26 Januari 2009

Ribuan Umat Rayakan Tahun Baru Imlek 2560

Seorang remaja putri berusaha membakar garu dari pelita lilin untuk melakukan prosesi peribadatan guna merayakan pergantian Tahun Baru Imlek (Cia Gwee Ce It) 2560 tadi malam di Tempat Ibadat Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) Yayasan Dewi Pengasih, 10 Ulu Palembang.

PALEMBANG
(SINDO) – Ribuan umat Tridarma mulai tadi malam sudah memadati tempat-tempat peribadatan untuk merayakan malam pergantian Tahun Baru Imlek (Cia Gwee Ce It) 2560.

Berbagai pernik-pernik serba merah terpampang di sejumlah tempat peribadatan umat Konghucu dan Buddha dalam sepekan terakhir. Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek hari ini, persiapan berbagai kelenteng pun mendekati 100% untuk menyambut ribuan umat yang ingin berdoa.

Salah satunya tempat ibadat Tridarma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) Yayasan Dewi Pengasih Palembang yang berlokasi di pinggir Sungai Musi, tepatnya di kawasan 10 Ulu. Di tempat ini telah disiapkan berbagai sarana dan prasarana bagi umat yang akan datang, Minggu (25/1) malam. “Sembahyang dimulai pukul 22.00 WIB nanti (semalam) hingga Senin pagi (hari ini), terus dilanjutkan besok (hari ini) sampai sore,” ujar Ketua Yayasan Dewi Pengasih Palembang Mahmud Akik kepada SINDO kemarin.

Selain mempersiapkan sarana peribadatan, pihak yayasan juga mempercantik suasana di sekitar kelenteng. Sedikitnya 300 lampion telah terpasang, mulai dari depan Jalan Perikanan hingga pinggir pelataran kelenteng yang menjorok ke Sungai Musi. Bahkan, di halaman depan kelenteng telah berbaris rapi lilin merah yang merupakan sumbangan dari umat kelenteng yang akan dinyalakan saat waktu sembahyang tiba. “Lilin yang ada sekarang sudah ratusan jumlahnya. Mungkin nanti malam bisa bertambah lagi seiring datangnya umat,” tuturnya.

Sekretaris III Yayasan Dewi Pengasih Palembang Princeps menambahkan, untuk mempermudah akses umat untuk beribadah di kelenteng, pihaknya menyediakan penyeberangan gratis. Ada tiga tongkang yang siap membawa umat dari Kelenteng Hong Tio Bio (Kelenteng Serikat) 16 Ilir ke Kelenteng Soei Goeat Kiong (Kelenteng Kwan Im). Berdasarkan jadwal yang tertempel di depan kelenteng, penyeberangan hari pertama, 25 Januari, dimulai pukul 22.00–03.00 WIB keesokan harinya. Sementara pada hari kedua, 26 Januari, penyeberangan dimulai pukul 06.00–18.00 WIB. “Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, akan ada ribuan umat Konghucu, Tao, dan Buddha yang akan beribadah menyambut Tahun Baru Imlek di kelenteng ini. Bahkan, jumlahnya mencapai 5.000–6.000 umat,” ujar dia.

Sedikit bergeser di depan kelenteng, terdapat sekitar 10 pedagang burung yang menawarkan ribuan burung pipit kepada pengunjung Kelenteng Kwan Im. Menurut Herman, menjelang perayaan Imlek, pedagang burung pipit biasa mendatangi Kelenteng Kwan Im. Selain merupakan kelenteng tertua di Palembang, banyaknya umat yang beribadat di Kelenteng Kwan Im menjadi alasan bagi Herman untuk berjualan di sana. “Kurang lebih tujuh tahun terakhir ini kami jualan. Melepas burung pipit dipercaya sebagai simbol buang sial,” kata warga Dusun Jejawi, Kabupaten OKI, ini. (iwan setiawan)

foto : ahmad junaidi

Tidak ada komentar: