30 September 2011

Angkat Besi Siap Gelar SEA Games

Atlet asal Thailand Kamonchanok Intamat berhasil mengangkat beban 105 kg pada tes event angkat besi di GOR Dempo kemarin siang.

PALEMBANG – Cabang olahraga angkat
besi menyatakan diri siap menggelar SEA Games XXVI. Apalagi saat menggelar tes event kemarin, tidak ditemui kendala yang berarti.

Ketua Panitia Pelaksana Angkat Besi SEA Games XXVI Sonny Kasiran mengatakan, secara umum pelaksanaan tes event yang digelar pada Kamis (29/9) berjalan sesuai rencana. Meski hanya diikuti 13 lifter, jumlah peserta itu sudah cukup menggambarkan bagaimana suasana saat SEA Games nanti. Sonny menjelaskan, peserta tes event itu selain atlet dari Indonesia, juga ada atlet dari klub angkat besi Thailand dan Singapura. Sedikitnya jumlah peserta bukanlah masalah, karena bukan jumlah yang jadi perhitungan. “Justru tujuan utama kita adalah konsentrasi kepada kesuksesan panpel menggelar event ini. Selain itu, juga mengetes kelengkapan alat pendukung pertandingan yang digunakan di SEA Games nanti,” kata Sonny seusai tes event kemarin.

Menurut Sonny, cabor angkat besi yang menggunakan GOR Dempo di Jakabaring Sport City (JSC) merasa sangat beruntung. Pasalnya,venue angkat besi dipersiapkan dengan baik oleh Inasoc dan Pemprov Sumsel. “Venue untuk angkat besi tidak membangun baru hanya merenovasi bangunan yang sudah ada. Melihat pelaksanaan tes event ini tidak ada yang dikeluhkan oleh peserta maupun ofisial mengenai fasilitas maupun lay out arena angkatan, maka otomatis angkat besi siap menggelar SEA Games XXVI,” tandasnya.

Meski menyatakan siap untuk SEA Games, Sonny mengakui masih ada kekurangan dari venue angkat besi. Hal itu bisa dimaklumi dan masih dapat diatasi panitia. ”Kekurangannya adalah tempat latihan untuk para atlet sebelum tampil di arena. Akan tetapi, hal itu bisa diatasi dengan memasang tenda di area seluas 10 x 20 meter di samping GOR Dempo ini,” ungkapnya.

“Tadinya mau dibangun gedung
permanen tapi kami tolak karena khawatir tak terawat setelah pelaksanaan SEA Games usai. Di kejuaraan dunia saja mereka pakai tenda untuk pemanasan, tak apa-apa kok,” kata Kabid Hubungan Internasional PB Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) itu.

Sementara itu, manajer tim angkat besi asal Thailand Rachata Yodbangtoey menyatakan venue angkat besi di Palembang sangat baik dan sama dengan beberapa venue angkat besi di negara ASEAN lainnya. Bahkan kalau pengerjaan venue lain di Jakabaring Sport City sudah selesai, itu menjadi nilai lebih bagi Palembang dan Indonesia yang memiliki venue olahraga di satu kompleks. “Melihat persiapan untuk SEA Games, maka kesimpulan kami angkat besi sudah siap. Hanya kurang sedikit, seperti tempat latihan dan score board yang menurut panitia itu akan dilengkapi saat SEA Games mendatang. Sebenarnya kami ingin sekali melihat angkat besi di SEA Games Indonesia nanti. Tapi, kami belum tahu apakah ada kesempatan lagi datang kemari. Selamat buat Indonesia,” kata Rachata Yodbangtoey.

Hasil Indonesia Open Junior Weighlifting kemarin, atlet Thailand mendominasi perolehan medali. Di kelas 58 kg putri, medali emas diraih Kamonchanok Intamat dengan total angkatan 185 kg. Medali perak dan perunggu masing-masing diraih Desi Rahayu (Jawa Barat) dengan total angkatan 137 kg dan Eka Nur yang berhasil mengangkat beban total 120 kg. Sementara di kelas + 58 kg, lifter Thailand Wannisa Phonngam sukses mengumpulkan poin angkatan 205 kg dan meraih juara pertama. Di tempat kedua, lifter Jawa Barat Inas Nurneysia Lukman berhasil mengumpulkan total angkatan 158 kg. ●iwan setiawan

KOMISI X CARI KEPASTIAN

Ketua Komite Pembangunan Venue SEA Games XXVI di Palembang Rizal Abdullah (jongkok) menerangkan perkembangan pembangunan kolam renang SEA Games kepada rombongan Komisi X DPR RI, kemarin siang. Kolam renang ditargetkan sudah bisa digunakan pekan kedua Oktober 2011.

PALEMBANG – Komisi X
DPR RI mendatangi satu per satu venue di Jakabaring Sport City (JSC), kemarin siang. Para wakil rakyat tersebut ingin mencari tahu target penyelesaian venue langsung dari para kontraktor.

Dipimpin langsung Ketua Komisi X
Mahyuddin NS, anggota dewan mengunjungi venue yang dalam pemberitaan belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Namun, setelah mengunjungi sendiri venue yang ada, tidak semua isi pemberitaan tersebut benar. “Kami ingin membuktikan sendiri apa yang diberitakan beberapa media terbitan nasional yang katanya venue ini belum selesai, venue itu terkendala dan macam-macam lagi,” ujar Mahyuddin,seusai meninjau venue atletik, kemarin siang.

Sebelumnya, anggota Komisi X meninjau Kompleks Lapangan Tenis PT Bukit Asam yang pada bagian pijakan tribune mengalami retak dan amblas yang mengharuskan dibongkar untuk diperbaiki. Melihat kondisi perbaikan sudah hampir selesai, mereka pun tidak mempersoalkan. Apalagi pada tanggal 2 Oktober 2011, lapangan tersebut sudah dipakai untuk turnamen internasional. Kemudian dengan berjalan kaki, rombongan melanjutkan peninjauan ke venue aquatik.

Disini terjadi perbincangan serius
antara anggota dewan dan Ketua Komite Pembangunan Venues SEA Games XXVI di Palembang Rizal Abdullah dan perwakilan kontraktor Ndang Hidayat. Bahkan, Rizal menjanjikan tanggal 10 Oktober 2011, pengerjaan kolam renang sudah selesai. “Jadi sekarang yang penting tinggal kolamnya tidak bocor dan penataan venue secara keseluruhan. Kalau pengerjaan bangunannya, kalau mau cepat selesai ya tinggal ditambah pekerjanya,” tutur Mahyuddin.

“Nanti tanggal 15 Oktober kami akan ke sini lagi meninjau persiapan akhir keseluruhan venue SEA Games di Palembang. Kami harus optimistis pengerjaan ini selesai. Bagi saya, yang hampir setiap dua pekan pulang ke sini melihat semua ini, perkembangannya luar biasa,” kata mantan Gubernur Sumsel tersebut.

Anggota Komisi X DPR RI Jamal Aziz menambahkan, kehadiran Komisi X bukan sebagai bentuk keraguan atas pembangunan venue SEA Games di Palembang. Justru kehadiran mereka ke Palembang untuk memastikan kapan venue tersebut siap digunakan. “Contohnya tadi venue aquatik yang heboh diberitakan belakangan ini karena diragukan penyelesaiannya justru mematok target 10 Oktober sudah siap digunakan. Tapi, seperti ketua sampaikan, kami baru akan berkunjung kembali ke sini pada 15 Oktober. Jadi, kami lihat apakah pada waktu tersebut (venue aquatik) benar-benar sudah selesai,” ujar Jamal.

Politisi Partai Hanura ini mengatakan,
meski pembangunan selesai dan air sudah diisikan ke dalam kolam bukan berarti pekerjaan selesai. Yang mereka khawatirkan itu saat semua karpet pelapis sudah digelar dan air masuk (kolam), apakah ada yang rembes, bocor dan sebagainya. “Selain itu nanti kan orang mau lomba renang, ada pengaruh gak dari bau (cat dan air), pedih atau tidak air yang terkena mata. Karena bagaimanapun, kolam standar internasional tidak boleh ada hal-hal yang mengganggu,” tuturnya.

Menurut dia, pada berbagai kejuaraan renang dunia, sebelum perlombaan dimulai akan dilakukan pemeriksaan air kolam oleh ofisial masing-masing peserta. Dengan memasukkan alat khusus maka akan didapati hasil segera mengenai kadar air. “Air kolam renang yang baik itu tidak mengandung bebauan, tidak mengandung bahan kimia yang memengaruhi mata. Sebab, semua itu turut berdampak bagi prestasi atlet yang turun berlomba di kolam itu,” katanya. ●iwan setiawan