30 September 2011

KOMISI X CARI KEPASTIAN

Ketua Komite Pembangunan Venue SEA Games XXVI di Palembang Rizal Abdullah (jongkok) menerangkan perkembangan pembangunan kolam renang SEA Games kepada rombongan Komisi X DPR RI, kemarin siang. Kolam renang ditargetkan sudah bisa digunakan pekan kedua Oktober 2011.

PALEMBANG – Komisi X
DPR RI mendatangi satu per satu venue di Jakabaring Sport City (JSC), kemarin siang. Para wakil rakyat tersebut ingin mencari tahu target penyelesaian venue langsung dari para kontraktor.

Dipimpin langsung Ketua Komisi X
Mahyuddin NS, anggota dewan mengunjungi venue yang dalam pemberitaan belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Namun, setelah mengunjungi sendiri venue yang ada, tidak semua isi pemberitaan tersebut benar. “Kami ingin membuktikan sendiri apa yang diberitakan beberapa media terbitan nasional yang katanya venue ini belum selesai, venue itu terkendala dan macam-macam lagi,” ujar Mahyuddin,seusai meninjau venue atletik, kemarin siang.

Sebelumnya, anggota Komisi X meninjau Kompleks Lapangan Tenis PT Bukit Asam yang pada bagian pijakan tribune mengalami retak dan amblas yang mengharuskan dibongkar untuk diperbaiki. Melihat kondisi perbaikan sudah hampir selesai, mereka pun tidak mempersoalkan. Apalagi pada tanggal 2 Oktober 2011, lapangan tersebut sudah dipakai untuk turnamen internasional. Kemudian dengan berjalan kaki, rombongan melanjutkan peninjauan ke venue aquatik.

Disini terjadi perbincangan serius
antara anggota dewan dan Ketua Komite Pembangunan Venues SEA Games XXVI di Palembang Rizal Abdullah dan perwakilan kontraktor Ndang Hidayat. Bahkan, Rizal menjanjikan tanggal 10 Oktober 2011, pengerjaan kolam renang sudah selesai. “Jadi sekarang yang penting tinggal kolamnya tidak bocor dan penataan venue secara keseluruhan. Kalau pengerjaan bangunannya, kalau mau cepat selesai ya tinggal ditambah pekerjanya,” tutur Mahyuddin.

“Nanti tanggal 15 Oktober kami akan ke sini lagi meninjau persiapan akhir keseluruhan venue SEA Games di Palembang. Kami harus optimistis pengerjaan ini selesai. Bagi saya, yang hampir setiap dua pekan pulang ke sini melihat semua ini, perkembangannya luar biasa,” kata mantan Gubernur Sumsel tersebut.

Anggota Komisi X DPR RI Jamal Aziz menambahkan, kehadiran Komisi X bukan sebagai bentuk keraguan atas pembangunan venue SEA Games di Palembang. Justru kehadiran mereka ke Palembang untuk memastikan kapan venue tersebut siap digunakan. “Contohnya tadi venue aquatik yang heboh diberitakan belakangan ini karena diragukan penyelesaiannya justru mematok target 10 Oktober sudah siap digunakan. Tapi, seperti ketua sampaikan, kami baru akan berkunjung kembali ke sini pada 15 Oktober. Jadi, kami lihat apakah pada waktu tersebut (venue aquatik) benar-benar sudah selesai,” ujar Jamal.

Politisi Partai Hanura ini mengatakan,
meski pembangunan selesai dan air sudah diisikan ke dalam kolam bukan berarti pekerjaan selesai. Yang mereka khawatirkan itu saat semua karpet pelapis sudah digelar dan air masuk (kolam), apakah ada yang rembes, bocor dan sebagainya. “Selain itu nanti kan orang mau lomba renang, ada pengaruh gak dari bau (cat dan air), pedih atau tidak air yang terkena mata. Karena bagaimanapun, kolam standar internasional tidak boleh ada hal-hal yang mengganggu,” tuturnya.

Menurut dia, pada berbagai kejuaraan renang dunia, sebelum perlombaan dimulai akan dilakukan pemeriksaan air kolam oleh ofisial masing-masing peserta. Dengan memasukkan alat khusus maka akan didapati hasil segera mengenai kadar air. “Air kolam renang yang baik itu tidak mengandung bebauan, tidak mengandung bahan kimia yang memengaruhi mata. Sebab, semua itu turut berdampak bagi prestasi atlet yang turun berlomba di kolam itu,” katanya. ●iwan setiawan

Tidak ada komentar: