09 Maret 2009

Bajaj Gelar Parade Motor Irit

Komunitas pemeilik motor Bajaj mengadakan touring keliling Kota Palembang dengan menggunakan 1 liter bensin per motor, kemarin.

PALEMBANG (SINDO) – Motor peraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori motor paling irit di kelas motor sport dipamerkan di pelataran Palembang Trade Centre (PTC) kemarin. Motor fenomenal tersebut adalah Bajaj XCD 125 DTS-Si yang merupakan produksi Bajaj Auto.

Puluhan pengunjung mal terlihat antre untuk mendapatkan kesempatan menjajal motor yang memiliki performa mesin 125 cc itu. Bukan hanya tarikan mesin saja yang hendak ditunjukkan pabrikan motor India ini, melainkan juga konsumsi bahan bakarnya yang irit. “Krisis energi dunia telah menghadirkan tantangan baru bagi produsen untuk menghadirkan produk yang tetap memiliki performa mesin tinggi namun hemat bahan bakar. Untuk Bajaj XCD 125 DTS-Si ini secara rata-rata dari hasil uji coba mampu menempuh jarak 104 km dengan hanya 1 liter bensin,” ujar Marketing Promotion PT Bajaj Auto Indonesia, Budi Kurniawan.

Menurut Budi, motor yang diluncurkan pada Juni 2008 lalu ini menggunakan teknologi mutakhir yaitu Digital Twin Spark Swirl induction (DTS-Si). Teknologi tersebut ungkap Budi, mengutamakan keseimbangan antara tenaga yang dihasilkan dan efesiensi konsumsi bahan bakar. Sehingga pembakaran didalam mesin lebih cepat dengan gerakan pembakaran yang melingkar seperti gerakan turbulensi. Hal inilah yang membuat pembakaran menjadi sempurna dan efesiensi optimal dalam pemakaian bahan bakar. “Kegiatan ini kita selenggarakan agar masyarakat bisa mengetahui lebih dekat dan mencoba sendiri motor yang kita pasarkan. Karena kami memberi bukti bukan janji,” ucapnya berpromosi.

Budi menerangkan, dalam rangkaian promosi dan sosialisasi Bajaj XCD 125 DTS-Si, BAI menggelar roadshow ”Bajaj XCD 125-Extreme Mileage Challenge” di delapan kota di Sumatera. Setelah sukses di Lampung, Batam, Kisaran, Bengkulu, Pekanbaru, dan Jambi. Roadshow yang berakhir 8 Maret 2009 ini ditutup di Medan dan Palembang. “Secara nasional produk kami sudah terjual hingga 30.000 unit sejak tahun 2005 diluncurkan. Cukup baik growth penjualan kita. Bahkan target 2009 ini kami mengincar 20 persen pangsa pasar motor sport di Indonesia,” tukasnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Sugih Perdana Wisesa, Sugih Sutjiono mengatakan, rangkaian kegiatan ”Bajaj XCD 125-Extreme Mileage Challenge” di Palembang berlangsung selama dua hari. Pada hari Minggu (8/3) kemarin, pihaknya mengajak pemilik motor Bajaj XCD 125 DTS-Si berkeliling kota dengan syarat yang telah ditentukan panitia. “Tangki motor akan dikosongkan terlebih dahulu, lalu diisi masing-masing dengan 1 liter bensin. Jarak tempuh yang harus dicapai peserta adalah 77 km. Siapa yang bensinnya tersisa lebih banyak akan memperoleh hadiah dari panitia,” katanya sembari menyatakan ada 55 peserta yang mendaftarkan diri untuk kegiatan city touring tersebut. (iwan setiawan)

foto : isra triansyah

Kertapati Dapat 8 Unit TPS

Bak sampah bantuan dari beberapa perusahaan di wilayah Kecamatan Kertapati itu telah dipergunakan warga sekitar.

PALEMBANG
(SINDO) – Kecamatan Kertapati mendapatkan bantuan pemasangan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dari beberapa perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Camat Kertapati A Zaini Rivai mengatakan, untuk mengatasi seringnya warga membuang sampah di median jalan, maka pihaknya berinisiatif untuk mencari bantuan pemasangan TPS di titik-titik strategis. Langkah tersebut diambil karena kondisi kebersihan dan kerapian lingkungan di sepanjang Jalan Ki Merogan sangat memprihatinkan. “Kita harapkan, dengan sudah terpasangnya TPS di beberapa lokasi tersebut, masyarakat tidak akan membuang sampah sembarangan lagi. Terutama di median jalan,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Menurut Zaini, jumlah TPS yang dibangun sebanyak 8 unit. Bantuan tersebut berasal dari PTBA (6 unit), PT Remco (1 unit), dan PT KAI (1 unit). Pembangunan beberapa TPS bantuan swasta tersebut belum 100% selesai. Pasalnya masih ada beberapa bagian yang harus dipasang, seperti tutup bak sampah dan dicat permukaan dinding luarnya.

Sementara itu, Kohar, salah seorang warga di Jalan Ki Merogan mengatakan, pembangunan TPS yang berada di samping Masjid Al Falah, Kelurahan Kemang Agung, baru dilaksanakan sepekan yang lalu. Adanya pembangunan TPS ini disambut positif warga. Bahkan meski bangunan bak sampah belum selesai, namun telah ada warga yang membuang sampah di tempat sampah tersebut. “Memang belum ado omongan tempat sampah boleh dipake apo belum. Tapi kemarin- kemarin itu imbauan pak camat kan idak boleh buang sampah di tengah (median) jalan, jadi yo ditarok disitu bae,” tuturnya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan

Galian PDAM Dikeluhkan Masyarakat

Pinggiran Jalan Veteran Simpang Lampu Merah Palembang rusak akibat galian pipa PDAM yang tidak dirapikan.

PALEMBANG
(SINDO) – Aktivitas penggalian jalur pipa milik perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Musi meresahkan pengguna jalan. Pasalnya selain mengurangi estetika jalan raya, galian tersebut juga membahayakan para pengguna jalan.

Seperti yang terlihat di beberapa titik Kota Palembang dalam satu bulan terakhir. Galian di sisi jalan menyebabkan aspal yang melapisi tanah kembali dibongkar. Memang di beberapa lokasi, galian tersebut langsung ditutup kembali dan dilapisi aspal, setelah pengerjaan penggantian pipa selesai. Namun di beberapa lokasi lainnya, galian itu dibiarkan begitu saja setelah ditutup dengan tanah. Bahkan ketika hujan turun, bekas galian itu membuat jalan menjadi becek.

Kusnanto, seorang pengendara yang ditemui SINDO di Jalan Veteran mengatakan, sebagai pengguna jalan dia merasa terganggu dengan maraknya galian di Kota Palembang. Sebab selain mengotori kendaraan, lubang bekas galian yang tidak tertutup sempurna sangat rawan kecelakaan. “Banyak lubang bekas galian itu ditutup asal-asalan. Sehingga jalan jadi rusak dan pengendara harus jeli menghindari lubang bekas galian itu,” ujarnya.

Menurut Kusnanto, seharusnya instansi yang memiliki utilitas di bawah tanah, mempunyai perencanaan matang untuk penggantian ataupun perawatan. Sehingga aktivitas penggalian tidak dilakukan setiap waktu. “Aktivitas penggalian ini seperti jadi proyek tahunan. Entah penggantian atau perbaikan utilitas yang rusak, pasti setiap tahun ada penggalian seperti ini. Sudah jalannya banyak yang rusak, diperparah pula dengan banyaknya galian, tolong ini jadi perhatian pihak terkait,” tuturnya.

Bukan hanya dikeluhkan oleh pengguna jalan. Kondisi tersebut juga mendapat sorotan anggota DPRD Kota Palembang. Menurut anggota DPRD Kota Palembang dari fraksi PKS, Taufik Hidayat, galian di jalan memang sudah mengganggu pengguna jalan. Bukan hanya PDAM Tirta Musi, namun galian milik instansi pemerintah dan swasta lainnya juga turut berperan dalam ketidak nyamanan ini. “Terlalu sering memang penggalian di kota ini, selesai (galian) PDAM (Tirta Musi) nyambung (galian) Telkom atau yang lain. Coba dikoordinasikan penggalian tersebut sehingga kalau bisa berbarengan waktunya. Soalnya biaya pemeliharaan jalan kita ini mahal kalau dibongkar terus,” katanya. (iwan setiawan)

foto : isra triansyah