08 April 2009

Waroeng Legenda Terancam Tutup

PALEMBANG (SI) – Eksistensi Waroeng Legenda sebagai salah satu ikon pariwisata kuliner di wilayah Kota Palembang yang sudah berjalan lama kini terancam punah. Pasalnya, rumah makan terapung milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang ini terus merugi akibat dampak krisis keuangan global dan persaingan usaha.

Pengelola Waroeng Legenda Hendarmin mengaku, penurunan pendapatan warung makan terapung ini terjadi sejak September 2008. Menurut dia, merosotnya pendapatan Waroeng Legenda selain disebabkan krisis keuangan global, juga karena bermunculannya restoran yang menyajikan konsep serupa. Selain itu, memasuki 2009, di mana faktor cuaca tidak menentu, juga berpengaruh terhadap tingkat kunjungan ke Waroeng Legenda. “Biasanya pengunjung paling ramai datang saat malam hari karena suasananya memberikan kesan berbeda. Tapi, sekarang justru malam hari itu sering hujan deras, otomatis pengunjung juga pikir-pikir mau nyeberang sungai, walaupun jaraknya tidak terlalu jauh,” ujarnya di Kantor Wali Kota Palembang kemarin.

Akibat kondisi ini, pengelola terpaksa mengurangi jumlah karyawan dan jam operasional. Pada kondisi normal, warung makan terapung ini bisa didatangi hingga 200 pengunjung seharinya dan menghasilkan pendapatan hingga Rp 150 juta per bulan. Namun, saat ini tingkat kunjungan hanya berkisar 30–50 orang per hari. Tempat usaha ini hanya mampu menghasilkan pendapatan Rp 30 juta per bulan. “Kalau kondisi normal dulu, Waroeng Legenda masih mampu memberikan retribusi hingga Rp 6 juta per bulan kepada pemkot. Namun, karena sekarang kondisinya sedang sulit, ya gak bisa lagi menyumbang retribusi,” tuturnya.

Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra menegaskan, kondisi Waroeng Legenda memang harus segera dibenahi, baik dari fisik bangunan, menu, maupun sarana pendukung lainnya. (iwan setiawan)

Tidak ada komentar: