29 September 2011

BANGKITKAN TINJU SUMSEL!

PALEMBANG – Kejurnas Tinju Elite Pra PON XVIII di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), 30 September-10 Oktober 2011, dimaknai sebagai ajang kebangkitan prestasi tinju Sumsel.

Setelah selama kurang lebih lima tahun terakhir berada dalam kondisi vakum, cabang olahraga tinju Sumsel mulai kembali menata pembinaan prestasinya. Meski tertinggal cukup jauh dari daerah lain, masih ada kesempatan bagi petinju Sumsel untuk mengejar capaian daerah lain. “Harus diakui lima tahun terakhir prestasi tinju Sumsel menurun drastis. Tidak ikut kompetisi, program yang tidak jelas dan berbagai masalah internal lainnya menyebabkan perkembangan tinju Sumsel jalan ditempat,” ujar pelatih tinju Sumsel Joni Riberu kemarin.

Menurut Joni,di era 1980-an hingga 1990-an prestasi tinju Sumsel begitu menonjol. Bahkan beberapa petinju asal Sumsel bisa mendominasi beberapa kelas ditingkat nasional. Akan tetapi seiring pergantian pengurus dan berbagai masalah internal yang menerpa Pertina Sumsel membuat pembinaan prestasi terlupakan. “Inilah saatnya tinju Sumsel kembali ke persaingan atas tinju nasional. Secara pengalaman saya nilai petinju kita berada jauh di bawah para pesaingnya. Namun dengan semangat mengembalikan kejayaan Sumsel, saya rasa mereka masih mampu bersaing,” katanya.

Menurut Joni, keinginan mengembalikan tinju Sumsel ke level nasional didukung penuh Ketua Harian Pengprov Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sumsel Jeffry A Rahawarin. “Ketua Harian Pertina Sumsel bapak Jeffry mendukung penuh kebangkitan tinju Sumsel. Salah satu caranya dengan mengirimkan atlet ke Kejurnas Pra PON dengan harapan bisa lolos ke PON Riau mendatang,” tukasnya.

“Untuk lolos maka minimal petinju Sumsel harus masuk semifinal atau menduduki peringkat 4 besar di masing-masing kelas,” tambahnya.

Adapun kontingen Pengprov Pertina Sumsel yang berangkat mengikuti Kejurnas Tinju Elite Pra PON di Mataram berjumlah 15 orang. Terdiri dari 7 petinju putra masing-masing Nico Dacosta kelas layang (46-49 kg), Costa Sarumena kelas terbang (52 kg), Yohanes Marbun kelas bantam (56 kg), Misgiyanto kelas ringan (60 kg), Aples Ramela kelas walter ringan (64 kg), Agus kelas menengah (75 kg) dan Ali Imron kelas berat (91 kg). Sedangkan petinju putri, Sumsel menurunkan Rinni Tess kelas layang (45-48 kg), Neneng Sumpeno kelas terbang (51 kg), Sonya kelas bulu (57 kg) dan Yuni Mabel kelas walter ringan (64 kg). Mereka akan didampingi Revolusi HB (ofisial) dan tim pelatih yang terdiri atas Joni Riberu, M Amon Mabel dan Suparno. “Mudah-mudahan bisa berangkat semua. Karena dana bantuan KONI hanya cukup untuk sebagian saja. Nanti sore (kemarin) ada rapat pengurus mencari solusi soal kekurangan dana tersebut,” ucap Joni.

Sementara itu petinju putri Sumsel Rini Tess mengatakan, telah menyiapkan diri secara maksimal untuk mengikuti Kejurnas Pra PON 2011 di Mataram. Bahkan putri pelatih tinju Sumsel Usman Tess ini mengaku telah menjalani latihan intensif sejak tiga bulan terakhir. “Saya ingin meraih medali emas PON. Untuk itu di Kejurnas nanti saya targetkan menembus semifinal,” ujar petinju berbakat ini.

Rini menyatakan telah mengetahui peta kekuatan tinju Indonesia khususnya di kelompok putri. Menurutnya pesaing serius masih berasal dari daerah Indonesia Timur. Akan tetapi belakangan ini perkembangan tinju putri di beberapa daerah di Pulau Jawa juga semakin bagus. ●iwan setiawan

Tidak ada komentar: