PALEMBANG (SINDO) – PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), pengelola Sriwijaya FC, hingga saat ini belum bisa menentukan tim yang akan menyampaikan paparan di hadapan pengurus Asia Football Confederation (AFC) di Malaysia, 9–10 Januari 2009.
Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid mengatakan, awalnya tim kecil yang akan presentasi mengenai persiapan Palembang selaku peserta Liga Champions Asia (LCA) telah terbentuk. Mereka adalah Bakti Setiawan, Syamsuramel, MC Baryadi, dan Tri Hartono. Namun, Bakti dan Baryadi ternyata tak bisa ikut serta karena memiliki agenda lain pada jadwal itu. Alhasil, susunan tim yang akan berangkat ke negeri jiran pun berubah. ”Tim baru yang akan berangkat, yaitu Syamsuramel, Tri, Erhas Fikri, dan saya sendiri. Tapi, semua akan kami matangkan lagi pada rapat. Dalam satu-dua hari ini kepastian siapa-siapa yang berangkat sudah ada,” ujar Faisal kepada SINDO kemarin.
Faisal menjelaskan, paparan yang diminta AFC tidak jauh dari kesiapan SFC dan Palembang dalam menggelar pertandingan sekelas LCA. Persiapan tersebut dilihat sejak para ofisial dan tim tamu yang tergabung dalam satu grup dengan SFC tiba di Bandara Internasional SMB II. Selanjutnya adalah hotel tempat menginap tim, rumah sakit, dan yang paling penting adalah Stadion Gelora Sriwijaya (SGS). Selain faktor pengamanan, yang dinilai AFC adalah kualitas pelayanan kepada tim yang hadir dan akan melawan SFC. ”Ketika menjadi tuan rumah beberapa pertandingan Piala Asia 2007, semuanya berjalan lancar. Bahkan, ofisial dan pemain tim yang bermain di SGS memuji kualitas lapangan yang mereka gunakan. Pengalaman ini menjadi poin tersendiri bagi kami untuk menyelenggarakan LCA 2009,” tutur Faisal.
Sementara itu, Media Officer SFC Tri Hartono mengungkapkan, secara umum infrastruktur media yang terpasang di SGS sudah standar internasional. Namun, menghadapi event sekelas LCA, dibutuhkan pembenahan di beberapa bagian. ”Waktu pelaksanaan Piala Asia 2007, media center dan segala peralatannya telah berfungsi baik. Namun, setelah itu sempat tidak terpakai karena memang Liga Super tidak menggunakan. Karena kami akan menjadi tuan rumah dalam sistem kandang dan tandang, tentu semuanya akan kami pasang dan benahi kembali,” ujar Tri.
Tri menambahkan, ketika SGS menggelar pertandingan LCA, para wartawan, baik lokal maupun internasional, akan disediakan tempat khusus. Bahkan, beberapa titik yang selama ini dibebaskan bagi para fotografer ketika meliput pertandingan Liga Super, pada saat pertandingan LCA akan diatur dengan ketat sesuai standar AFC. (iwan setiawan)
Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid mengatakan, awalnya tim kecil yang akan presentasi mengenai persiapan Palembang selaku peserta Liga Champions Asia (LCA) telah terbentuk. Mereka adalah Bakti Setiawan, Syamsuramel, MC Baryadi, dan Tri Hartono. Namun, Bakti dan Baryadi ternyata tak bisa ikut serta karena memiliki agenda lain pada jadwal itu. Alhasil, susunan tim yang akan berangkat ke negeri jiran pun berubah. ”Tim baru yang akan berangkat, yaitu Syamsuramel, Tri, Erhas Fikri, dan saya sendiri. Tapi, semua akan kami matangkan lagi pada rapat. Dalam satu-dua hari ini kepastian siapa-siapa yang berangkat sudah ada,” ujar Faisal kepada SINDO kemarin.
Faisal menjelaskan, paparan yang diminta AFC tidak jauh dari kesiapan SFC dan Palembang dalam menggelar pertandingan sekelas LCA. Persiapan tersebut dilihat sejak para ofisial dan tim tamu yang tergabung dalam satu grup dengan SFC tiba di Bandara Internasional SMB II. Selanjutnya adalah hotel tempat menginap tim, rumah sakit, dan yang paling penting adalah Stadion Gelora Sriwijaya (SGS). Selain faktor pengamanan, yang dinilai AFC adalah kualitas pelayanan kepada tim yang hadir dan akan melawan SFC. ”Ketika menjadi tuan rumah beberapa pertandingan Piala Asia 2007, semuanya berjalan lancar. Bahkan, ofisial dan pemain tim yang bermain di SGS memuji kualitas lapangan yang mereka gunakan. Pengalaman ini menjadi poin tersendiri bagi kami untuk menyelenggarakan LCA 2009,” tutur Faisal.
Sementara itu, Media Officer SFC Tri Hartono mengungkapkan, secara umum infrastruktur media yang terpasang di SGS sudah standar internasional. Namun, menghadapi event sekelas LCA, dibutuhkan pembenahan di beberapa bagian. ”Waktu pelaksanaan Piala Asia 2007, media center dan segala peralatannya telah berfungsi baik. Namun, setelah itu sempat tidak terpakai karena memang Liga Super tidak menggunakan. Karena kami akan menjadi tuan rumah dalam sistem kandang dan tandang, tentu semuanya akan kami pasang dan benahi kembali,” ujar Tri.
Tri menambahkan, ketika SGS menggelar pertandingan LCA, para wartawan, baik lokal maupun internasional, akan disediakan tempat khusus. Bahkan, beberapa titik yang selama ini dibebaskan bagi para fotografer ketika meliput pertandingan Liga Super, pada saat pertandingan LCA akan diatur dengan ketat sesuai standar AFC. (iwan setiawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar