11 Maret 2009

Pecah Ban,Jembatan Keramasan Macet 2 Km

Sejumlah anak-anak nampak ikut membantu perbaikan kendaraan yang mengalami pecah ban persis di tengah Jembatan Keramasan, kemarin. Akibat kejadian ini, lalu lintas dua arah di atas jembatan macet hingga 2 km.

PALEMBANG
(SINDO) – Kendaraan yang mengalami pecah ban di tengah Jembatan Keramasan menyebabkan antrean panjang hingga mencapai 2 km. Kemacetan tidak dapat terhindari karena peristiwa tersebut terjadi saat jam sibuk.

Dari pantauan SINDO, kendaraan yang melintas di atas Jembatan Keramasan terhambat karena mobil yang mengalami pecah ban menutup satu ruas jalan sehingga kendaraan yang melaju dari dua arah pun harus melintas bergantian. Selain kendaraan pribadi yang terjebak kemacetan kemarin, truk ekspedisi dan bus AKAP juga mengalami nasib serupa. Ironisnya, tidak ada petugas kepolisian atau Dishub yang tiba di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas. Hanya terlihat beberapa anak kecil yang sukarela mengatur buka-tutup arus jalan di dekat kendaraan yang pecah ban.

Peristiwa itu bermula sekitar pukul 15.00 WIB saat satu unit kendaraan Toyota Kijang BG 1367 DK melintas di Jembatan Keramasan dari arah Kertapati. Tanpa diketahui sebabnya, ketika tepat berada di tengah jembatan, ban kiri depan mobil tersebut meletus. “Tidak tahu persis saya kena apa ban itu, soalnya langsung meletus begitu saja,” ujar Andi, pengemudi mobil, ditemui seusai memasang ban serep kendaraannya.

Meskipun ban depan sudah diganti ban serep, kendaraan tetap tidak bisa dijalankan karena ban belakang kiri dalam keadaan kempis. Sekitar pukul 16.45 WIB, ban pengganti pun datang dan segera dipasang. Kemacetan pun kembali lancar sekitar pukul 17.00 WIB.

Amrullah, seorang pengemudi truk, menyatakan, kemacetan seperti ini sangat berbahaya. Pasalnya, titik temu kendaraan berada di atas jembatan. Apalagi kendaraan yang melintas itu kebanyakan kendaraan angkutan berat. Dia pun berharap realisasi pembangunan jembatan duplikasi segera selesai sehingga beban kendaraan bisa terbagi. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan