdul Shobur mengatakan, Pemprov Sumsel bekerja sama dengan sejumlah pihak/lembaga akan menggelar pameran akbar Sriwijaya Fair 2008. Dia menuturkan, pameran disiapkan sebagai agenda akbar di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata Sumsel. Dia menjelaskan, peserta Sriwijaya Fair 2008 akan melibatkan berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara sahabat dengan target transaksi minimal Rp 80 miliar. Menurut dia, hingga kemarin sudah terdaftar sebanyak 200 peserta termasuk perwakilan dari pengusaha lima negara, yaitu India, Saudi Arabia, Kanada, Malaysia, dan Rusia. “Selain ajang pameran berbagai produk unggulan masing-masing daerah, dalam acara itu juga akan diadakan temu investor, seminar, dan promosi pariwisata,” jelas Shobur kemarin.

Dia mengungkapkan, dengan ajang pameran produk unggulan ini, diharapkan posisi perekonomian Sumsel secara umum semakin kuat baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Selain itu, dengan menampilkan potensi unggulan daerah, maka kemungkinan investasi di daerah bisa semakin besar. “Kita harapkan multiplier effects dari kegiatan ini bisa bermanfaat buat masyarakat luas. Bahkan usaha kuliner untuk pengunjung dalam acara ini akan lebih banyak dibanding kegiatan serupa tahun lalu,” ungkapnya.

Project Manager Sriwijaya Fair 2008 dari EO Antheus, Milda mengatakan, hingga kemarin 200 stan yang disediakan terisi penuh. Milda menuturkan, kebanyakan peserta yang hadir membawa hasil kerajinan tangan (handycraft) unggulan dari usaha menengah kecil mikro (UMKM) binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan di daerahnya masing-masing. “Peserta pameran kali ini banyak dari UMKM di Pulau Jawa,” katanya.

Dia menambahkan, selain ajang pameran, pada 16 Mei 2008, selama satu hari akan dilaksanakan business gathering yang membahas mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah. “Nanti para pengusaha akan berbagi pengalaman,” tandasnya. (iwan setiawan)