27 Juli 2009

Pilih Wong Kito

PALEMBANG (SI) – Persela Lamongan yang sempat mengklaim selangkah lagi mendapatkan Rahmat ’Poci’ Rivai harus gigit jari. Sebab, striker Persitara Jakarta Utara itu memilih bergabung Sriwijaya FC (SFC) yang dinilai lebih favorit juara Liga Super dan Copa Indonesia.

Poci adalah bidikan utama Persela jelang mengarungi Liga Super musim depan. Namun, usaha Laskar Joko Tingkir–julukan Persela–mendaratkan bomber yang sempat masuk tim nasional (timnas) Indonesia itu gagal. SFC menelikung langkah Persela dan sukses melabuhkan striker 31 tahun tersebut. Kabarnya, pemain kelahiran Tidore, Ternate, Maluku Utara, itu dikontrak satu musim dengan nilai sekitar Rp700 juta–800 juta.

Kepastian bergabungnya Poci ke Laskar Wong Kito–julukan SFC–ditegaskan Ketua Tim Lima SFC Hendri Zainuddin. Dia mengatakan, meski tidak bertemu secara langsung dengan Poci, semua hal yang terkait kepindahannya ke SFC sudah disepakati. "Saat ini Rahmat tengah berada di kampung halamannya di Ternate. Tapi, semua sudah deal melalui telepon," tutur Hendri kepada harian Seputar Indonesia kemarin.

Bahkan, sebagai bukti keseriusan manajemen, pihaknya sudah mengirimkan sejumlah dana sebagai down payment (DP) kontrak Poci. Mengenai penandatanganan kontrak kerja, hal itu akan segera dilakukan saat Poci mendarat di Palembang. "Rahmat akan segera datang ke Palembang sebelum latihan perdana digelar pada 3 Agustus mendatang," tandasnya.

Mengenai adanya pernyataan beberapa klub yang telah mencapai kesepakatan dengan Poci, Hendri tidak bersedia berkomentar banyak. "Dari pemainnya sendiri bilang belum terikat klub mana pun. Jadi, kami sah-sah saja menawar untuk merekrutnya," tutur Hendri.

Direkrutnya Poci oleh SFC memang sebagai alternatif dari dihentikannya negosiasi dengan bomber Persija Jakarta Bambang ’Bepe’ Pamungkas. Namun, bukan berarti perekrutan ini tidak memiliki arti penting. Bagaimanapun, saat ini Poci masih masuk jajaran penyerang kualitas nomor wahid di Indonesia. "Kami tidak terlalu pusing melepas Bepe karena Poci juga kualitasnya tidak kalah bagus. Lagipula, sepak bola adalah permainan tim, bukan individu," kata Hendri, yang juga anggota terpilih DPRD Kabupaten Banyuasin periode 2009–2014 itu.

Sementara itu, Poci pun mengaku senang bisa bergabung dengan tim kuat seperti SFC. Dia memilih Laskar Wong Kito karena keseriusan yang ditunjukkan manajemen tim. Selain itu, dia yakin SFC bisa menjadi favorit juara Liga Super ataupun Copa Indonesia setelah pergerakan tim ini di bursa transfer dengan menggaet pemain bintang berkualitas untuk melengkapi kekuatan pemain lama yang dipertahankan. "Masukan dari keluarga juga sangat berperan dalam pengambilan keputusan ini. Sebab, sebelumnya Persela juga sangat serius mendapatkan saya. Tapi, keluarga lebih memilih SFC untuk saya berkarier selanjutnya," tutur pemain yang dikenal ramah ini. Selamat bergabung di LaskarWong Kito, Poci! (iwan setiawan)