12 Januari 2009

Rambu Lalin Perlu Dijaga

PALEMBANG (SINDO) – Dinas Perhubungan Kota Palembang berharap masyarakat peduli dengan fasilitas umum (fasum) khususnya yang terkait dengan lalu lintas. Sebab masih banyak rambu-rambu lalu lintas yang terpasang, rusak bahkan raib dari tempatnya.

Kabid Transportasi, Jalan, dan Rel Dinas Perhubungan Kota Palembang Agus Suprianto mengatakan, secara umum kondisi beberapa traffic light di Kota Palembang masih dalam keadaan yang baik. Namun diakuinya terdapat beberapa titik traffic light mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi secara baik. Gangguan tersebut disebabkan pengaruh lingkungan seperti cuaca dan juga ulah oknum masyarakat yang secara sengaja melakukan perusakan fasum tersebut. “Intensitas penggunaan yang tidak pernah berhenti membuat usia peralatan menjadi lebih singkat. Hal ini diperparah perilaku segelintir masyarakat yang mengambil dan merusak perangkat yang terpasang di traffic light tersebut,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Agus mengungkapkan, dalam APBD 2009 Dishub mengajukan anggaran untuk rehabilitasi traffic light Kota Palembang. Meski tidak mau membeberkan dana yang dibutuhkan, Agus menerangkan bahwa pihaknya mendapatkan alokasi anggaran rehabilitasi traffic light sebesar Rp 100 juta. Dana tersebut digunakan untuk mengganti perangkat traffic light yang sudah tidak berfungsi dengan baik, seperti lampu, kabel, stop kontak, dan beberapa perangkat lainnya. “Dapat anggarannya segitu ya harus dimaksimalkan. Kami juga sudah mulai ganti lampunya yang selama ini pakai lampu pijar dengan lampu LED sehingga bisa lebih hemat dan tahan lama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Palembang Edi Nursalam mengatakan, pihaknya mengharapkan masyarakat peduli atas fasum yang telah terpasang. Kepedulian itu bisa ditunjukkan dengan membiarkan fasum tersebut beroperasi dengan normal. Selain itu, masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan fasum yang rusak. “Kami imbau agar rambu-rambu lalu lintas jangan diganggu karena dampaknya luas sekali. Sebagai contoh, kalau traffic light tidak berfungsi karena rusak, pasti terjadi kemacetan yang akhirnya merugikan pengguna jalan,” bebernya.

Meski tingkat perusakan rambu lalu lintas di Kota Palembang belum setinggi daerah lain, hal ini tetap menjadi perhatian serius pihaknya. (iwan setiawan)

Pertamina Imbau Masyarakat Tenang

PALEMBANG (SINDO) – PT Pertamina (Persero) meminta masyarakat tenang menyikapi persoalan bahan bakar minyak (BBM) yang langka di beberapa Pulau Jawa.

External Relation Officer PT Pertamina (Persero) UPms BBM Retail Region II Roberth MV Dumatubun mengatakan, kondisi suplai dan distribusi BBM di wilayah pemasaran Sumbagsel dalam keadaan aman dan kondusif. Sebab, Pertamina telah mengerahkan seluruh personelnya untuk memonitor perkembangan terakhir mengenai ketersediaan BBM di masyarakat. Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak meragukan kehandalan Pertamina dalam melayani masyarakat khususnya soal BBM yang akhir-akhir ini dirasakan menjadi barang langka yang sulit didapatkan di beberapa wilayah. “Kesulitan mendapatkan BBM di Pulau Jawa tidak bisa disamaratakan di seluruh wilayah. Sebab bagaimanapun, karakteristik persoalan di tiap daerah berbeda satu sama lain,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Bahkan, untuk mengantisipasi agar kondisi di daerah yang mengalami kesulitan mendapatkan BBM tidak terjadi di wilayah Sumbagsel, pihaknya telah menerapkan berbagai metode, di antaranya seluruh depot pengisian telah diinstruksikan beroperasi selama 24 jam penuh atau sampai delivery order (DO) BBM terakhir pada hari itu selesai dilayani. Selanjutnya, Pertamina terus berkoordinasi secara intens dengan himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas bumi (Hiswanamigas) maupun pengusaha SPBU secara langsung guna memantau permintaan dan konsumsi BBM di SPBU. Selain itu, Pertamina telah mendirikan posko MySAP yang dijadwalkan hingga 15 Februari 2009 untuk memantau kelancaran sistem online yang sedang dijalankan.

Manager External Relation PT Pertamina (Persero) UPms BBM Retail Region II Tjahyo Kuntadi menjelaskan, di wilayah Sumbagsel yang merupakan tanggung jawab Unit Pemasaran BBM Retail Region II terdapat 341 SPBU. Jumlah tersebut terdiri atas 3 SPBU company own company operated (COCO), 337 SPBU dealer own dealer operated (DODO), serta 1 SPBU mini. “Dari semua SPBU tersebut masih terlayani dengan baik suplai dan distribusinya. Jadi masyarakat tidak perlu resah dan gusar untuk mendapatkan BBM karena stok kami masih mencukupi,” ucapnya. (iwan setiawan)