08 Oktober 2009

Lengkapi Laporan Keuangan

PALEMBANG (SI) – Laporan keuangan klub yang dikirimkan manajemen Sriwijaya FC (SFC) ternyata dinilai PT Liga Indonesia (PT LI) belum lengkap dan harus segera dibenahi sebagai persyaratan ikut kompetisi.

Masalah itu diketahui manajemen setelah PT LI memberi teguran terhadap klub-klub peserta Liga Super yang belum menyerahkan dokumen legalitas finansial untuk musim 2009/2010. Padahal, batas akhir penyerahan sendiri sudah lewat, yaitu Senin (5/10). Namun, PT LI masih sedikit berbaik hati dan memberikan tambahan batas waktu hingga Kamis (8/10). ’’Hingga Senin (5/10) lalu baru ada empat klub yang menyerahkan laporan keuangannya, yaitu Persipura, Arema, Persiwa, dan Pelita Jaya,” ujar Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy kepada wartawan.

Tigor mengatakan, kejelasan pendanaan klub penting artinya untuk menghindari permasalahan yang sering dihadapi klub ketika kompetisi berjalan. Masalah itu di antaranya persoalan utang hak pemain atau pelatih dan keterlambatan pembayaran gaji serta persoalan terkait keuangan lain. ’’Yang penting itu klub harus memenuhi tiga aspek keuangan, antara lain laporan keuangan tahun lalu, rencana keuangan tahun 2009/2010, bebas tunggakan kewajiban keuangan, termasuk melunasi pembayaran gaji pemain musim sebelumnya,” pungkasnya.

SFC sendiri tidak terlepas dari persoalan keuangan yang menimpa banyak klub di Indonesia. Belum dibayarkannya gaji dan bonus kepada pemain dan pelatih yang tidak diperpanjang kontraknya musim ini belum juga kelar. Manajemen berkilah, pembayaran gaji pemain dan pelatih yang tidak diperpanjang kontrak itu akan dibayarkan setelah pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencairkan dana APBD yang dihibahkan kepada SFC.

Vice President of Finance SFC Roliansyah Basnan mengatakan, laporan keuangan klub ini menjelang musim 2009/2010 sudah diserahkan kepada PT LI bersamaan penyerahan dokumen-dokumen pendaftaran klub. Namun, diakuinya penyerahan dokumen itu belum lengkap 100% seperti yang diharapkan PT LI. Dengan demikian, kemungkinan besar itulah yang menjadi penyebab mengapa laporan SFC ini dianggap belum masuk. ’’Kalau dana APBD mungkin mudah mengetahui berapa jumlahnya dan meminta persetujuan penggunaan dari DPRD. Tapi di luar itu, kami ini kan terus menggalang dana sponsor. Sementara PT LI mensyaratkan dalam penyerahan dokumen itu harus disertai bukti kerja sama hitam di atas putih atau kontrak. Padahal, hingga saat ini masih terdapat beberapa sponsor yang tengah masa penjajakan. Tidak kami laporkan nanti menyalahi, mau dilaporkan tapi belum pasti juga, ya bingung juga kami,” ujar pengusaha Sumsel ini.

Meski begitu, pria yang kerap disapa Yan Basnan ini berjanji akan segera melengkapi dokumen legalitas finansial SFC. ’’Kalau sudah menyangkut sanksi, hal itu wilayah presiden klub yang mengomentarinya. Tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat semua syarat yang dibutuhkan bisa kami serahkan kepada PT LI,” tandasnya. (iwan setiawan)

Duric Sepakat Gabung Sriwijaya FC

PALEMBANG (SI) – Rencana Sriwijaya FC (SFC) merekrut striker naturalisasi Singapura Aleksander Duric kian mendekati kenyataan. Dijadwalkan Duric dan agennya akan tiba di Palembang, Jumat (9/10), untuk menandatangani kontrak kerja bersama Laskar Wong Kito.

Rencana kedatangan Duric disampaikan langsung oleh agennya Ricky Nelson dari Emmo Enterprise yang dihubungi harian Seputar Indonesia kemarin. Menurut Ricky, awalnya dia dan Duric akan tiba di Palembang pada Kamis (8/10). Namun, karena pertemuan dengan Presiden Klub SFC Dodi Reza Alex diundur menjadi Sabtu (10/10), dia dan Duric memundurkan kedatangan mereka satu hari. ’’Tadinya memang Kamis besok (hari ini) kami sudah tiba di Palembang. Tapi karena pertemuan penandatanganan kontrak baru digelar Sabtu (10/10), ya kami undur satu hari kedatangan kami,” ujar Ricky.

Ricky menyatakan, kepindahan Duric dari Singapore Armed Forces Football Club (SAFFC) ke SFC sudah tidak ada masalah lagi. Sebab, klub peserta S League, Liga Primer Singapura, tersebut tidak memperpanjang kontrak pemain berusia 39 tahun ini. Dengan demikian, pemain kelahiran Serbia Montenegro ini bisa segera bergabung dengan Laskar Wong Kito seusai pertandingan terakhir SAFFC, Jumat (30/10), menghadapi Brunei DPMM.

Bahkan, Duric bisa lebih cepat bergabung dengan Zah Rahan dkk. Syaratnya, SFC harus membayar sejumlah dana kompensasi sebagai pengganti nilai kontrak yang diputus. ’’Semuanya sudah deal kok, makanya kami datang untuk tanda tangan kontrak. Soal kapan bisa bergabungnya Duric dengan SFC, sedang diupayakan secepatnya. Karena ini bukan melulu soal uang, melainkan juga keinginan si pemain untuk pindah baik-baik dan meninggalkan kesan yang baik di klub lama,” tambahnya.

Demi menjaga totalitas dalam bermain, Duric akan memboyong keluarganya ke Palembang. Bahkan, keputusan Duric ini sempat membuat negosiasi kontrak memanas. Sebab, dia meminta manajemen SFC mencarikan sekolah internasional untuk anaknya. ’’Duric ingin anaknya yang duduk di bangku SMP tersebut tidak ketinggalan pelajaran seperti halnya yang diperoleh di Singapura. Tapi setelah diberi tahu gambaran kondisi Palembang, dia pun bisa mengerti,” pungkasnya.

Di balik usianya yang tidak muda lagi bagi seorang pesepakbola profesional, kemampuan yang dimiliki Duric terbilang istimewa. Saat ini pemain SAFFC ini masih memimpin daftar pencetak gol sementara S League musim 2009 dengan 27 gol. (iwan setiawan)