21 Januari 2009

Lubang Jalan Ancam Pengendara

Sebuah lubang dengan kedalaman 10 cm dan lebar 1 meter tampak menganga di persimpangan jalan di kawasan Jakabaring.

PALEMBANG (SINDO) – Rusaknya infrastruktur jalan di beberapa titik dalam Kota Palembang menuai keluhan masyarakat. Pasalnya, tidak sedikit pengguna jalan yang mengalami kecelakaan akibat lubang yang menganga di tengah jalan.

Dari pantauan SINDO, terdapat beberapa lubang yang mengganggu para pengguna jalan karena letaknya berada persis di tengah jalan. Seperti yang tampak di pertigaan Jalan Bangau, Jalan Veteran depan CV Panca Jaya Mobilindo, Jalan Jenderal Sudirman depan Kantor BRI Pahlawan, dan persimpangan Jakabaring. Lubang di jalan protokol dalamnya bervariasi, antara 10–20 cm dengan diameter lebih dari 50 cm. Masyarakat merasa hak mereka untuk menikmati infrastruktur yang baik telah diabaikan pemerintah.

Seperti yang dialami Setiawan, warga Perumnas Sako yang pernah terjatuh karena sepeda motornya terjebak lubang di Jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor BRI Pahlawan. Menurut dia, lubang tersebut tidak terlalu terlihat ketika malam hari karena posisi lubang berada di jalur zebra cross sehingga tersamar. “Waktu itu kaget juga karena ada lubang di tengah jalan. Sebab, saya pikir Jalan Jenderal Sudirman kan jalan protokol yang seharusnya bersih dari lubang,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan warga sekitar, lubang di tempat itu memang sudah sering mengakibatkan kecelakaan. Namun anehnya, hingga kini lubang bekas galian PDAM Tirta Musi itu belum juga ditutup seperti semula. “Sudah tidak terhitung pengendara motor yang jatuh di situ. Tapi herannya, jalan belum juga diaspal lagi,” ujar Sobri, seorang penarik becak yang kerap mangkal di ujung Jalan C Simanjuntak.

Menyikapi masalah ini, anggota DPRD Kota Palembang Taufik Hidayat menyesalkan banyaknya lubang di jalan dalam Kota Palembang. Menurut politikus PKS itu, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang lebih tanggap dan cepat dalam melakukan perbaikan jalan. Apalagi, kondisi lubang di jalan semakin besar dan dalam. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan
 

Aksi Solidaritas Palestina Terus Bergulir

Sejumlah pelajar memainkan teatrikal korban keganasan agresi Israel terhadap Palestina.

PALEMBANG (SINDO) – Memasuki pekan ketiga, serangan Israel ke Palestina belum juga berhenti. Aksi dukungan dari masyarakat dunia pun terus mengalir. Salah satunya datang dari ratusan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Palembang.

Bertempat di Bundaran Air Mancur (BAM), kemarin ratusan pelajar dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi damai solidaritas untuk Palestina. Aksi yang dimulai pukul 15.00 WIB itu ditandai dengan pembagian leaflet oleh para mahasiswa kepada para pengendara kendaraan yang melintas di sekitar BAM. Selain itu, beberapa pelajar putri berdiri mengelilingi BAM sambil membentangkan poster bertuliskan dukungan terhadap masyarakat Palestina serta seruan damai atas konflik yang telah menewaskan ribuan orang tersebut.

Dalam orasinya, koordinator aksi Ahmad Kabul menyatakan, agresi Israel ke Palestina merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat kejam. Apalagi, kebanyakan korban yang jatuh merupakan masyarakat sipil yang mayoritas terdiri atas wanita dan anak-anak. Dalam serangannya yang membabi buta, Israel bukan saja membunuh warga yang tidak terlibat dalam perseteruan yang terjadi. Namun, dengan bom-bomnya, Israel juga telah menghancurkan berbagai infrastruktur yang ada di Jalur Gaza. “Meski (Israel) menyatakan gencatan senjata dan akan menarik pasukannya dari (Jalur) Gaza, lihatlah kondisi kota itu (Kota Gaza) hancur lebur. Selain mengakibatkan korban meninggal dunia, serangan demi serangan yang dilancarkan Israel juga membuat warga yang hidup serba kesulitan,” ucapnya semangat di hadapan para peserta aksi.

“Selain mengumpulkan dana dari masyarakat, kami juga sudah menggalang dana di kampus dan sekolah Muhammadiyah,” tutur Hendra Febrianto, salah seorang pengurus Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Palembang. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam