28 September 2011

BANK SUMSEL RUNNER-UP

PALEMBANG – Bank Sumsel Babel sukses menyabet posisi runner-up klasemen akhir Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) IX Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara, 24–25 September 2011.

Prestasi Bank Sumsel Babel ini mengulangi
prestasi pergelaran Porseni BPD VIII di Kalimantan Timur tahun 2009. Kala itu Bank Sumsel Babel juga menempati peringkat 2 klasemen akhir di bawah tuan rumah Bank Kaltim.

Ketua Kontingen Bank Sumsel Babel di Porseni IX Sumut Darmansyah mengatakan, dari 26 BPD yang ada di Indonesia, hanya satu BPD yang absen pada Porseni IX, yaitu Bank Jabar Banten. Menggelar 23 cabang olahraga dan seni, Bank Sumsel Babel hanya berpartisipasi pada 14 cabor dan seni. “Kami hanya ikut di cabor golf, bola voli, tenis lapangan, bulu tangkis, futsal, biliar, dan catur. Di cabang seni, karyawan Bank Sumsel Babel berkompetisi pada nomor folksong, poco-poco, pop singer putra, pop singer putri, MTQ, azan dan menghitung uang,” ujarnya, pada jumpa pers di Kantor Pusat Bank Sumsel Babel kemarin sore.

Dari 14 cabor dan seni yang diikuti tersebut, Bank Sumsel Babel meraih 5 medali emas, 6 perak
dan 1 perunggu. Adapun peraih medali
emas adalah cabor golf eksekutif (Boyde, Nelson, Darmansyah, Marsuan, Faisol), tenis lapangan eksekutif (Patrizal, Kaswin), tenis lapangan prestasi (Sunu, Agung), bulutangkis putra (Ahmad Rifai, Andi, Dafin, Wahyu), catur (Godam, Rian, Cleopatra). Medali perak diraih golf prestasi, poco-poco, bola voli putra, biliar prestasi, catur dan pop singer. Sementara satu medali perunggu disumbangkan cabang seni MTQ. “Perolehan medali tahun ini meningkat dari Porseni tahun 2009 yang memperoleh 3 medali emas,” tuturnya.

Darmansyah menyatakan, tuan rumah Bank Sumut menjadi juara umum Porseni BPD IX dengan torehan 8 medali emas, 3 perak dan 5 perunggu. Akan tetapi menurut Darmansyah perolehan medali tuan rumah tersebut bisa dilampaui Bank Sumsel Babel seandainya beberapa nomor pertandingan tetap dimainkan. “Sayang sekali cabor menembak tidak dipertandingkan di Porseni IX. Padahal pada Porseni VIII, medali yang disumbangkan cabor menembak cukup signifikan. Tapi ya sudahlah nanti kita balas di Palembang, 2013 mendatang,” tukasnya.

Sementara itu Sekretaris BPD Sumsel Babel Welsar Lubis mendukung pernyataan Darmansyah mengenai target prestasi 2013 mendatang. Pasalnya Palembang diminta menjadi tuan rumah Porseni X BPD se-Indonesia. “Semua peserta ingin Palembang tuan rumah karena sangat layak dan memiliki venue olahraga bertaraf internasional eks SEA Games XXVI. Nah sebagai tuan rumah tentu kami punya target nantinya sukses penyelenggaraan, sukses promosi dan tentu saja sukses prestasi,” katanya.

Welsar menambahkan, meski Porseni ini hanya tingkat BPD, atlet yang bertanding tidak kalah dengan sengitnya persaingan Pekan Olahraga Nasional (PON). Pasalnya setiap BPD memang banyak diperkuat atlet daerah maupun nasional yang merupakan binaan masing-masing BPD. “Kalau dilihat yang memperkuat tim BPD beberapa daerah adalah atlet nasional, ya itu sah saja selama memang status yang bersangkutan karyawan di BPD tersebut. Dengan kembalinya beberapa atlet yang masih ada di pelatnas atau cedera, sebagai tuan rumah nanti kami menargetkan juara umum,” pungkasnya. ●iwan setiawan

Marching Band PT Pusri Wakili Sumsel

PALEMBANG – Pengda Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Sumsel menunjuk unit marching band (MB) PT Pusri mewakili Sumsel pada Kejurnas Drum Band 2011 dan kualifikasi PON XVIII di Yogyakarta,15–21 Oktober 2011.

Dipilihnya MB Pusri karena kualitas dan prestasinya yang telah mampu menembus persaingan ditingkat nasional. Lagi pula, MB Pusri secara rutin melakukan latihan yang membuat penampilan mereka terjaga. “Seharusnya untuk mewakili provinsi di kejurnas memang harus melalui seleksi paling tidak kejurda. Tapi mepetnya waktu dan kesibukan pengurus tidak memungkinkan digelarnya seleksi. Sehingga diputuskan dipilih yang siap pakai yaitu MB Pusri untuk mewakili Sumsel,” ujar Ketua Panpel Tim Kejurnas Drum Band Pengda PDBI Sumsel Zarmi Yasmin.

Selanjutnya Zarmi menyatakan, untuk mengikuti kejurnas tersebut, PDBI Sumsel meminta bantuan kepada KONI Sumsel terutama masalah pendanaan baik transportasi maupun akomodasi selama kejurnas. Pasalnya saat ini posisi kas PDBI Sumsel sedang kosong. “Kita mohon bantuan agar KONI Sumsel sebagai induk olahraga agar dapat membantu dan memfasilitasi partisipasi MB PT Pusri di Kejurnas 2011. Target kita sendiri lolos ke PON XVIII dan berupaya keras meraih medali,” tuturnya.

Keikutsertaan Drum Band pada PON XVIII sendiri baru diputuskan pada medio Februari 2011 lalu. Sebelumnya sebanyak empat cabang olahraga, yaitu drum band, dansa, berkuda dan hoki tidak dimasukkan sebagai peserta PON melalui SK KONI Pusat No 73 Tahun 2010. Akan tetapi, setelah dilakukan urun rembuk melalui mekanisme formal dan pendekatan informal oleh empat cabor yang bermasalah tersebut, maka persoalan tersebut dibawa ke forum Rapat Anggota KONI yang merupakan lembaga tertinggi pengambilan keputusan satu tingkat di bawah Munas,12–15 Februari 2011 di Pekanbaru, Riau. Keputusan Rapat Anggota KONI tersebut akhirnya memutuskan empat cabor tersebut dipertandingkan di PON XVIII. “Keputusan Rapat Anggota KONI di Riau tersebut sampai saat ini tetap berlaku karena belum ada penarikan atau pembatalan, sebab untuk membatalkan hasil Rapat Anggota KONI itu minimal harus melalui forum yang sama,” ujar Ketua Umum PB PDBI Darwan Ali.

Langkah selanjutnya yang diambil PB PDBI adalah menyusun agenda Prakualifikasi PON untuk mencari tim yang berhak berkompetisi di PON mendatang. “Sesuai dengan keputusan Rakornas PDBI di Palangkaraya akhir Februari 2011 lalu, diputuskan Oktober nanti ada Kejurnas Drum Band di Yogyakarta. Tidak ada salahnya ajang Prakualifikasi PON digabung pada Kejurnas tersebut dengan alasan efektivitas dan efisiensi,” pungkasnya. ●iwan setiawan