10 Mei 2008

X-Ray VIP Bandara Rusak

Barang Bawaan Rombongan Istri Wapres Diperiksa Manual

PALEMBANG (SINDO) – Fasilitas x-ray untuk memeriksa barang bawaan penumpang di Gedung VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II rusak.

Kepala Cabang PT Angkasa Pura II Bandara Internasional SMB II Resmi Wandi mengatakan, kerusakan peralatan deteksi canggih itu dilaporkan oleh staf yang berjaga di gedung penerimaan tamu VIP dan VVIP dua hari lalu. Menurut Resmi, kerusakan yang dialami mesin itu cukup parah sehingga tidak bisa dioperasikan sama sekali. Padahal, hari ini rencananya istri Wakil Presiden (Wapres) Mufidah Jusuf Kalla beserta rombongan akan tiba di Palembang guna membuka kegiatan Asian Orchid Exhibition. “Biasanya kan kalau pejabat atau istri pejabat negara berkunjung ke daerah, waktunya singkat. Meski statusnya tamu VIP dan VVIP, sebelum rombongan masuk pesawat untuk berangkat kembali, prosedurnya barang bawaan harus melalui pemeriksaan x-ray terlebih dahulu,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Resmi tidak dapat memprediksi berapa lama perbaikan x-ray akan selesai. Perbaikan sangat tergantung dengan persediaan spare part yang akan digunakan. Tetapi, jika sampai kepulangan rombongan istri Wapres Jusuf Kalla mesin x-ray di Gedung VIP Bandara Internasional SMB II belum juga berfungsi, pihaknya akan mengajukan dua pilihan. Pertama, barang bawaan akan diperiksa melalui mesin x-ray yang berada di terminal penumpang umum dan diperkirakan memakan waktu cukup lama atau pemeriksaan akan dilakukan secara manual.

Sementara itu, ketika SINDO mencoba mengonfirmasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perawatan mesin x-ray di Gedung VIP Bandara Internasional SMB II tersebut, tidak ada satu pun pejabat yang bersedia memberikan penjelasan. Kadishub Provinsi Sumsel Achmad Najib maupun Kasubdin Perhubungan Udara Syarif Ali yang coba dikonfirmasi, baik ke kantor maupun melalui ponselnya, keduanya tidak bisa dihubungi.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Syaidina Ali yang dimintai pendapatnya menuturkan, kerusakan fasilitas x-ray tersebut bisa diakibatkan usia pemakaian mesin, kesalahan prosedur pemakaian, dan beberapa faktor lain. Untuk mengantisipasi hal itu, yang harus dilakukan adalah menggunakan mesin sesuai petunjuk penggunaan dan melakukan perawatan rutin. (iwan setiawan)

Anggrek Bermotif Macan Tutul Khas Papua

ASIAN ORCHID EXHIBITION 2008 DI PALEMBANG (1)

Pengurus DPC PAI PT Freeport Indonesia menunjuk anggrek macan ciri khas dari hutan belantara Papua.


Asian Orchid Exhibition 2008 akan berlangsung di Palembang mulai 10–18 Mei 2008. Event ini sangat memanjakan pencinta bunga, khususnya jenis anggrek.

Berbagai jenis bunga anggrek, mulai yang biasa hingga yang termahal, dalam sepekan ke depan bisa dinikmati secara langsung. Kegiatan yang dibuka Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Pusat Hj Mufidah Jusuf Kalla ini diikuti 40 stan, terdiri atas perwakilan berbagai daerah di Indonesia, seperti Bangka Belitung,Bandung, Lampung, Bali, Medan, Papua, dan tuan rumah Palembang. Bahkan, kegiatan ini juga diikuti perwakilan dari tiga negara sahabat, yaitu Malaysia, Thailand, danTaiwan. Berbagai jenis bunga Anggrek dan bunga lainnya yang masuk kategori langka dan menjadi ciri khas suatu daerah, tersusun rapi dikawasan Kambang Iwak, Jalan Tasik, Palembang.

Secara umum, stan-stan perwakilan daerah menampilkan bunga dengan jenis grammatophyllum, phalaenopsis, bulbophyllum, coeloegyne, dipodium, liparis, arundina, aerides, spathoglottis, eria, dendrobium danberbagai jenis lainnya.Peserta dari pulau paling timur Indonesia, yaitu DPC PAI PT Freeport Indonesia. Mereka membawa anggrek khas tanah Papua yang dikenal dengan nama anggrek macan atau Grammathophyllum Papuanum. Bunga anggrek dengan motif seperti kulit macan tutul itu merupakan anggrek yang berasal dari hutan Papua. Banyak jenis maupun motif yang sama dengan anggrek macan, tetapi terdapat perbedaan mencolok dengan tanaman khas Papua itu.”Kalau di pulau lain, anggrek jenis macannya berbeda dengan kita. Kalau yang lain itu motifnya harimau atau garis-garis, tapi anggrek macan dari Papua motifnya bintik-bintik seperti macan tutul,” terang Koordinator Bidang Organisasi DPC PAI PT Freeport Indonesia Ricardo Komul.

Menurut Ricardo, selain anggrek macan, tanamanjenis anggrek yang juga menjadi ciri khas Papua adalah Dendrodium subclausum, dan Dendrobium undulatum. Semuatanaman itu ditemukan tumbuh di hutan belantara untuk kemudian dipindahkan ke halaman rumah guna mendapatkan perhatian dan perawatan yang lebih baik. ”Anggrek dari Papua sangat jarang yang dibudidayakankarena sumber dari alam masihbanyak. Karena itu, kita pindahkan ke pekarangan rumah dengan tujuan menjaga kelestarian,” katanya.

Mufidah Kalla memperhatikan anggrek macan tutul dari Papua

Sementara itu, Ketua II DPC PAI PT Freeport Indonesia Lessy Titihalawa yang memimpinlima pengurus lain untuk mengikuti ajang pameran bunga anggrek di Palembang mengatakan, kendala yang dihadapi karena jarak yang jauh adalah menjaga kondisi bunga-bunga tersebut supaya tetap segar. Total waktu perjalanan dari Papua sampai di Palembang memakan waktu hingga sembilan jam. Waktu tersebut terhitung lama untuk bunga yang ditaruh dalam bagasi pesawat. ”Begitu sampai di Cengkareng,bunga yang kita bawa langsung kita semprot air supaya tidak dehidrasi. Tapi masalahnya, bunga ini juga tidak boleh terlalu basah,” tuturnya.

foto : iwan setiawan

publikasi : sindo sumsel; sabtu 10 mei 2008; halaman 9