13 November 2008

Serap Modal Domestik dengan Edukasi Investor


Director Capital Market and Research PT Batavia Prosperindo Sekuritas Josep Ginting (kiri) memberi keterangan perkembangan pasar sekuritas di Palembang kemarin.


PALEMBANG
(SINDO) – Hadir dengan konsep edukasi dan profit, PT Batavia Prosperindo Sekuritas optimistis mampu menarik minat para investor lokal untuk bermain saham di dalam negeri. Pasalnya, selama ini investor lokal yang minim informasi banyak yang bermain saham di bursa luar negeri.

Director Capital Market and Research PT Batavia Prosperindo Sekuritas Josep Ginting mengatakan, kondisi pasar modal di Palembang sangat potensial. Namun, sangat disayangkan hal itu belum mampu dikembangkan secara maksimal. Padahal, kondisi Palembang dengan dukungan infrastruktur yang ada hampir sama dengan Medan yang telah maksimal pengembangan pasar modalnya. “Kami bisa lihat pertumbuhan perekonomian Palembang yang sangat baik yang mana sektor perdagangan dan agrobisnisnya menjadi andalan,” ujar dia kepada SINDO di ruang kerjanya kemarin.

Josep menjelaskan, semakin baiknya pertumbuhan ekonomi di Palembang belum diimbangi instrumen investasi yang memadai. Selain itu, minimnya informasi yang didapatkan masyarakat mengenai pasar modal juga menyebabkan lambannya pertumbuhan investor di perusahaan-perusahaan sekuritas yang telah lebih dulu berdiri dan beroperasi di Palembang.

Sementara itu, GM PT Batavia Prosperindo Sekuritas Palembang Harri M Soewandi menerangkan, cabang yang beroperasi di Palembang merupakan cabang yang keenam. Menurut dia, manajemen tidak pernah membebankan target yang terlalu muluk bagi cabang Palembang karena memang baru beroperasi tiga bulan. Untuk 2008 ini, PT Batavia Prosperindo Sekuritas Palembang hanya ditargetkan meraih sekitar 80 nasabah aktif dengan kinerja transaksi antara Rp5–Rp7 miliar per hari. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam

Pendapatan XL Capai Rp9,2 Triliun

PALEMBANG (SINDO) – PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) mampu meraih pendapatan usaha sebesar Rp 9,2 triliun selama periode Januari hingga September 2008.

Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, sejak pertengahan 2007 lalu, XL telah menikmati keuntungan menjadi pioneer strategi penurunan tarif. Menurut dia, dengan tarif yang sangat terjangkau tersebut berpengaruh positif terhadap minutes of use dan jumlah pelanggan. Hal itu disebabkan voice revenue per outgoing minute (Voice RPM) menurun sebesar 82% dari Rp740 pada periode Januari–September 2007 menjadi Rp130 pada periode Januari–September 2008.

“Jumlah outgoing minutes meningkat 1.076%, sedangkan jumlah pelanggan naik 96% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan pencapaian ini, akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan sebesar 60% dibandingkan periode Januari hingga September 2007," ujarnya kepada media beberapa waktu lalu.

Hasnul menambahkan, pertumbuhan EBITDA pada periode Januari–September 2008 meningkat 70% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan EBITDA marjin meningkat 3% menjadi 45%. Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa strategi yang diambil XL dengan menawarkan best value through comparable quality and affordable tariff bisa berjalan dengan baik.

Sementara itu, Direktur Keuangan XL Willem Lucas Timmermans menerangkan, laba bersih yang berhasil diraup XL pada Januari–September 2008 sebesar Rp 891 miliar atau naik 328% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dia mengatakan, hingga September 2008, XL memiliki 15.111 BTS dan telah menambah 5.164 BTS sepanjang 12 bulan terakhir. (iwan setiawan)

halaman 22