21 Maret 2009

Manfaatkan Kesempatan Sebaik-baiknya Sambil Asah Bakat

MENGENAL FINALIS KDI 6 AUDISI PALEMBANG (3)

Memanfaatkan setiap kesempatan yang datang. Itulah yang coba dilakukan gadis manis asal Bangka Belitung ini. Lolos ke Gerbang KDI 6, dia pun meretas asa menjadi pedangdut profesional.

Terlahir dalam sebuah keluarga besar membuat Juniarti hidup di tengah lingkungan yang demokratis. Dalam keluarganya, anak kelima dari 11 bersaudara ini, dibebaskan memilih keinginannya sendiri termasuk di bidang musik. Di antara 10 saudaranya, cuma Niar—panggilan Juniarti, yang menyukai aliran musik dangdut. Meski begitu, saudaranya tidak pernah mencela atau menafikan pilihannya tersebut. Bahkan, Niar merasakan dukungan berlimpah di tengah keluarganya. Terutama dari sang ibu yang selalu menemani ketika Niar mengikuti festival-festival lagu dangdut di Bangka Belitung.

“Kalau Niar sih dari SD sudah suka lagu dangdut, karena lagu dangdut asyik. Dukungan terbesar selain dari saudara tentunya dari ibu. Jadi sedih juga waktu audisi (KDI 6) kemarin ibu gak bisa ikut ke Palembang. Soalnya adik Niar ada yang sakit. Tapi Alhamdulillah semua berjalan lancar hingga Niar masuk lima besar audisi Palembang,” tutur kelahiran 22 Juni 1988 ini.

Penggemar Iyeth Bustami, Rita Sugiarto, dan Elvie Sukaesih ini mengaku, audisi KDI 6 kemarin merupakan keikutsertaannya yang pertama kali. Sebab, ia ingin mengukur kemampuannya, terlebih jika bersaing dengan peserta dari daerah lainnya. Meski baru saja menyabet Juara I Festival Dangdut Go Nasional tingkat Provinsi Babel 2009, tapi Niar masih tidak yakin mampu bersaing dengan seribu peserta audisi lainnya. Apalagi, ketika menjejakkan kaki di depan pintu audisi, Niar sempat bertemu dengan beberapa peserta yang sedang menunjukkan kemampuan vokalnya. Selain mahir memainkan alat musik gitar, para peserta yang ditemuinya pun suaranya bagus-bagus. Yang lebih membuatnya minder adalah penampilan para peserta yang terlihat modis dan trendi.

“Hari pertama itu sempat gak yakin juga bisa lolos. Tapi demi ibu dan keluarga di Bangka, Niar berupaya menampilkan kemampuan terbaik yang Niar punya,” beber mahasiswi semester IV jurusan Akuntansi Universitas Bangka Belitung (UBB).

Setelah dinyatakan lolos ke Gerbang KDI 6, harapan besar membuncah di angan buah hati pasangan Julaini dan Hozayah ini. Ia yakin apa yang tengah ditempuhnya ini adalah jalan untuk menjadi bintang dangdut masa depan. Untuk itu Niar akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Apalagi, kata dia, kesempatan seperti ini belum tentu akan datang dua kali. Oleh karenanya, di sisa waktu sebelum ia harus bergabung ke Jakarta untuk mengikuti Gerbang KDI 6, dimanfaatkan untuk memantapkan teori-teori seputar musik khususnya dangdut.

Saat ini Niar sendiri sudah bergabung dalam Babel Record, yang memiliki tujuan menempatkan para pemusik lokal ini betul-betul ke arah yang lebih profesional di bidang musik. Dia sendiri langsung berada di bawah pengawasan Direktur Babel Record Andre Efendi, atau yang biasa disapa Bang Acil, yang begitu giat mengasah kemampuan vokal Niar. “Sejak Niar jadi juara festival dangdut di UBB, langsung direkrut Babel Record. Dibimbing langsung oleh bang Acil, Niar dilatih vokal, koreografi, dan juga sisi entertainmentnya. Jadi, jeda waktu sebelum berangkat ini, ya digunakan untuk latihan,” katanya. (iwan setiawan)

foto : isra triansyah

Umrah Bareng Tidak Mengganggu

PALEMBANG (SINDO) – Kosongnya kursi camat selama delapan hari untuk berangkat umrah bareng, dipastikan tidak akan mengganggu pelayanan publik di kecamatan.

Kepergian umrah puluhan pejabat terkait, termasuk di antaranya 16 camat dan 10 lurah di Palembang, adalah sebagai reward atas raihan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2008 lalu. “Saya yakin tidak ada masalah kok. Sebab untuk urusan administrasi sehari-hari sesuai peraturan akan dilimpahkan sementara kepada Sekretaris Camat (Sekcam). Sedangkan untuk permasalahan yang prinsip, akan dilaporkan kepada Sekda langsung untuk diambil keputusannya,” tutur Camat Kertapati A Zaini Rivai, kepada SINDO kemarin.

Sementara itu Sekcam Kertapati Romli Hofiah menegaskan, dirinya siap mengisi kekosongan jabatan camat sementara waktu. Meski wewenang dan tanggung jawab antara camat dan sekcam berbeda. Namun, pada beberapa kesempatan camat berhalangan menjalankan tugasnya, maka dirinya selaku sekcam harus menggantikan posisi yang ditinggalkan camat. “Kalau urusan administrasi seperti pengurusan KTP dan perizinan yang kecil-kecil akan langsung kami tangani. Kalau sesuai prosedur maka tidak masalah,” katanya. (iwan setiawan)