PALEMBANG (SINDO) – Dua perusahaan lokal Palembang menyatakan minatnya mendukung kebijakan pemerintah Kota Palembang yang sedang bersiap meluncurkan transportasi massal dengan tajuk Trans-Musi.
Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan, untuk menata sistem transportasi publik yang baik di Palembang, pihaknya sedang berupaya merealisasikan rencana transportasi massal sejenis Trans-Jakarta. Menurut Eddy, transportasi massal yang nyaman dan aman sudah saatnya diterapkan di Palembang yang lalu lintasnya sudah sangat padat. Namun, tentunya dengan beberapa penyesuaian desain yang cocok dengan kondisi Palembang. “Sebelum terjadi kemacetan di mana-mana, kami coba kembangkan sistem transportasi publik yang baik,” ujarnya kepada SINDO kemarin.
Eddy menyatakan, dengan beroperasinya Trans-Musi nantinya, bisa menjadi sarana pembelajaran disiplin bagi warga Palembang dalam memanfaatkan transportasi publik. Sebab dengan desain khusus, bus Trans-Musi hanya akan berhenti pada halte resmi, bukan di sembarang tempat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Edi Nursalam mengatakan, untuk tahap awal pada 2009 mendatang, akan beroperasi 30 unit bus Trans-Musi, dengan 10 bus di antaranya merupakan bantuan dari Departemen Perhubungan, sementara 20 bus lainnya merupakan operasional dari perusahaan transportasi yang ada di Palembang. “Kalau mau menghapuskan secara langsung bus kota dan diganti dengan Trans-Musi kan pasti ribut. Nah, dengan penghentian izin trayek dan pembatasan umur kendaraan, dengan sendirinya pengusaha akan beralih ikut program Trans-Musi ini,” tandasnya. (iwan setiawan)
Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan, untuk menata sistem transportasi publik yang baik di Palembang, pihaknya sedang berupaya merealisasikan rencana transportasi massal sejenis Trans-Jakarta. Menurut Eddy, transportasi massal yang nyaman dan aman sudah saatnya diterapkan di Palembang yang lalu lintasnya sudah sangat padat. Namun, tentunya dengan beberapa penyesuaian desain yang cocok dengan kondisi Palembang. “Sebelum terjadi kemacetan di mana-mana, kami coba kembangkan sistem transportasi publik yang baik,” ujarnya kepada SINDO kemarin.
Eddy menyatakan, dengan beroperasinya Trans-Musi nantinya, bisa menjadi sarana pembelajaran disiplin bagi warga Palembang dalam memanfaatkan transportasi publik. Sebab dengan desain khusus, bus Trans-Musi hanya akan berhenti pada halte resmi, bukan di sembarang tempat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Edi Nursalam mengatakan, untuk tahap awal pada 2009 mendatang, akan beroperasi 30 unit bus Trans-Musi, dengan 10 bus di antaranya merupakan bantuan dari Departemen Perhubungan, sementara 20 bus lainnya merupakan operasional dari perusahaan transportasi yang ada di Palembang. “Kalau mau menghapuskan secara langsung bus kota dan diganti dengan Trans-Musi kan pasti ribut. Nah, dengan penghentian izin trayek dan pembatasan umur kendaraan, dengan sendirinya pengusaha akan beralih ikut program Trans-Musi ini,” tandasnya. (iwan setiawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar