21 Oktober 2008

Pertamina Lakukan Investigasi

MENYUSUL LEDAKAN TABUNG GAS ELPIJI KONVERSI

PALEMBANG (SINDO) – PT Pertamina (Persero) menurunkan tim investigasi terkait ledakan tabung elpiji program konversi yang menghanguskan satu rumah pada Minggu (19/10) kemarin.

Staf Humas PT Pertamina (Persero) UPms BBM Retail Region II Roberth MV mengatakan, tim yang terdiri dari gabungan unsur internal Pertamina itu nantinya akan mengumpulkan keterangan seputar penyebab ledakan yang terjadi. Menurut Roberth, apabila penyebabnya memang karena produk yang terdapat dalam paket konversi, Pertamina akan bertanggung jawab kepada para korban. “Jika dalam investigasi nanti didapati fakta penyebab ledakan adalah produk paket konversi, Pertamina menanggung biaya pengobatan korban di rumah sakit. Bahkan, kami akan bantu secara materiil atas kerugian yang dialami korban,” ujar dia saat ditemui SINDO di ruang kerjanya kemarin.

Roberth mengaku, Pertamina tidak memungkiri adanya produk yang tidak sempurna dalam pembagian paket konversi. Hal itu disebabkan kompor, tabung, dan regulator, yang dibagikan diproduksi secara massal. Bisa saja saat pengiriman maupun penyimpanan barang itu tertumpuk atau terempas sehingga tidak lagi berfungsi secara normal. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat lebih kritis ketika menerima paket konversi. “Di tiap daerah, kami sudah tunjuk konsultan untuk melaksanakan pencacahan, distribusi, dan sosialisasi. Jadi masyarakat jangan takut atau ragu meminta penjelasan atau contoh pemasangan kompor gas. Sebab, konsultan itu kan sudah dibayar pemerintah untuk melaksanakan tugasnya,” paparnya.

Sementara itu, Sales Representative Gas Domestik Region I Rayon V Pertamina Hendra Arief mengatakan, masyarakat hendaknya meningkatkan kewaspadaan terkait penawaran tabung elpiji konversi. Pasalnya, saat ini banyak orang yang mengaku petugas dari Pertamina dan menawarkan perangkat kompor gas untuk mengganti bawaan paket konversi. “Masyarakat jangan mudah percaya. Pastikan petugas yang datang membawa identitas resmi dan surat tugas. Selain itu, produk dalam paket konversi telah memenuhi standar nasional Indonesia (SNI),” katanya.

Dia menambahkan, produk yang terdapat dalam paket konversi telah diasuransikan pemerintah. Namun, hal itu berlaku jika terjadi kecelakaan, pengguna kompor gas konversi masih menggunakan produk yang dibagikan secara utuh. “Kan banyak masyarakat yang tergoda mengganti regulator atau kompornya. Nah, jika saat menggunakan kompor itu terjadi ledakan, asuransi gugur dengan sendirinya,” tandas Hendra. (iwan setiawan)

halaman 14

Tidak ada komentar: