19 Maret 2009

Dari Kecil Akrab dengan Dangdut

MENGENAL FINALIS KDI 6 AUDISI PALEMBANG (1)

Menjadi pedangdut profesional merupakan impian Merry Mahdayana, 21, satu dari lima Finalis KDI 6 Palembang. Berbagai kiat jitu pun dipersiapkan dara cantik ini.


Merry Mahdayana, finalis KDI 6 Palembang, saat menerima kepingan CD bertuliskan lolos dari panitia audisi.


Juara pada festival menyanyi baik di tingkat kampus, kabupaten, bahkan provinsi Bengkulu sangat lekat dengan nama Merry. Juara umum Festival Dangdut Dies Natalis Universitas Hazairin 2005, Bintang Radio Tingkat Provinsi Bengkulu 2005, dan Juara I Festival Dangdut tingkat Provinsi Bengkulu 2006, adalah sedikit dari deretan prestasi gadis manis yang lahir di Curup, Bengkulu, 3 Januari 1988.

Seolah tidak puas dengan prestasinya itu, kini Merry menjajal kemampuannya di ajang Kontes Dangdut TPI (KDI) 6. Setidaknya, dari ajang ini, saat ini Merry bisa tersenyum kecil. Sebab, gerbang meraih impian besarnya kini semakin terbuka lebar. Setelah mengikuti audisi KDI 6 Palembang, buah hati Hamdan Effendi dan Mardalena, ini akhirnya berhasil memesona para juri dengan kualitas vokalnya. Dari ribuan peserta, Merry masuk lima besar yang berhak berangkat ke Jakarta dan mengikuti Gerbang KDI 6.

Menyukai musik dangdut, diakui anak pertama dari tiga bersaudara ini, sudah dirasakannya sejak masih kecil. Apalagi, di rumahnya yang terletak di Jalan Iskandar IX, No 53, RT 8, Kelurahan Tengah Padang, Bengkulu, saban hari orang tuanya khususnya sang bapak kerap memutar kaset dangdut di rumah. “Ketika saya masih kecil bapak sering masang kaset Rhoma Irama. Mungkin karena sering dengar dangdut sejak kecil jadi suka aja,” aku penggemar Rhoma Irama dan Rita Sugiarto ini.

Merry menceritakan, sebenarnya ia telah mengikuti audisi KDI sejak 2007 lalu. Akan tetapi, pada audisi KDI 5 lalu, ia hanya bisa lolos hingga babak 40 besar dan audisi kala itu dilaksanakan di Bengkulu. Karena rasa penasarannya, ketika audisi KDI 6 Palembang dibuka, ia pun bergegas mendaftarkan diri. Kendati audisi itu harus membuatnya menempuh jarak ratusan kilometer dari rumahnya, namun kondisi itu tidak serta merta mematahkan semangatnya. Apalagi jarak Bengkulu–Palembang jika ditempuh melalui jalur darat, bisa menghabiskan waktu hingga 15 jam perjalanan. “Capek sih capek kak. Tapi karena sudah niat, jadi gak terlalu kerasa capeknya,” ujarnya yang mengaku datang ke Palembang dengan menumpang mobil travel.

Mahasiswi semester II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Hazairin (Unihaz) Bengkulu ini mengaku telah mengajukan izin untuk mengikuti audisi KDI 6 di Palembang, baik kepada dosen maupun dekan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, jika pun nanti ia bisa lolos dari Gerbang KDI 6, Merry mengaku rela meninggalkan sementara aktivitas kuliahnya dan memilih fokus di KDI. Sebab, menurut anak pertama dari tiga bersaudara ini, kesempatan masuk di kampus KDI, belum tentu datang dua kali. “Kalau kuliah kan bisa diteruskan setelah kelar KDI, atau kalau memang perlu dipindahin aja kuliahnya ke Jakarta. Sementara ini Merry fokus dulu di KDI kak,” katanya seraya mengaku setelah namanya diumumkan sebagai peserta pertama yang lolos ke Jakarta untuk mengikuti babak Gerbang KDI dari audisi Palembang, perasaan bahagia bercampur haru seketika menyeruak di benak dara cantik ini.

Namun, dia sangat sadar, perjalanannya menuju puncak karier tidak cukup sampai di situ. Ke depan, dia mengaku dirinya dan keluarganya harus menyusun strategi jitu dan merencanakan bertemu Bupati Bengkulu Utara dan Wali Kota Bengkulu, serta Gubernur Bengkulu guna meminta doa restu dan dukungan. (iwan s/bersambung)

foto : isra triansyah

Tidak ada komentar: