15 Februari 2009

100 Pasangan Muda Memadu Kasih di Mal

LOVE & ROMANCE YAMAHA

Suasana “Love & Romance Yamaha” dalam rangka Hari Valentine kemarin, yang diikuti 100 pasangan remaja yang menjadi konsumen setia Yamaha.

PALEMBANG (SINDO) – Sebanyak 100 pasangan muda tadi malam berkumpul di lantai tiga Palembang Indah Mal (PIM), yang disulap menjadi tempat yang sangat romantis. Acara yang bertajuk “Love & Romance Yamaha” ini wujud apresiasi Yamaha kepada konsumen setianya tepat saat perayaan Hari Valentine.

Dengan diterangi temaram lilin di atas meja, suasana pun sesekali disilaukan oleh pancaran lampu berkilau warna merah muda. Pasangan yang saling berhadapan memadu kasih sayang di antara rekan lainnya sesama pemilik Yamaha di Kota Palembang.

GM Marketing PT Thamrin Brothers Wilayah Sumsel dan Bengkulu Hasan Effendi mengatakan, kegiatan ini wujud berbagi kasih dari Yamaha kepada pengguna motor pabrikan Jepang itu. Menurut Hasan, momen Hari Valentine dipilih karena kebetulan konsumen di kelas remaja juga cukup banyak. “Dengan kegiatan ini, kita berharap bisa semakin mendekatkan branding Yamaha di hati anak-anak muda,” ujarnya ditemui di sela-sela berlangsungnya acara.

Menurut Hasan, para peserta sebelumnya mendaftarkan diri di dealer terdekat. Syaratnya tentu saja konsumen Yamaha yang dibuktikan dengan STNK dan membawa kendaraannya. Karena tingginya antusias peminat kegiatan ini, panitia pun membatasi maksimum 100 peserta. Hal itu untuk mengoptimalkan pelayanan kepada para peserta. “Pokoknya, kita beri pelayanan terbaik untuk konsumen setia kita. Bahkan kita sudah siapkan hadiah utama TV 21 inci dan hadiah menarik lainnya,” tuturnya.

Salah satu peserta, pasangan Hani dan Bagas mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara tersebut. Menurut mereka, kegiatan seperti ini perlu diadakan bukan hanya pada momen Hari Valentine, tapi juga momen hari bersejarah lainnya. Dengan acara seperti ini, mereka bisa bertemu dan bersosialisasi dengan sesama pengguna Yamaha. “Hitung-hitung cari temenlah Mas. Kalau bisa Yamaha juga adain acara serupa pas momen Hari Kemerdekaan atau Hari Pahlawan dengan tema yang sesuai,” harapnya. (iwan setiawan)

foto : isra triansyah

Dino Hadiri Bedah Buku “Harus Bisa!”

Juru bicara Presiden SBY Dino Patti Djalal kemarin menghadiri acara bedah buku Harus Bisa! Seni Kepemimpinan ala SBY.

PALEMBANG
(SINDO) – Juru bicara Presiden SBY Dino Patti Djalal menghadiri bedah buku Harus Bisa! Seni Kepemimpinan a la SBY yang digelar Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (Ika Fisip Unsri) di The Jayakarta Daira, Palembang, kemarin siang.

Acara bedah buku tersebut dilakukan dalam rangkaian acara reuni akbar Ika Fisip Universitas Sriwijaya. Adapun alasan dipilihnya buku ini untuk bersama-sama dibahas adalah inheren dengan disiplin ilmu FISIP. “Kami pilih membedah buku ini karena di dalamnya terdapat beberapa sisi mengenai tata cara pengambilan keputusan dan kepemimpinan,” ujar ketua panitia pelaksana reuni akbar Ika Fisip Unsri Syamsuddin Kunci.

Para panelis yang hadir pada bedah buku ini adalah Dekan Fakultas Hukum Unsri Amzulian Rivai, Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie, dosen Fisip Unsri Husni Thamrin, dan Ketua Umum Kadin Sumsel Ahmad Rizal. Bahkan, suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi para alumni FISIP Unsri, karena penyusun buku Harus Bisa! Seni Kepemimpinan a la SBY, yaitu Dino Patti Djalal, bisa menyempatkan diri hadir langsung. “Kami tahu kesibukan Pak Dino begitu padatnya. Namun, untuk acara ini, beliau bersedia hadir, walaupun hanya beberapa jam di Palembang,” ujarnya.

Memasuki sesi bedah buku, Amzulian Rivai mengawalinya dengan memuji terbitnya buku ini. Sebab, menurut ahli tata negara dari Unsri ini, kebutuhan akan buku-buku kepemimpinan sangat luar biasa. Dia mengakui, selama ini memang banyak buku kepemimpinan yang beredar di toko-toko buku. Namun, dari sekian banyak buku itu, hanya sebagian kecil yang merupakan produksi asli Indonesia. “Yang saya temukan, kebanyakan yang diangkat adalah kisah kepemimpinan para tokoh dari luar negeri. Kalaupun ada tokoh Indonesia, penyusunnya dari luar negeri. Dengan adanya buku yang disusun dan sumbernya adalah lokal Indonesia, maka merupakan suatu kebanggaan,” bebernya.

Namun, di balik pujiannya, Amzulian juga tidak lepas mengkritisi buku setebal 449 halaman yang diterbitkan R & W, Jakarta, 2008. Menurut Amzulian, posisi Dino sebagai juru bicara presiden membuatnya tidak berani mengungkapkan fakta negatif selama perjalanan tugasnya mendampingi SBY. Selain itu, Amzulian pernah mendengar pendapat beberapa pihak yang telah membaca buku ini, bahwa isi buku merupakan pencitraan SBY untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. “Bagusnya memang ada positif-negatifnya, tapi saya maklum posisi Dino sebagai jubir juga membuatnya harus berhati-hati menyusun buku ini. Di luar itu semua, kami berterima kasih dengan hadirnya buku ini, baik sebagai referensi maupun bacaan untuk memotivasi pemimpin muda dan calon pemimpin bangsa ke depannya,” tuturnya.

Menanggapi beberapa pernyataan panelis dan peserta bedah buku, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional/Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengungkapkan, dia telah siap dengan berbagai komentar masyarakat dengan terbitnya buku ini. Sebab, dia sudah tahu risiko terbitnya buku ini akan sangat kental muatan politis. “Kapan pun saya terbitkan buku ini, pasti dianggap mendukung SBY. Buat saya ya diterima saja tudingan atau komentar masyarakat itu,” katanya.

Dino menegaskan, buku yang disusun ini hanya mencoba menyampaikan apa yang direkamnya ketika melihat dan bersama SBY dalam mengemban tugas-tugasnya. (iwan setiawan)

foto : isra triansyah

Siswa SMA Jadi Wartawan

Sejumlah siswa SMA kemarin mengikuti Pelatihan Jurnalistik Siswa se-Kota Palembang di ruang Bina Praja Kantor Gubernur Sumsel. Pelatihan ini bertujuan memperluas wawasan siswa tentang dunia jurnalistik.

PALEMBANG
(SINDO) – Institut Jurnalistik Palembang (IJP) kemarin mengadakan Pelatihan Jurnalistik Siswa se-Kota Palembang Tahun 2009. Pelatihan yang berlangsung dua hari itu diikuti 30 siswa dari 7 SMA/sederajat di Kota Palembang.

Koordinator IJP Maspril Aries mengatakan, kegiatan ini dilakukan setelah para wartawan yang tergabung dalam IJP melihat animo siswa terhadap dunia jurnalistik begitu besar. Hal itu bisa dilihat dari aktivitas siswa di sekolah yang secara rutin mengisi majalah dinding (mading). “Pelatihan ini sebagai kontribusi kami yang telah lebih dulu terjun di dunia jurnalistik dan sedikit banyak untuk berbagi pengalaman. Selain itu, kami ingin memperluas wawasan siswa tentang perkembangan informasi dan dunia komunikasi, terutama pengetahuan tentang pers atau jurnalistik,” ujarnya dalam sambutan pembukaan pelatihan kemarin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang Hatta Wazol Mathair menyambut positif kegiatan ini. Menurut Hatta, perubahan yang terjadi di dunia begitu cepat. Hal itu tidak akan bisa diketahui tanpa peran media massa. (iwan setiawan)

foto : isra triansyah