04 Maret 2009

Pusri Sumbang 200 Kantong Darah

Suasana bakti sosial donor darah dalam rangka Bulan K3 2009, yang dilaksanakan PT Pusri, di Aula Serbaguna PT Pusri, kemarin.

PALEMBANG
(SINDO) – Dalam rangka memperingati bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), PT Pusri melaksanakan berbagai kegiatan. Di antaranya, adalah bakti sosial donor darah yang dilakukan di gedung serba guna PT Pusri kemarin.

Asisten Manajer K3 PT Pusri, Troy Mega Putra mengatakan, peringatan bulan K3 sebenarnya berlangsung pada 12 Januari hingga 12 Februari 2009 yang lalu. Namun, karena petunjuk pelaksanaan (juklak) terlambat dikeluarkan, maka pelaksanaannya juga mundur dan baru dilaksanakan Februari dan Maret. “Bulan K3 ini dicanangkan oleh Menakertrans yang diteruskan kepada masing-masing gubernur untuk dibuatkan panduan mengenai pelaksanaannya. Tapi karena aturannya baru keluar, maka ya sekarang baru terlaksana kegiatan-kegiatan dalam rangka bulan K3 ini,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Troy menuturkan, Pusri sendiri sudah melaksanakan aksi donor darah dalam rangka Bulan K3 sejak 2005. Menurut dia, secara rata-rata setiap kali kegiatan berlangsung, bisa dikumpulkan antara 120 hingga 150 kantong darah. Bahkan, pada pelaksanaan kali ini, terdapat peningkatan menjadi 200 kantong darah.

Selain aksi donor darah, dalam Bulan K3 kali ini, Pusri juga melaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya penyuluhan K3 ke sekolah yang berada di sekitar PT Pusri. Salah satu materi yang akan disampaikan adalah tindakan yang harus diambil ketika terjadi peristiwa kebakaran di rumah maupun sekolah mereka. Sementara di dalam lingkungan PT Pusri sendiri, terang Troy, dari sisi keamanan kerja telah diterapkan suatu program pesan keselamatan setiap pagi dan sore. Sedangkan dari sisi kesehatan, Pusri sedang menggiatkan aktivitas bersepeda bagi para karyawan maupun keluarga yang tinggal di dalam kompleks.

Direktur Produksi PT Pusri Indra Jaya mengatakan, Pusri selalu menganggarkan dana cukup besar untuk menekan angka kecelakaan pekerja dan mencapai target zero accident setiap tahunnya. Meski tidak menyebut angka pasti, namun Indra mengatakan anggaran K3 tersebut berada pada kisaran Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. (iwan setiawan)

foto : isra triansyah

Minyakita Harus Tepat Sasaran

Ratusan warga terlihat antri dan berebut membeli minyak goreng murah yang dijual Rp 6.000/liter, usai peluncuran penjualan minyak goreng bersubsidi (Minyakita), di lapangan Rumah Susun Palembang, kemarin.

PALEMBANG (SINDO) – Distribusi program Minyakita diharapkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin, harus tepat sasaran. Penegasan orang nomor satu di Sumsel itu, disampaikan kemarin, saat peluncuran program Minyakita untuk wilayah distribusi Sumsel.

Peluncuran secara resmi penjualan migor bersubsidi ini digelar dilapangan rumah susun, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil. Kegiatan yang merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) produsen minyak goreng dengan Pemprov Sumsel ini, guna membantu masyarakat dalam hal pembelian minyak goreng. Untuk melayani wilayah Sumsel, produsen yang ditunjuk adalah PT Sinar Alam Permai (SAP). Dalam teknis operasional distribusi Minyakita hingga ke tangan masyarakat, Pemprov Sumsel juga menggandeng BPD Hipmi Sumsel. Peluncuran minyak goreng bersubsidi ditandai dengan penjualan kepada masyarakat yang dilakukan langsung oleh Gubernur Alex Noerdin.

“Saya ingatkan jangan sampai salah sasaran. Jangan sampai minyak goreng untuk masyarakat kurang mampu ini, justru jatuh ke tangan pedagang yang nantinya menjual kembali dengan harga yang lebih mahal. Selain merugikan masyarakat banyak, tindakan itu juga merugikan pemerintah,” tegasnya.

Alex menyebutkan, program CSR perusahaan seperti ini sangat membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan, menyusul semakin melambungya harga berbagai kebutuhan bahan pokok. Khususnya minyak goreng, harga di pasaran sudah mencapai Rp 11.000/kg. Dengan hanya membeli Rp 6.000/kg, maka masyarakat bisa menghemat pengeluarannya. "Dari PT SAP sendiri sudah komitmen untuk mengucurkan 30 ton minyak goreng bersubsidi per bulan selama satu tahun. Jadi program ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun, dan bukan hanya karena dekat dengan pemilu,” kata Alex.

Meski baru diluncurkan secara resmi oleh gubernur kemarin, namun distribusi Minyakita sendiri sudah dimulai pada 18 Februari 2009 lalu. Titik distribusi untuk wilayah Kota Palembang sendiri tersebar di 17 lokasi. “Sejak 18 Februari hingga 3 Maret hari ini (kemarin), distribusi Minyakita telah dilaksanakan di 13 kecamatan dalam Kota Palembang. Total minyak goreng yang sudah disalurkan 17,5 ton, ditambah dengan hari ini (kemarin) sebanyak 5 ton, maka sudah lebih dari 22 ton (minyak yang disalurkan),” tutur Ketua Umum BPD Hipmi Sumsel Dodi Reza Alex dalam sambutannya, kemarin.

Menurut Dodi, keterlibatan Hipmi dalam distribusi Minyakita sesuai dengan niat dan kepedulian pengusaha muda terhadap program kerakyatan. Ditegaskan Dodi, Hipmi Sumsel berperan dalam membantu penyalurannya hingga sampai dititikjual. “Hipmi berkomitmen turut serta mensukseskan program pemerintah ini dengan membantu minyak goreng bersubsidi ini sampaike tangan masyarakat yang membutuhkan. Bukan hanya di Palembang saja, tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Sumsel,” tukasnya.

General manager (GM) PT SAP Suyogi Gocciardi mengatakan, sesuai instruksi Mendag, PT SAP masuk dalam salah satu dari 24 produsen yang memproduksi Minyakita. Untuk penyaluran program ini, secara total disiapkan 30 ton migor untuk setiap bulannya. Sedangkan pada distribusi minyak goreng berbarengan dengan peluncuran kali ini, pihaknya menyediakan sebanyak 5.280 bungkus masing-masing berisi 1 liter. “Mekanisme distribusinya diserahkan kepada Disperindag,” tandasnya. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam