29 November 2008

Buku Bergenre Motivasi Banyak Diminati

Sarfilianty Anggiani


PALEMBANG
(SINDO) – Penulis buku Sarfilianty Anggiani hari ini melakukan relaunching buku 8 Kekuatan Keunggulan Diri: Your Power is Yourself di Hotel Horison, Palembang.

Sarfilianty yang lebih dikenal dengan panggilan Efie ini mengatakan, launching buku karyanya itu telah dilaksanakan pada 10 November 2008 di Jakarta. Hal itulah yang membuat dirinya optimistis pada acara relaunching yang akan digelar di Hotel Horison, Palembang, pada Sabtu 29 November 2008 pukul 14.00 WIB–17.00 WIB, bisa sukses seperti saat peluncuran buku sebelumnya. “Saya pilih Palembang setelah Jakarta karena kota ini merupakan kota kelahiran saya. Mudah-mudahan buku ini bisa sukses,” ujar kandidat doktor ilmu ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, itu.

Dalam rangka menyosialisasikan buku yang berisikan metode dan materi pengembangan diri menghadapi era globalisasi ini, Efie berencana akan melakukan roadshow ke 15 kota besar di Indonesia, di antaranya Palembang, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, Pontianak, Makassar, dan Manado. Buku yang ditulis dan diproduksi dalam waktu dua tahun itu mengungkap delapan keunggulan potensi diri individu yang secara kodrat telah dimiliki setiap orang. Sinergi antara keunggulan emosi dengan ketujuh keunggulan diri lainnya akan membentuk pribadi yang andal dan sukses sebagai individu, pekerja, profesi, dan di lingkungan masyarakat. “Secara empirik, terbukti bahwa kesuksesan individu dalam peran apa pun juga, 96% ditentukan oleh penguasaan emosi beserta sinergi ketujuh keunggulan itu dan 4% ditentukan kecerdasan intelektual (IQ),” tuturnya.

Direktur Human Asset Development (Hadev) Center Jakarta ini mengungkapkan, buku ini dibuat berdasarkan pengalaman hidup dan dikombinasikan dengan pengalaman yang ada. Dengan tebal 124 halaman, buku ini dibanderol dengan harga Rp45.000 dan tersedia di semua toko buku Gramedia se-Indonesia. Pada acara relaunching hari ini, Efie menyiapkan dan membawa 1.000 buku yang akan dijual langsung. “Sengaja buku ini tidak kami jual mahal-mahal supaya terjangkau masyarakat. Selain itu, sebagian royalti yang saya dapat dari penjualan buku ini akan disumbangkan ke Yayasan Kanker Payudara,” katanya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan




BI Musnahkan Uang Tak Layak

PALEMBANG (SINDO) – Bank Indonesia (BI) secara rutin mengumpulkan uang yang tidak layak edar/kedaluwarsa dari masyarakat untuk dimusnahkan.

Peneliti Ekonomi Madya BI sekaligus Ketua Tim Humas BI Palembang Zulfan Nukman menyatakan, hingga Oktober 2008, BI Palembang telah memusnahkan uang kedaluwarsa sebesar Rp180.784.500. Jumlah itu didapat dari uang-uang hasil tarikan sebelumnya, seperti uang kertas Rp10.000 dan Rp20.000 tahun emisi (TE) 1992, dan Rp 50.000 TE 1993. Selain itu, BI menerima penukaran uang yang rusak dan dimiliki masyarakat. “Selain penarikan uang secara resmi berdasarkan peraturan BI, kami juga menerima penukaran uang yang rusak karena sobek atau bolong yang penyebabnya beragam. Namun tingkat kerusakannya kami lihat dulu, jangan melebihi 70% fisik dari uang itu sendiri,” ujarnya saat ditemui SINDO kemarin.

Setelah uang yang tidak layak edar lagi itu dikumpulkan, kemudian langsung dimusnahkan dengan mesin pencacah kertas yang dimiliki BI. Zulfan menegaskan, tidak akan terjadi kebocoran saat proses pemusnahan uang tersebut karena prosedur pelaksanaannya sangat ketat. “Uang kedaluwarsa tersebut tidak mungkin beredar keluar lagi karena standar pengamanan saat proses pemusnahan telah distandarisasi,” ungkapnya.

Sementara itu, sesuai Peraturan BI No10/33/PI/2008 terhitung 31 Desember 2008, BI segera mencabut dan menarik dari peredaran empat jenis uang kertas yang dinilai sudah terlalu lama beredar. Adapun keempat jenis uang yang ditarik itu, yakni uang pecahan Rp10.000 dengan tahun emisi (TE) 1998 bergambar depan pahlawan nasional Cut Nyak Dien, Rp20.000 TE 1998 bergambar pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara, Rp50.000 TE 1999 bergambar pahlawan nasional WR Soepratman, dan Rp100.000 TE 1999 bergambar pahlawan proklamator Dr Ir Soekarno dan Dr H Mohammad Hatta, berbahan polimer.

Karena itu, BI Palembang meminta masyarakat yang menyimpan keempat jenis uang pecahan tersebut segera melakukan penukaran ke bank umum maupun kantor BI. Ditemui terpisah, Kepala Bank Syariah Mandiri Cabang Pasar 16 Ilir Erwan Husainy mengaku sudah menerima salinan Peraturan BI mengenai penarikan uang kertas TE 1998 dan 1999. Untuk itu, pihaknya ikut membantu BI dengan menempel pengumuman dan menyiapkan loket penukaran uang untuk nasabah maupun masyarakat. (iwan s/komalasari)


Travel Kebanjiran Order Liburan ke LN

PALEMBANG (SINDO) – Krisis keuangan global ternyata tidak terlalu berdampak pada sektor pariwisata. Terbukti, menjelang tahun baru banyak paket liburan ke mancanegara yang ditawarkan pengelola travel diambil warga Palembang.

Seperti halnya yang terlihat di PT Yeka Madira Tour and Travel Service di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, yang tampak ramai dikunjungi masyarakat yang menanyakan paket-paket liburan natal dan tahun baru. Adapun tempat yang menjadi tujuan favorit untuk berlibur adalah Malaysia dan Thailand. “Untuk Malaysia dan Thailand, kami memiliki paket yang harganya mulai USD350. Namun, jumlah itu baru untuk hotel, makan, dan transportasi selama kunjungan dan di luar harga tiket pesawat,” ujar Direktris PT Yeka Madira Tour and Travel Service Farah Nisa saat ditemui SINDO kemarin.

Farah menjelaskan, harga paket di luar tiket penerbangan karena ingin memberi kebebasan kepada konsumen untuk memilih penerbangan sendiri. Sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, ada beberapa konsumen yang mengeluhkan layanan suatu maskapai yang telah menjadi bagian paket yang ditawarkan. “Jadi sekarang kami bebaskan konsumen memilih maskapai penerbangan yang menurut mereka nyaman untuk sampai ke tujuan,” tuturnya.

Meski dinilai mahal bagi sebagian masyarakat, paket yang disiapkan pihaknya mengalami peningkatan 50% dibanding waktu yang sama pada tahun lalu. “Krisis cukup berpengaruh juga dengan pemesanan paket. Tapi, karena liburan natal dan tahun baru ini sudah disiapkan jauh-jauh hari, jadi tidak terlalu masalah,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Sky Tour Shirly Hansen mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, penjualan paket liburan natal dan tahun baru sudah mulai ramai dipesan. Lokasi liburan mancanegara masih lebih menarik dibandingkan lokasi wisata domestik. “Pemesanan kami didominasi liburan ke mancanegara karena memang harganya tidak jauh beda dengan paket wisata dalam negeri,” tuturnya. (iwan setiawan)