11 Desember 2009

Tiket Palsu Bertebaran di Vientiane

Bak peribahasa, ada gula ada semut, di mana ada momen, di situ pula ada kesempatan memanfaatkan situasi. Pada SEA Games (SEAG) 2009 Laos, misalnya, kasus tiket palsu mulai menyeruak.

Panitia SEAG memang menemukan adanya pihak tertentu yang menjual tiket-tiket palsu. Mereka mendapatkan bukti itu dari para penonton yang akan menyaksikan pertandingan sepak bola di ajang multievent dua tahunan itu, termasuk saat pertandingan sepak bola antara tuan rumah Laos dan Indonesia. Secara fisik, bentuk tiket asli dan palsu nyaris tidak ada perbedaan. Hanya, pada tiket palsu tidak ditemukan tanda hologram di tengah-tengah tiket. ”Kami merasa malu dengan adanya peredaran tiket palsu ini. Seharusnya penonton juga tahu tiket hanya bisa dibeli dari panitia pelaksana SEAG yang telah ditunjuk, bukan membeli di sembarang tempat,” ujar Direktur Umum Stadion Chao Anouvong Thavone Insisiengmay kepada harian Seputar Indonesia kemarin.

Thavone menyatakan kondisi itu memicu panitia meningkatkan kewaspadaan dan ekstra hati-hati dalam memeriksa tiket pertandingan yang dimiliki calon penonton. Dia juga meminta maaf jika hal ini mengurangi kenyamanan calon penonton yang hendak masuk ke salah satu venue pertandingan. ”Kami bukan mau menghambat penonton masuk ke venue pertandingan dengan melakukan pemeriksaan secara ketat. Sebab, kami tidak ingin kenyamanan penonton di dalam terganggu dengan lebihnya kapasitas venue,” tuturnya.

Mengantisipasi hal ini agar tidak terulang, panitia telah mengeluarkan imbauan dan peringatan kepada calon penonton untuk membeli tiket di tempat resmi. Selain itu, Thavone juga meminta calon penonton memperhatikan logo hologram di tengah tiket yang merupakan ciri tiket resmi. Thavone melanjutkan, modus yang dilakukan penjual tiket palsu ini biasanya dengan mencampurkan tiket yang resmi dan tiket palsu tersebut sehingga membuat panitia resmi kesulitan untuk menindak penjual dan pembeli selama masa sibuk sebelum permainan. ”Saat Anda membeli tiket di tempat resmi, panitia akan memberi tahu secara rinci ciri-ciri tiket resmi. Kalau prosedur tersebut tidak dilakukan, lebih baik batalkan dan pindah ke tempat penjualan tiket lain,” paparnya.

Setelah kejadian ini, Thavone menegaskan, panitia SEAG 2009 akan menindak tegas setiap penjual tiket yang melakukan penjualan tiket palsu. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba menjual tiket palsu yang ingin meraup keuntungan lebih dengan berlaku curang. Bahkan, Thavone menambahkan, ke depan, siapa yang kedapatan menggunakan tiket palsu akan ditangkap dan didenda. ”Kami mengimbau kepada penjual maupun penonton yang sengaja menggunakan tiket tidak resmi untuk menghentikan aksinya. Karena, saat ini panitia tengah menyelidiki sumber peredaran tiket palsu ini,” tandas Thavone. (iwan setiawan)