30 Desember 2008

Borobudur


waktu liburan semester panjang taon 2001 ato 2002 gitu deh (dah lupa). dah lama banget gak ke borobudur. masih kurus banget tuh.....jauh beda ama skrg.......hehehehehe.........maklum waktu kuliah kan masih kere walopun skrg gak jauh kondisinya.......

foto : rikky

6 bulan


nemuin foto ini waktu bongkar2 lemari yg dah lama banget gak dibuka. hehehehehe.......innocent benget yak......gak nyangka gedenya jadi begini.......huahahahaha......prettttt........

indahnya masa2 kecil. yg kita tau cuma menangis n merengek ama siapa aja yg ada di deket kita, gak perlu mikirin ada duit gak, besok kerja gak, dimarahin bos gak, kerjaan numpuk n mesti diselesein cepet......hhhhhhhhhh.......

makasih yah.....makasih bu......yg udah ngegedein ampe skrg......gak tau dah berapa banyak waktu tersita untuk ngurusin akoe, ngelap ompolku, cebokin berakku, basuh muntahku.........makasih makasih makasih........makasih.........

Tim Pemapar SOM Berubah

PALEMBANG (SINDO) – PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), pengelola Sriwijaya FC, hingga saat ini belum bisa menentukan tim yang akan menyampaikan paparan di hadapan pengurus Asia Football Confederation (AFC) di Malaysia, 9–10 Januari 2009.

Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid mengatakan, awalnya tim kecil yang akan presentasi mengenai persiapan Palembang selaku peserta Liga Champions Asia (LCA) telah terbentuk. Mereka adalah Bakti Setiawan, Syamsuramel, MC Baryadi, dan Tri Hartono. Namun, Bakti dan Baryadi ternyata tak bisa ikut serta karena memiliki agenda lain pada jadwal itu. Alhasil, susunan tim yang akan berangkat ke negeri jiran pun berubah. ”Tim baru yang akan berangkat, yaitu Syamsuramel, Tri, Erhas Fikri, dan saya sendiri. Tapi, semua akan kami matangkan lagi pada rapat. Dalam satu-dua hari ini kepastian siapa-siapa yang berangkat sudah ada,” ujar Faisal kepada SINDO kemarin.

Faisal menjelaskan, paparan yang diminta AFC tidak jauh dari kesiapan SFC dan Palembang dalam menggelar pertandingan sekelas LCA. Persiapan tersebut dilihat sejak para ofisial dan tim tamu yang tergabung dalam satu grup dengan SFC tiba di Bandara Internasional SMB II. Selanjutnya adalah hotel tempat menginap tim, rumah sakit, dan yang paling penting adalah Stadion Gelora Sriwijaya (SGS). Selain faktor pengamanan, yang dinilai AFC adalah kualitas pelayanan kepada tim yang hadir dan akan melawan SFC. ”Ketika menjadi tuan rumah beberapa pertandingan Piala Asia 2007, semuanya berjalan lancar. Bahkan, ofisial dan pemain tim yang bermain di SGS memuji kualitas lapangan yang mereka gunakan. Pengalaman ini menjadi poin tersendiri bagi kami untuk menyelenggarakan LCA 2009,” tutur Faisal.

Sementara itu, Media Officer SFC Tri Hartono mengungkapkan, secara umum infrastruktur media yang terpasang di SGS sudah standar internasional. Namun, menghadapi event sekelas LCA, dibutuhkan pembenahan di beberapa bagian. ”Waktu pelaksanaan Piala Asia 2007, media center dan segala peralatannya telah berfungsi baik. Namun, setelah itu sempat tidak terpakai karena memang Liga Super tidak menggunakan. Karena kami akan menjadi tuan rumah dalam sistem kandang dan tandang, tentu semuanya akan kami pasang dan benahi kembali,” ujar Tri.

Tri menambahkan, ketika SGS menggelar pertandingan LCA, para wartawan, baik lokal maupun internasional, akan disediakan tempat khusus. Bahkan, beberapa titik yang selama ini dibebaskan bagi para fotografer ketika meliput pertandingan Liga Super, pada saat pertandingan LCA akan diatur dengan ketat sesuai standar AFC. (iwan setiawan)


Pembaharuan Data Raskin Mendesak

PALEMBANG (SINDO) – Pemerintah Kota Palembang mendesak Badan Pusat Statistik (BPS) segera mengeluarkan data terbaru kependudukan di Palembang. Hal itu penting dalam penyusunan berbagai program kemasyarakatan pada 2009.

Ketua Tim Raskin Kota Palembang Ali Zaman M Nur mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima kuota beras untuk masyarakat miskin (raskin) dari pemerintah pusat. Hal itu disebabkan pihaknya belum mendapat data terbaru mengenai jumlah penerima program nasional tersebut. Pasalnya, hingga kini BPS Kota Palembang belum mengeluarkan data baru mengenai kondisi kependudukan di kota metropolis ini. “Kalau pakai data lama nanti takutnya kami salah. Soalnya sebagai akibat krisis global ini, prediksi kami jumlah rumah tangga sasaran (RTS) akan meningkat,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Ali mengungkapkan, untuk memaksimalkan pelaksanaan program ini, pada 2009 mendatang pihaknya akan lebih memperketat pengawasan. Wali Kota Palembang kata dia, telah menegaskan, bagi daerah yang terjadi penyimpangan raskin, pemimpin administratif di wilayah tersebut akan dikenai sanksi. “Kami akan lebih serius dengan program ini. Jadi kalau terjadi masalah, seperti penyimpangan data, lurah setempat yang bertanggung jawab,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pangan & Pertanian Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Wahyuningsih Darajati mengatakan, pada pelaksanaan 2009 mendatang, secara nasional berdasarkan data survei BPS diperkirakan RTS mencapai 18,5 juta, dengan jumlah beras mencapai 3,33 juta ton, yang mana tiap kepala keluarga (KK) mendapat 15 kg beras per bulan dengan durasi 12 bulan. Wahyu menerangkan, hingga kini Bappenas belum memiliki pagu provinsi maupun kabupaten/kota. Namun, anggaran pelaksanaan program raskin secara nasional untuk 2009 sebesar Rp 12,987 triliun. “Kami telah minta pembaharuan data dari daerah yang berdasarkan kondisi real di masyarakat, sehingga kuota yang kami keluarkan nanti bisa benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan,” paparnya. (iwan setiawan)