08 Oktober 2008

Holding PT Pusri Dinilai Merugikan

PALEMBANG (SINDO) – Meski pimpinan Dewan merestui rencana holding PT Pusri, beberapa anggota Dewan pesimistis rencana tersebut akan menguntungkan.

     Anggota Komisi II DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Arudji Kartawinata menyatakan, meski persoalan yang dikhawatirkan terjadi jika holding dilakukan, seperti pengerdilan wewenang, berkurangnya aset, hilangnya nama PT Pusri, serta pengurangan pegawai tak terjadi, dia menilai
dengan menginduknya PT Pusri yang selama ini merupakan induk perusahaan dari sejumlah pabrik pupuk di Indonesia, seperti PT Pupuk Kaltim dan Pupuk Kujang, otomatis menurunkan grade dari PT Pusri. “Saya belum percaya jika holding nantinya akan menguntungkan PT Pusri,” ujar Arudji di ruang kerjanya kemarin.

     Pensiunan PT Pusri ini mengaku mengetahui seluk beluk internal PT Pusri. Menurut dia, jajaran direksi PT Pusri selama ini minim komunikasi dengan pemerintah provinsi, DPRD, maupun masyarakat Sumsel. “Jangan dinafikan keberadaan PT Pusri di Sumsel. Meski langsung di bawah Kementerian BUMN, jika terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan, tetap saja pemerintah ataupun DPRD Sumsel yang pertama terkena imbasnya,”tandasnya.

     Arudji menjelaskan, meski pimpinan Dewan ataupun Gubernur Sumsel memahami dan setuju setelah mendengar paparan dari Dirut PT Pusri terkait rencana holding ini, dirinya menilai permasalahannya tidak sesederhana itu. Jika nama PT Pusri tak akan hilang, aset tidak beralih ke PT Agro Kimia Industri (AKI), dan kebijakan lebih cepat diambil, memang terlihat tak ada masalah untuk dilakukan holding. Namun, bagaimana dengan masalah pengalihan status karyawan dan pensiunan dengan mengevaluasi kepada PP No 28/1997. “Ini harus dijelaskan jajaran direksi kepada pimpinan fraksi dan komisi di DPRD Sumsel, pada pertemuan selanjutnya, 9 Oktober nanti,”ujarnya.

     Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Amidi mengatakan, dari sisi ekonomi, pembentukan holding harus dilihat sisi biaya dan keuntungan yang didapat. Sebab, jika dengan pembentukan holding justru menghambat kinerja anak perusahaan, artinya tindakan itu berdampak negatif. “Kalau dari sisi ekonomi tetap berpegang dari koridor cost and benefit. Kalau dengan pembentukan holding justru banyak menimbulkan biaya dan hambatan di sana sini, pemerintah harus mempertimbangkan kembali rencana itu,”ucapnya.

     Untuk itu, PT Pusri selaku pimpinan holding perusahaan pupuk sesuai PP 28/1997, harus memaparkan rencana pembentukan holding PT AKI sejelas-jelasnya kepada pihak-pihak terkait. “Dengan adanya paparan itu, akan ketahuan keuntungan dan kerugian sebagai dampak pembentukan holding. Barulah dukungan ataupun penolakan atas rencana itu mempunyai dasar yang kuat,”tuturnya. (dedy s/iwan s)

halaman 22

Bagi Waktu Antara Kerja dan Kuliah

     Dunia modeling bukan sesuatu yang asing buat gadis manis ini. Bahkan, sejak kecil dia sudah tertarik dengan aksi para model ketika memeragakan pakaian hasil rancangan desainer ternama atau ketika mereka sedang menjalani sesi pemotretan. Setidaknya langkah awal menuju model profesional telah dirintis gadis 18 tahun ini.

   Tercatat sebagai mahasiswi Universitas Sriwijaya, pemilik nama Tammy Adistia ini cukup membanggakan teman-teman sekampusnya. Selain pandai bergaul, dara berparas manis ini tidak membedakan siapa pun yang ingin berteman dengannya. “Kesombongan seorang manusia itu nggak ada apa-apanya dibanding kebesaran dan kekuasaan Allah. Pada dasarnya semua manusia itu sama dan buat apa sih sombong, malah nguranginteman,”katanya.

Pemenang I Miss XL 2008 zona Sumatera 3 ini mengaku senang atas keberhasilannya memenangkan penilaian juri. Sebab, selain mendapat hadiah yang tidak pernah disangka, dia pun mendapat kontrak eksklusif selama satu tahun oleh provider seluler dengan moto tarif termurah itu. “Yang enak itu pas ada kerjaan, kita jalan ke tempat yang mungkin nggak akan pernah dikunjungi kalau Tammy nggak kepilih jadi Miss XL. Bertemu banyak orang juga jadi satu bagian yang paling Tammy suka, karena dengan begitu makin banyak teman,”tuturnya.

     Dengan semakin gencarnya promosi dari provider seluler yang mengontraknya, tentu saja waktu untuk kuliahnya tersita. Namun, alumnus SMA Negeri 3 Palembang itu mengaku siap menjalani kontraknya dengan penuh tanggung jawab tanpa mengorbankan kegiatan kuliahnya. “Pintar-pintar bagi waktu saja. Sebab, kegiatan promosi atau apa pun itu kan bisa disesuaikan waktunya dan tidak tiap hari juga,”tuturnya. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam

publikasi : sindo sumsel; rabu 8 oktober 2008; halaman 14

2008,Pelanggan Speedy Tumbuh 250%

PALEMBANG (SINDO) – Pertumbuhan pelanggan jaringan internet Telkom Speedy di Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) hingga September 2008 mencapai 250% dibanding waktu yang sama tahun lalu.

     General Manager PT Telkom Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel) Sumbagsel Muchlis mengatakan, belakangan ini permintaan sambungan internet sangat tinggi. Menurut dia, total pelanggan Speedy di wilayah kerja Kandatel Sumbagsel yang meliputi empat provinsi, yaitu Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung, hingga akhir September 2008 mencapai 24.000 satuan sambungan layanan (SSL). Muchlis menerangkan, pertumbuhan pelanggan tidak bisa dilepaskan dari bertambahnya jumlah warnet yang ada. “Jumlah itu didapat dari semua segmen, baik perumahan, kantor, maupun warung internet (warnet). Pertumbuhan paling signifikan terjadi di Sumsel, khususnya Palembang,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

     Wahyu Anggara, pemilik Flash Net, mengatakan, bisnis warnet mempunyai prospek yang baik untuk beberapa tahun ke depan. Hal itu didasari kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi. "Kan belum tentu semua rumah punya komputer untuk mengakses internet. Untuk itu, bisnis ini hadir untuk menjembatani antara kebutuhan masyarakat akan internet dan keterbatasan yang dimiliki,”tuturnya. (iwan setiawan)

halaman 22



Harga Bokar Sumsel Alami Penurunan

PALEMBANG (SINDO) – Penurunan harga ekspor karet Indonesia jenis SIR 20 belum berpengaruh banyak terhadap ekspor karet Sumatera Selatan. Meski demikian, harga bahan olah karet (bokar) di pabrik turun menjadi Rp18.500 per kg.

     Turunnya harga ekspor karet disebabkan terjadinya krisis keuangan dan ekonomi di beberapa negara tujuan ekspor, seperti Amerika dan beberapa negara Eropa. Saat ini harga ekspor karet Indonesia jenis SIR 20 pada kisaran USD2,38 per kg dari sebelumnya yang selalu berada di atas USD2,50 per kg. “Penurunan telah berlangsung 10 hari terakhir dan sepertinya bukan hanya berlaku di karet, tapi semua komoditas ekspor,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel Alex Kurniawan Eddy kemarin.

     Meski saat ini belum terpengaruh, anggota Gapkindo mengkhawatirkan kondisi ke depan. Jika krisis di negaranegara tujuan ekspor tersebut tidak juga kunjung membaik, bisa saja kuantitas ekspor karet dari Indonesia menurun. H Toing, pedagang karet dari Kabupaten Musi Banyuasin, mengatakan, meski produksi mulai banyak, sejak Lebaran kemarin pedagang kesulitan mendapatkan getah karena petani libur menyadap karet. “Ini kan sudah mulai masuk musim hujan sehingga kualitas getah sedikit menurun.Selain itu,harga yang menurun membuat petani enggan menyadap karet dari kebunnya,”ucapnya. (iwan setiawan)

halaman 22