PALEMBANG (SINDO) – PT Pertamina (Persero) UPms BBM Retail Region II menegaskan, kendala yang dialami sistem distribusi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa wilayah hingga menyebabkan kelangkaan, tidak akan terjadi di wilayah kerja pemasaran Sumbagsel.
Vice President Communications PT Pertamina (Persero) Anang Rizkani Noor mengatakan, Pertamina sedang berupaya semaksimal mungkin melanjutkan distribusi BBM ke seluruh wilayah nusantara. Hal itu dilakukan untuk mengatasi kelangkaan BBM di beberapa wilayah yang disebabkan terjadinya delay pengangkutan BBM ke SPBU. Menurut Anang, penyebab hambatan distribusi BBM ke SPBU adalah masa libur panjang sejak perayaan Natal dan berlanjut hingga perayaan Tahun Baru, 1 Januari 2009. Selain itu, penyebab lainnya adalah penerapan sistem baru, yakni MySAP, yang belum dapat berjalan sempurna.
Adapun upaya yang dilakukan Pertamina untuk mengatasi kondisi ini, ujar dia, dengan meneruskan distribusi BBM selama 24 jam dan memberikan kredit kepada pengusaha SPBU yang belum memiliki delivery order (DO) selama bank persepsi libur pada Sabtu dan Minggu. Kemudian, Pertamina juga melaksanakan contigency plan dengan menerapkan sistem manual sekaligus berkoordinasi dengan bank persepsi agar melayani transaksi selama libur. “Kami harapkan penyaluran BBM akan kembali pada kondisi normal besok (hari ini),” ujarnya dalam siaran pers Pertamina kemarin.
Anang menerangkan, stok nasional BBM selama tiga hari terakhir (1–3 Januari) untuk premium 2.763.149 kl atau cukup untuk 13,4 hari dan solar 5.283.642 kl untuk persediaan selama 28,3 hari. Sementara, hasil penyaluran nasional selama tiga hari terakhir (1–3 Januari) premium 164.122 kl dan solar 94.733 kl.
External Relation Officer PT Pertamina (Persero) UPms BBM Retail Region II Roberth MV mengatakan, kendala yang dihadapi wilayah lain pada awal penerapan sistem baru Pertamina tidak terlalu dirasakan di Unit Pemasaran Sumbagsel. Menurut Roberth, migrasi data dari sistem SAP ke sistem MySAP (program baru) memang membutuhkan waktu adaptasi, baik dari perangkat maupun sumber daya manusia (SDM). Kondisi di UPms Sumbagsel sendiri sempat mengalami keterlambatan penyaluran pada 2–3 Jan 2009, tapi hanya terjadi sekitar dua jam, dan kondisi SPBU masih memiliki stok yang cukup. Bahkan, untuk mengantisipasi semua kemungkinan yang bisa terjadi, Pertamina Unit Pemasaran Sumbagsel telah membentuk tim khusus untuk memonitor arus keluar masuk data di sistem MySAP. Hal itu penting agar migrasi data dapat berjalan dengan baik sehingga penyaluran dapat berjalan lancar ke SPBU. "Sesuai instruksi direksi, kami juga menyediakan layanan kredit bagi SPBU yang pada Sabtu dan Minggu tidak memiliki DO karena tidak dapat dilayani perbankan yang tutup pada hari tersebut,” ujar Roberth.
Dari sisi distribusi, baik penerimaan, penimbunan, maupun penyaluran BBM, hingga kini stok BBM di wilayah kerja Pemasaran Sumbagsel masih dalam keadaan aman dan sangat mencukupi. Oleh sebab itu, Roberth meminta agar masyarakat di wilayah Sumbagsel tetap tenang. Sebab, pihaknya menjamin tidak terjadi kendala yang signifikan dalam proses migrasi data maupun proses penyaluran dan pelayanan BBM bagi masyarakat. (iwan setiawan/rel)
Vice President Communications PT Pertamina (Persero) Anang Rizkani Noor mengatakan, Pertamina sedang berupaya semaksimal mungkin melanjutkan distribusi BBM ke seluruh wilayah nusantara. Hal itu dilakukan untuk mengatasi kelangkaan BBM di beberapa wilayah yang disebabkan terjadinya delay pengangkutan BBM ke SPBU. Menurut Anang, penyebab hambatan distribusi BBM ke SPBU adalah masa libur panjang sejak perayaan Natal dan berlanjut hingga perayaan Tahun Baru, 1 Januari 2009. Selain itu, penyebab lainnya adalah penerapan sistem baru, yakni MySAP, yang belum dapat berjalan sempurna.
Adapun upaya yang dilakukan Pertamina untuk mengatasi kondisi ini, ujar dia, dengan meneruskan distribusi BBM selama 24 jam dan memberikan kredit kepada pengusaha SPBU yang belum memiliki delivery order (DO) selama bank persepsi libur pada Sabtu dan Minggu. Kemudian, Pertamina juga melaksanakan contigency plan dengan menerapkan sistem manual sekaligus berkoordinasi dengan bank persepsi agar melayani transaksi selama libur. “Kami harapkan penyaluran BBM akan kembali pada kondisi normal besok (hari ini),” ujarnya dalam siaran pers Pertamina kemarin.
Anang menerangkan, stok nasional BBM selama tiga hari terakhir (1–3 Januari) untuk premium 2.763.149 kl atau cukup untuk 13,4 hari dan solar 5.283.642 kl untuk persediaan selama 28,3 hari. Sementara, hasil penyaluran nasional selama tiga hari terakhir (1–3 Januari) premium 164.122 kl dan solar 94.733 kl.
External Relation Officer PT Pertamina (Persero) UPms BBM Retail Region II Roberth MV mengatakan, kendala yang dihadapi wilayah lain pada awal penerapan sistem baru Pertamina tidak terlalu dirasakan di Unit Pemasaran Sumbagsel. Menurut Roberth, migrasi data dari sistem SAP ke sistem MySAP (program baru) memang membutuhkan waktu adaptasi, baik dari perangkat maupun sumber daya manusia (SDM). Kondisi di UPms Sumbagsel sendiri sempat mengalami keterlambatan penyaluran pada 2–3 Jan 2009, tapi hanya terjadi sekitar dua jam, dan kondisi SPBU masih memiliki stok yang cukup. Bahkan, untuk mengantisipasi semua kemungkinan yang bisa terjadi, Pertamina Unit Pemasaran Sumbagsel telah membentuk tim khusus untuk memonitor arus keluar masuk data di sistem MySAP. Hal itu penting agar migrasi data dapat berjalan dengan baik sehingga penyaluran dapat berjalan lancar ke SPBU. "Sesuai instruksi direksi, kami juga menyediakan layanan kredit bagi SPBU yang pada Sabtu dan Minggu tidak memiliki DO karena tidak dapat dilayani perbankan yang tutup pada hari tersebut,” ujar Roberth.
Dari sisi distribusi, baik penerimaan, penimbunan, maupun penyaluran BBM, hingga kini stok BBM di wilayah kerja Pemasaran Sumbagsel masih dalam keadaan aman dan sangat mencukupi. Oleh sebab itu, Roberth meminta agar masyarakat di wilayah Sumbagsel tetap tenang. Sebab, pihaknya menjamin tidak terjadi kendala yang signifikan dalam proses migrasi data maupun proses penyaluran dan pelayanan BBM bagi masyarakat. (iwan setiawan/rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar