08 Januari 2010

Bergantung Pemain Timnas

PALEMBANG (SI) – Meski memiliki sejumlah pemain berkualitas, Sriwijaya FC (SFC) masih sangat bergantung kepada pemain berlabel timnas. Pelatih Rahmad ’RD’ Darmawan mengakui hal itu.

Menurut RD, menghadapi padatnya jadwal Liga Super musim ini, mau tidak mau Laskar Wong Kito, julukan SFC, masih sangat membutuhkan tenaga pemain yang memperkuat timnas. Meski secara kualitas pemain pelapis yang dimiliki tim ini tidak jauh berbeda, RD tetap melihat ada kelebihan yang dimiliki pemain timnas dibanding pemain biasa. ’’Secara mental, pemain timnas memiliki kepercayaan diri lebih baik. Hal itulah yang diharapkan mampu ditularkan kepada rekan-rekannya di tim,” ujar RD.

Pelatih kelahiran Metro, Lampung, 43 tahun silam ini mengatakan, peran pemain timnas dalam tim sebagai penyeimbang kekuatan tim. ’’Pemain kami yang tidak dipanggil timnas memiliki kebugaran lebih baik. Disokong pengalaman dan ketenangan pemain timnas, tentu akan menjadi kekuatan tersendiri bagi tim ini menghadapi lawan-lawannya,” katanya.

Saat timnas Indonesia dikalahkan 1-2 oleh Oman di laga lanjutan Pra-Piala Asia 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (6/1), dari enam pemain SFC yang dipanggil, hanya empat pemain yang diturunkan. Mereka adalah Charis Yulianto, Christian Worabay, Ponaryo Astaman, dan Isnan Ali. Dari empat pemain itu, hanya Isnan yang ditarik keluar pada menit ke-66. Sementara tiga pemain lainnya bermain penuh 90 menit. Dua pemain SFC lain, Ferry Rotinsulu dan Muhammad Nasuha, tidak diturunkan sama sekali. Sama seperti Charis, tandemnya di lini belakang Laskar Wong Kito, Precious Emuejeraye, yang memperkuat timnas Singapura menghadapi Iran di ajang yang sama pun bermain penuh 90 menit. Jelas hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi RD untuk bijak menentukan pemain mana yang akan diturunkan saat menjamu PSPS Pekanbaru besok. Sebab, pertandingan berikutnya juga tidak kalah ketat karena SFC harus menjamu Persija Jakarta. ’’Kami akan melihat siapa pemain yang ada dalam kondisi terbaik. Selanjutnya saya juga akan melihat kebugaran pemain yang seusai bergabung dengan timnas,” tutur mantan pelatih Persipura Jayapura ini.

Sementara itu, Charis, kapten timnas Indonesia yang juga andalan RD di lini belakang SFC ini mengatakan, faktor kelelahan seusai membela timnas sedikit banyak berpengaruh terhadap performa pemain ketika membela klub. Namun sebagai profesional, dia mengaku tidak terlalu mempersoalkan hal itu. Sebab sebagai pemain, dia harus siap menjaga kondisi fisik dan kebugaran. (iwan setiawan)

PSPS Waspadai Trisula Wong Kito

PALEMBANG (SI) – Trisula yang dimiliki Sriwijaya FC (SFC) Keith Kayamba Gumbs, Richard Anoure Obiora, dan Rahmat ‘Poci’ Rivai mendapat perhatian lebih kubu PSPS Pekanbaru.

Hal itu diungkapkan Pelatih PSPS Abdurahman Gurning menjelang pertemuan kedua tim di Liga Super di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (SGSJ), Palembang, besok sore. Menurut Gurning, kualitas yang dimiliki ketiga penyerang Laskar Wong Kito itu di atas rata-rata sehingga tidak ada alasan bagi pemainnya membiarkan mereka bebas membawa bola, apalagi sampai melepaskan tembakan ke gawang. “Dari pengamatan saya, tiga penyerang SFC itu sangat berbahaya. Apalagi, tipe bermain mereka berbeda satu sama lain dan bisa saling menutupi. Kayamba, meski sudah berumur, pergerakannya masih seperti pemain usia dua puluhan. Dia disokong Obiora dan Poci yang memiliki kecepatan. Tentu, hal itu membuat mereka sangat komplet di depan,” tutur Gurning kemarin.

Untuk itu Gurning telah menyiapkan strategi untuk meredam pergerakan pemain SFC yang dikenal sangat agresif. Selain itu, beberapa pemain juga telah disiapkan untuk mengawal pemain Laskar Wong Kito yang dianggap berbahaya. “Mengenai siapa jaga siapa, itu akan ditentukan kemudian. Tapi, yang pasti kami sudah siapkan pemain untuk meredam pergerakan trisula SFC itu,” katanya.

Sementara itu, Pelatih SFC Rahmad ‘RD’ Darmawan akan menentukan susunan pemain hingga saat terakhir pendaftaran pemain menjelang pertandingan. Hal itu untuk memberikan situasi kompetitif saat latihan sehingga para pemain bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya agar terpilih dalam skuad yang akan diturunkan pada pertandingan. Mengenai perhatian yang diberikan pihak lawan terhadap pemainnya, RD menyatakan hal itu merupakan bagian dari psywar menjelang pertandingan. Sebab, setiap tim tentu memiliki pemain yang perannya menonjol dan patut diwaspadai. (iwan setiawan)