25 Desember 2008

Produksi Pusri Mulai Terancam

Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri (kiri) menyerahkan trofi bergilir kepada GM Produksi B Sudadi Kartosomo, setelah berhasil menjadi juara umum Porseni dalam rangka HUT ke-49 Pusri kemarin.



PALEMBANG (SINDO) – Produksi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) terancam dengan minimnya kesepakatan kontrak kerja sama gas di saat kebutuhan produksi meningkat.

Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri mengatakan, minimnya ketersediaan gas untuk mendukung produksi di pabrik Pusri membuat pihaknya mulai melirik energi alternatif batu bara. Menurut Dadang, saat ini belum ada jaminan jangka panjang untuk pasokan gas lantaran kontrak kerja sama pasokan gas untuk pabrik Pusri hanya tersedia hingga 10 tahun ke depan. “Saat ini harga gas USD 3,3/mmbtu dan sebentar lagi pasti mencapai USD 4/mmbtu. Apabila harga gas sudah di atas USD 4/mmbtu, penggunaan energi batu bara lebih ekonomis,” ujarnya seusai upacara HUT ke-49 PT Pusri kemarin.

Dadang mengungkapkan, kontrak kerja sama pasokan gas yang saat ini dijalani Pusri dengan berbagai pihak belum ideal. Kontrak dengan Medco yang baru diperpanjang 10 tahun hingga 2018 dan Pertamina hanya lima tahun hingga 2013 mendatang, masih menyisakan kekhawatiran akan pasokan gas ke depannya. Sebab, kalau pasokan gas terhenti, ini merupakan ancaman serius bagi Pusri. “Makanya, menyikapi hal itu, Pusri sedang melakukan studi kelayakan batu bara yang bisa diolah dengan clean production,” tuturnya.

Dari audiensi dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin beberapa waktu lalu, Dadang mengatakan, gubernur akan membantu kebutuhan pasokan gas Pusri. Apalagi, Pusri sedang merencanakan pemindahan pabrik ke Tanjung Api-Api, sehingga paling tidak kontrak kerja sama pasokan gas dengan Pertamina bisa disamakan dengan Medco selama 10 tahun. “Kami harus bekerja lebih keras untuk mengatasi kondisi ini karena neraca gas di Sumsel sudah negatif lantaran semua dikirim keluar Sumsel,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Produksi PT Pusri Indra Jaya mengatakan, pemerintah hendaknya meninjau ulang alokasi gas Pertamina, khususnya yang memproduksi gas di wilayah Sumsel. Sebab, selama ini Pertamina telah menyalurkan gasnya ke luar Sumatera, seperti ke Pulau Jawa bahkan hingga ke luar negeri. Namun, hal itu tidak diiringi dengan pemenuhan alokasi gas perusahaan di Sumsel terlebih dulu. Bahkan, kontrak pasokan gas dengan beberapa perusahaan, termasuk Pusri, tidak lebih lama dibanding kontrak dengan perusahaan di luar Sumsel. “Wajar saja kalau kami minta perpanjangan periode kontrak. Sebab bagaimanapun, hal ini berkaitan dengan kesinambungan produksi kami,” tuturnya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan


Trans-Musi Dilirik Investor

PALEMBANG (SINDO) – Dua perusahaan lokal Palembang menyatakan minatnya mendukung kebijakan pemerintah Kota Palembang yang sedang bersiap meluncurkan transportasi massal dengan tajuk Trans-Musi.

Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan, untuk menata sistem transportasi publik yang baik di Palembang, pihaknya sedang berupaya merealisasikan rencana transportasi massal sejenis Trans-Jakarta. Menurut Eddy, transportasi massal yang nyaman dan aman sudah saatnya diterapkan di Palembang yang lalu lintasnya sudah sangat padat. Namun, tentunya dengan beberapa penyesuaian desain yang cocok dengan kondisi Palembang. “Sebelum terjadi kemacetan di mana-mana, kami coba kembangkan sistem transportasi publik yang baik,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Eddy menyatakan, dengan beroperasinya Trans-Musi nantinya, bisa menjadi sarana pembelajaran disiplin bagi warga Palembang dalam memanfaatkan transportasi publik. Sebab dengan desain khusus, bus Trans-Musi hanya akan berhenti pada halte resmi, bukan di sembarang tempat.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Edi Nursalam mengatakan, untuk tahap awal pada 2009 mendatang, akan beroperasi 30 unit bus Trans-Musi, dengan 10 bus di antaranya merupakan bantuan dari Departemen Perhubungan, sementara 20 bus lainnya merupakan operasional dari perusahaan transportasi yang ada di Palembang. “Kalau mau menghapuskan secara langsung bus kota dan diganti dengan Trans-Musi kan pasti ribut. Nah, dengan penghentian izin trayek dan pembatasan umur kendaraan, dengan sendirinya pengusaha akan beralih ikut program Trans-Musi ini,” tandasnya. (iwan setiawan)


Pertamina Gelar Pengobatan Gratis

Warga menunggu obat dari tim pelayanan medis kesehatan Pertamina UPms II, kemarin.


PALEMBANG (SINDO) – Menutup rangkaian kegiatan perayaan HUT Ke-51 PT Pertamina (Persero), Pertamina UPms II menggelar kegiatan pengobatan massal gratis bagi warga Kelurahan 14 Ulu dan Tangga Takat.

Koordinator Lapangan Kegiatan Pengobatan Gratis PT Pertamina (Persero) Pms BBM Retail Region II Muhammad Saleh mengatakan, selain untuk memperingati HUT PT Pertamina (Persero), kegiatan ini sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR). Saleh menerangkan, sebelum menggelar pengobatan massal di Kelurahan 14 Ulu dan Tangga Takat kemarin, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati. “Kami targetkan bisa melayani 500 pasien. Tapi, melihat animo masyarakat yang begitu besar, bisa saja lebih,” ujarnya kepada SINDO di halaman Panti Asuhan Yayasan Madrasah Nasril Islamiyah (Yamni) Kelurahan 14 Ulu, Palembang, kemarin.

Sebagai pendukung kegiatan, pihaknya telah menyiapkan beragam obat-obatan yang standarnya sama dengan pegawai Pertamina. Selain itu, dalam kegiatan pengobatan massal gratis, Pertamina menurunkan sebagian tim pelayanan medis kesehatan UPms II dan satu dokter. Bahkan, dokter umum dan perawat dari Puskesmas setempat juga dilibatkan dalam kegiatan tersebut.

Sementara itu, Ketua RT 15 A Nyayu Rohamah AH mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas digelarnya kegiatan pengobatan massal ini. Menurut dia, kegiatan ini sangat membantu warganya yang sedang menderita penyakit tapi tidak memiliki cukup biaya untuk berobat ke dokter umum. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berlanjut menjadi sesuatu yang rutin dilaksanakan. Sebab, masyarakat di tempat kami kebanyakan kelas menengah ke bawah, sehingga masih butuh bantuan seperti ini,” tuturnya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan