10 November 2008

Penjualan Mobil Bekas Lesu

Setelah kenaikan harga BBM dan musim tahun ajaran baru, tingkat penjualan mobil bekas kembali turun drastis akibat krisis finansial global.

PALEMBANG
(SINDO) – Dampak krisis finansial global dirasakan sektor usaha penjualan mobil bekas. Dalam dua bulan terakhir, tingkat penjualan mengalami penurunan.


Staf administrasi Panca Mobilindo, Susi mengatakan, sebelum krisis terjadi, penjualan mobil bekas di showroom-nya bisa mencapai lima hingga delapan unit mobil per bulan. Namun, sejak krisis finansial melanda Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa serta Asia, penjualan turun drastis. “Sejak krisis terasa sebulan kemarin, showroom kami belum bisa menjual satu unit mobil pun. Showroom lain juga saya kira tidak jauh kondisinya,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Susi menjelaskan, kendaraan roda empat yang akan dijual sebagian besar didatangkan dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pasar di Palembang dan Sumsel pada umumnya masih memilih jenis minibus, khususnya produksi Jepang. Tetapi, karena pemesanan mengalami penurunan, untuk sementara pasokan mobil dihentikan karena stok di showroom belum laku terjual. “Mau bagaimana lagi, kalau stok masih banyak, terpaksa pasokan kami stop. Nanti kalau penjualan sudah normal kembali, baru kami minta kirim lagi pasokan mobil,” tuturnya.

Dia berharap, krisis finansial global segera berakhir. Sebab, krisis tersebut mengakibatkan guncangan ekonomi yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. “Akibat krisis ini, kredit konsumtif menjadi lebih diperketat dan suku bunga melambung. Hal itu tentu membuat masyarakat yang hendak memiliki mobil baru maupun bekas dengan cara kredit mengurungkan niatnya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Mobil Sumatera Selatan (Sumsel) Jamil Yusuf mengatakan, dalam satu bulan terakhir ini tingkat penjualan mobil bekas mengalami tren menurun. Padahal, biasanya saat dalam kondisi normal, satu showroom mampu menjual 10–15 mobil per bulan. Namun, berdasarkan pengamatan pihaknya, memasuki pertengahan 2008 ini tingkat penjualan mengalami penurunan berkisar 20%–30% untuk semua jenis mobil. ”Beberapa waktu lalu penurunan terjadi karena adanya kenaikan harga BBM dan menjelang tahun ajaran baru. Namun, belum sempat pulih, datang krisis finansial global yang berdampak pada sektor usaha kami,” ungkapnya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan

halaman 22