15 Januari 2009

Realisasi PUMP Jamsostek Tak Optimal

PALEMBANG (SINDO) – Realisasi pinjaman uang muka perumahan (PUMP) dari PT Jamsostek (Persero) cabang Palembang tahun 2008 hanya mencapai 72,46% dari total anggaran yang disediakan.

Kepala PT Jamsostek (Persero) cabang Palembang Syamsuddin mengatakan, kendala yang sering ditemui saat pekerja mengajukan proposal PUMP adalah belum tersedianya akad kredit. Padahal, sesuai peraturannya, dana PUMP bisa dicairkan setelah pengajuan proposal dari pekerja itu keluar akad kreditnya. Selain itu, kendala lainnya yang menjadi penyebab tidak maksimalnya penyaluran dana PUMP adalah tidak lolosnya pekerja itu dalam verifikasi yang dilakukan perusahaan. ”Sebenarnya banyak yang mengajukan proposal. Namun, setelah diverifikasi perusahaannya, kondisi pekerja itu tidak lagi memungkinkan untuk mengikuti program PUMP Jamsostek,” ujarnya kemarin.

Penyaluran PUMP bertujuan meringankan beban tenaga kerja peserta Jamsostek untuk memiliki rumah tinggal. PUMP disalurkan PT Jamsostek dengan jumlah maksimal pinjaman Rp 15 juta, dengan tingkat suku bunga sebesar 3% flat per tahun. Untuk pengembaliannya, pekerja diberikan batasan waktu maksimal lima tahun atau 60 kali angsuran.

Sementara itu, Kabid Program Khusus (Progsus) PT Jamsostek (Persero) cabang Palembang Didin Sahidin menjelaskan, program PUMP dari Jamsostek sudah berjalan sejak 2003. Pada 2008 lalu, Kantor Cabang Palembang mendapatkan alokasi dana mencapai Rp 1.540.000.000 untuk 129 unit rumah. Namun, hingga akhir Desember 2008, realisasi PUMP hanya sebesar Rp 1.116.000.000 dengan jumlah rumah yang dibantu uang muka sebanyak 109 unit. “Kami akui penggunaan anggaran PUMP tersebut memang belum maksimal. Meski sosialisasi program ini sudah sering dilakukan, masih banyak peserta Jamsostek yang belum mengetahui dan memahami manfaat program ini,” cetusnya.

Didin menyebutkan, untuk tahun ini, anggaran untuk PUMP dan program kemitraan bina lingkungan (PKBL) lainnya belum bisa diketahui. Pasalnya, anggaran tersebut baru akan dibagi ke masing-masing kantor cabang pada Maret mendatang. Meski demikian, Kantor Cabang Palembang telah mengusulkan anggaran PUMP yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. “Keputusan mengenai berapa anggarannya nanti, Kanwil yang memutuskan. Namun, melihat realisasi tahun 2008, yang kami usulkan untuk tahun ini tidak jauh-jauh angkanya,” tandasnya. (iwan setiawan)

Parkir Seberang Ulu Ditertibkan

PALEMBANG (SINDO) – Sebagai upaya menertibkan kondisi parkir di daerah Seberang Ulu yang semrawut, dalam waktu dekat Dishub akan menerapkan sistem kunci ban bagi kendaraan yang salah parkir.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Edi Nursalam mengatakan, semrawutnya kondisi parkir di wilayah Seberang Ulu mendorong pihaknya untuk menertibkan kondisi tersebut. Dia mengakui, sudah banyak laporan dan keluhan masyarakat mengenai kendaraan yang parkir di tempat yang tidak semestinya. “Jalan utama ke arah Plaju itu kan cuma Jalan Jenderal Ahmad Yani dan DI Panjaitan. Tanpa ada kendaraan parkir di tepi jalan saja sudah sempit, apalagi banyak kendaraan yang parkir. Nanti akan kami tertibkan segera,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Mengenai pemberlakuan sistem kunci ban pada kendaraan yang salah parkir, Edi mengatakan, bisa saja diluaskan hingga wilayah Seberang Ulu. Sebab, peraturan harus ditegakkan di mana pun dan kapan pun. “Kalau selama ini belum, bukan berarti tidak akan dilakukan. Dalam waktu dekat, bisa saja tim patroli kami juga akan berlakukan sistem kunci ban untuk kendaraan salah parkir di Seberang Ulu,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Seberang Ulu II Heri A Rasuan mengungkapkan, pihaknya selama ini telah berupaya menertibkan kendaraan yang salah parkir. Namun, upaya yang dilakukan pihak kecamatan hanya sebatas teguran tanpa memberikan sanksi. (iwan setiawan)