18 Februari 2009

Adipura Terancam Lepas

PALEMBANG (SINDO) – Tekad masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mempertahankan Piala Adipura pada tahun ini sepertinya cukup berat, bahkan diprediksi lepas. Pasalnya, dari hasil penilaian dan evaluasi tim penilai Piala Adipura, ternyata masih banyak kawasan dalam wilayah Kota Palembang yang perlu pembenahan segera, terutama soal kebersihan di sejumlah tempat ramai, seperti pasar, terminal, daerah pemukiman padat penduduk.

Koordinator Adipura Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Ratna Kartika Sari mengatakan, kondisi kebersihan lingkungan Palembang menurun dari tahun sebelumnya. Jika tidak segera diatasi, kemungkinan besar Piala Adipura yang diraih Palembang tahun lalu akan lepas begitu saja. Menurut Ratna, tim dari KLH yang turun langsung ke lapangan mendapati beberapa kawasan dalam wilayah Kota Palembang kondisinya jauh berada di bawah standar penilaian. “Secara total, nilai Palembang dalam penilaian kali ini di bawah nilai baik,” ujar Ratna seusai mempresentasikan hasil evaluasi penilaian pertama (P1) kemarin.

Dalam presentasinya, Ratna membeberkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan mendapat penanganan serius Pemkot Palembang, di antaranya drainase yang kotor di sekitar pemukiman Maskarebet dan Poligon. Selanjutnya, pemukiman kumuh dan lingkungan kotor di kawasan pemukiman pasang surut di daerah Karanganyar dan Gandus. Pedagang kaki lima (PKL) yang tidak tertata baik di sepanjang Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Slamet Riyadi, juga tidak lepas dari perhatian tim penilai Adipura. “Selain beberapa kekurangan yang mendesak untuk diatasi, tim juga memberi apresiasi terhadap beberapa taman kota yang sudah baik. Meski demikian, perawatan taman kota juga perlu ditingkatkan lagi,” tuturnya.

Berdasarkan hasil penilaian tim Adipura, ternyata masih banyak lokasi yang belum memiliki tempat sampah. Bahkan, jika pun ada tempat sampah, tetapi tidak ada tutupnya. Kondisi itu sangat memengaruhi penilaian.

Wakil Wali Kota Palembang Romi Herton mengaku, dengan adanya presentasi ini, pihaknya bisa mengetahui titik kelemahan dalam penilaian Adipura kali ini. Karena itu, setelah mendengar dan mengetahui titik-titik yang perlu dibenahi, seluruh unit kerja yang bertanggung jawab sudah harus mengambil perannya masing-masing. “Kita tingkatkan kembali kerja keras dalam membersihkan lingkungan ini. Bukan semata-mata untuk mempertahankan Piala Adipura, melainkan juga untuk kesehatan lingkungan dan kenyamanan masyarakat kita sendiri,” tandasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra juga menegaskan, salah satu prioritas program untuk menjaga Palembang tetap bersih dan hijau, tolok ukurnya dengan mempertahankan Adipura. Namun, Eddy mengeluhkan kesadaran masyarakat kota yang masih lemah dalam menjaga kebersihan. Menurut dia, bersihnya Kota Palembang lantaran sistem yang telah diterapkan, yakni setiap waktu petugas kebersihan membersihkan sampah yang berserakan. “Kita bersih karena sistem, semestinya kesadaran masyarakat harus dapat lebih ditingkatkan,” katanya.

Untuk itu, dia menargetkan dapat diterapkannya sanksi tegas bagi yang membuang sampah sembarangan serta berupaya mewujudkan pemilahan sampah organik dan anorganik. “Saya ingin Kota Palembang ini lebih hijau lagi,” katanya. (iwan setiawan)

Tidak ada komentar: