15 November 2008

Nasabah Bank Century Palembang Panik

PALEMBANG (SINDO) – Setelah kantor pusat PT Bank Century Tbk mengalami kalah kliring pada Kamis (13/11) lalu, ribuan nasabah PT Bank Century Tbk panik. Tak terkecuali nasabah yang berdomisili di Palembang yang memiliki tiga unit kantor cabang Bank Century.

Assistant Manager Bank Century Kantor Cabang Utama (KCU) Palembang M Amin Zain mengaku, sejak Kamis siang banyak nasabah yang berdatangan ke bank setelah mengetahui informasi bahwa kantor pusat mengalami kalah kliring. Para nasabah itu panik dan menyangka kalau uang mereka akan hilang akibat peristiwa tersebut. Namun, karena sistem pada hari itu blank, beberapa jenis transaksi tidak bisa dilakukan, terutama penarikan dalam jumlah besar. “Kejadian itu (kalah kliring) hanya terjadi pada Kamis saja. Hari ini (kemarin) kami sudah mulai ikut kliring dan operasional berangsur normal lagi,” ujar Amin kepada wartawan di kantornya kemarin.

Dia membantah jika telah terjadi rush di bank mereka. Banyaknya nasabah yang datang ke bank mereka kemarin lebih disebabkan untuk mencari informasi yang benar. Meski demikian, berdasarkan pantauan SINDO, nasabah yang datang ke Bank Century kemarin didominasi nasabah yang ingin menarik simpanannya. “Jangan langsung dibilang terjadi rush dong. Mungkin nasabah ingin mengambil uang karena memang sedang butuh,” katanya.

Amin menambahkan, total nasabah Bank Century di Palembang mencapai 10.000 orang lebih. Mereka dilayani di 3 kantor, masing-masing 1 (KCU) dan 2 kantor cabang pembantu (KCP). Pihaknya akan segera menormalkan kembali sistem yang sempat blank agar layanan kepada nasabah bisa berjalan seperti biasa. Pihaknya juga akan menyediakan dana segar guna memenuhi permintaan nasabah. “Nasabah yang ingin menarik simpanannya sudah bisa transaksi hari ini (kemarin), baik melalui ATM maupun teller kami. Kalaupun tidak dapat kami layani hari ini, nasabah dapat mencoba kembali pada Senin,” tuturnya.

Sementara itu, Pemimpin Bank Indonesia Palembang Zainal Abidin Hasni menerangkan, kondisi kalah kliring yang terjadi di Bank Century sebenarnya hal yang wajar terjadi pada perbankan. Untuk itu, para nasabah diharap tetap tenang dan tidak panik. Menurut dia, kalah kliring yang terjadi pada Bank Century hari ini terasa heboh dan menjadi tidak wajar karena terjadi pada kondisi likuiditas ketat. Zainal mengatakan, kondisi kalah kliring bisa terjadi karena likuiditas bank yang terganggu dan juga sulitnya bank mendapat pinjaman lewat interbank. “Kondisi kalah kliring bisa saja terjadi di bank mana pun. Kami minta jangan terlalu dibesar-besarkan,” ungkapnya.

Dia menuturkan, sejak Kamis lalu, pihaknya langsung turun memantau kondisi riil di Bank Century Palembang. Bank Indonesia pun memberi sosialisasi kepada para nasabah yang panik dan ingin mengambil uangnya besar-besaran, bahwa tindakan itu justru memperburuk situasi yang ada. Sebab jika rush terjadi, bank tidak memiliki daya untuk bertahan dan memutuskan untuk tutup. Jika salah satu bank tutup, akan tercipta dampak sistemik yang tidak hanya dirasakan nasabah bank yang bersangkutan, tapi dunia perbankan secara umum juga akan terkena dampaknya. “Kami sudah terangkan kepada para nasabah agar mereka tetap tenang dan tidak panik. Alhamdulillah, sebagian besar dari mereka bisa menerima penjelasan kami dan menyetorkan kembali dananya,” tandasnya.

Berdasarkan pantauan SINDO, KCU Bank Century di Jalan Kebumen, 16 Ilir, diramaikan oleh antrean. Seorang nasabah yang ditemui mengaku bahwa dirinya harus ke teller setelah tak bisa menarik dana lewat ATM. Menurut dia, penarikan dana via teller bisa dilakukan, tapi menggunakan sistem kupon karena panjangnya antrean. Nasabah tersebut mengaku khawatir dengan nasib dananya di Bank Century. “Kalau bisa, akan saya tarik semua tabungan saya dan dipindah ke bank pemerintah saja biar lebih aman,” tutur dia yang tak mau disebut namanya. (iwan setiawan)

halaman 1