06 April 2009

PKBL Jamsostek Rp 540 Juta

PALEMBANG (SI) – Tahun anggaran 2009, Kantor Cabang PT Jamsostek (Persero) Palembang mendapatkan kuota menyalurkan dana bergulir kemitraan senilai Rp 540 juta.

Kepala Kantor Cabang PT Jamsostek (Persero) Palembang, Syamsuddin, mengatakan, dana itu merupakan salah satu bagian dari program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Menurut Syamsuddin, dalam DPKP dan PKBL terdapat berbagai kegiatan dan program seperti pinjaman untuk membiayai kredit usaha kecil, pinjaman uang muka perumahan (PUMP), beasiswa, dan pemberian kesehatan cuma-cuma. “Ini merupakan bagian dari Corporate Social Responbility (CSR) kita,” ujarnya kepada SI kemarin.

Syamsuddin menerangkan, dana yang dihimpun untuk meningkatkan kesejahteraan peserta program Jamsostek itu diambil dari sebagian dana hasil keuntungan PT Jamsostek (Persero). Pelaksanaan program DPKP ini berlandaskan pada Surat Menteri Keuangan No S-521/MK.01/ 2000, tertanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Umum DPKP. Adapun proram DPKP yang dilaksanakan terdiri dari dua jenis yaitu pertama, DPKP Bergulir (dikembalikan) dan DPKP tak bergulir. “DPKP bergulir meliputi investasi jangka panjang, seperti pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan dan pinjaman uang muka perumahan (PUMP) serta pinjaman koperasi karyawan atau pekerja. Sedangkan DPKP Tidak Bergulir (Hibah) dibagi tiga macam meliputi bidang kesehatan, bidang pendidikan dan bantuan keuangan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Progsus PT Jamsostek (Persero) Palembang Didin Sahidin menjelaskan, sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No.Kep-236/MBU/2003, setiap BUMN wajib menyisihkan keuntungannya dan melakukan pembinaan kepada usaha kecil yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil itu agar menjadi tangguh dan mandiri. Menurut Didin, jenis PKBL ini antara lain pinjaman biasa, yaitu pinjaman yang diberikan kepada usaha kecil atas dasar untuk penambahan modal kerja. Ada juga pinjaman khusus, yaitu pinjaman yang diberikan kepada usaha kecil atas dasar pesanan dari rekanan usaha kecil. “Untuk PKBL ini kita siapkan dana sebesar Rp 540 juta. Sudah ada beberapa usaha kecil yang mengajukan proposal, dan sekarang sedang diseleksi oleh tim dari Jamsostek,” ujarnya.

Didin mengungkapkan, karena program ini baru akan digulirkan Juli mendatang, maka masih ada kesempatan bagi masyarakat yang memiliki usaha kecil untuk mendapatkan pinjaman dari PT Jamsostek (Persero). (iwan setiawan)

Jalan Tegal Binangun Makin Parah


Sejumlah pengguna jalan terlihat melintasi salah satu titik kerusakan di Jalan Tegal Binangun yang dikeluhkan warga.

PALEMBANG
(SI) – Kerusakan Jalan Tegal Binangun semakin parah, namun perbaikan yang ditunggu warga belum juga terealisasi.

Pantauan Seputar Indonesia di lokasi, aspal jalan yang ramai dilalui kendaraan itu banyak yang telah berlubang. Bahkan, karena kekuatan jalan tidak lagi sebanding dengan beban kendaraan yang melintas, membuat beberapa titik jalan berlubang. Kedalaman lubang antara 10-30 cm. Warga yang rumahnya berada di sekitar jalan yang berlubang berinisiatif menambal lubang dengan tanah maupun pecahan batu. Namun, yang dilakukan itu tidak bertahan lama. Belum lagi jika hujan turun, lubang yang tertutup air sering membuat kendaraan terjebak lubang. Ironisnya lagi, kondisi seperti itu telah berlangsung sejak awal 2009 lalu, dan jalan yang masuk wilayah Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju, itu sama sekali belum tersentuh perbaikan.

“Kami warga disini sangat prihatin dengan kondisi jalan ini, apalagi kalau hujan, jalan ini tidak ada bedanya dengan kubangan kerbau. Kami mohon perhatian pemerintah untuk memperbaiki jalan ini,” ujar Solikin, 45, warga Jalan Tegal Binangun ditemui SI kemarin.

Dihubungi terpisah Camat Plaju Yunan Helmi mengatakan, pihaknya telah mengajukan usulan perbaikan Jalan Tegal Binangun ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kota Palembang. Namun, hingga kini pihaknya belum mendapatkan konfirmasi balasan. Menurut Yunan, saat ini Jalan Tegal Binangun sudah menjadi jalur alternatif bagi kendaraan dari Plaju, sehingga sangat pantas jika jalan tersebut ditingkatkan kualitasnya. “Lalu lintas masyarakat yang menggunakan akses jalan itu semakin ramai dan beragam mulai dari sepeda hingga truk. Jadi wajar saja kalau jalan ini semakin rusak, karena jalan tidak kuat lagi menahan beban kendaraan yang melintas setiap harinya. Sementara untuk membatasi kendaraan yang mau lewat juga tidak mungkin,” ujarnya.

Yunan berharap, masyarakat bisa bersabar menunggu hingga perbaikan jalan dilakukan Pemkot Palembang. Sebab, meski belum mendapat kejelasan dari Dinas PUBM dan PSDA, ia masih yakin kondisi jalan alternatif tersebut sudah masuk pantauan pihak Pemkot. “Kondisi ini selalu dilaporkan dalam rapat rutin maupun sekedar ngobrol-ngobrol dengan dinas terkait. Mudah-mudahan tender nanti jalan ini termasuk salah satu ruas jalan yang diperbaiki,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Provinsi Sumsel Heri Amalindo mengungkapkan, kerusakan jalan di wilayah provinsi Sumsel, khususnya Kota Palembang, dinilai akibat kesalahan masa lalu, yakni sejak diterapkannya sistem pembangunan tahun jamak (multi years). Apalagi, kata dia, sejak tahun jamak digulirkan 2005-2007 lalu, perbaikan jalan hanya terkonsentrasi pada jalan nasional, sedang jalan provinsi dan kota/kabupaten menjadi terbengkalai. Selain minimnya pendanaan, kerusakan jalan juga diperparah akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung. Sehingga, dibutuhkan juga peran serta bupati/wali kota untuk memperbaiki kondisi jalan yang mulai rusak.

Heri menuturkan, upaya antisipasi untuk mengurangi parahnya kondisi jalan yang rusak harus dilakukan, dengan cara tidak membiarkan kendaraan berbeban berat (over capacity) melintas di jalan yang bukan peruntukkannya. Mengenai kapan kepastian pengerjaan jalan rusak, Heri yakin awal April jalan rusak akan mulai diperbaiki. Sehingga awal Mei, pada sejumlah jalan yang rusak parah sudah bisa dilewati. Untuk prioritas pengerjaan, Heri mengaku diprioritaskan di jalan-jalan provinsi yang menghubungkan antara satu kabupaten dengan kabupaten lain dalam wilayah Sumsel, misal OKI ke OKU, Muaraenim ke OKI dan Muba ke Muaraenim.

Asisten II Setda Provinsi Sumsel Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Eddy Hermanto, sebelumnya juga mengungkapkan, perbaikan jalan rusak di Sumsel akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas pada jalan yang rusak parah. Untuk itu, kata dia, pihaknya yakin pada 2012 seluruh jalan di Sumsel akan mulus. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan