28 Oktober 2008

Pengusaha Sambut Positif

PEMBERIAN INSENTIF

PALEMBANG (SINDO) – Kebijakan pemerintah untuk memberi insentif kepada sektor usaha yang terkena dampak krisis keuangan global disambut optimisme pengusaha.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ahmad Rizal mengatakan, kebijakan yang diambil pemerintah sangat tepat dengan kondisi yang sedang dialami beberapa sektor usaha belakangan ini. Menurut dia, akibat krisis keuangan global yang menyebabkan ekspor menurun drastis serta ongkos produksi yang melambung tinggi, perusahaan tidak bisa lagi terlalu lama menanggung beban tersebut. Akhirnya, keputusan untuk merumahkan karyawan (PHK) menjadi pilihan yang banyak diambil pengusaha untuk mengatasi permasalahan ini. “Di saat biaya produksi lebih besar dari pendapatan, mau tidak mau pengusaha harus mengambil keputusan untuk bisa bernafas lebih lama. Solusinya, mengurangi beban yang salah satunya adalah efisiensi karyawan,” ujarnya kepada SINDO kemarin.

Rizal mengungkapkan, sektor usaha di Sumsel didominasi sektor pertambangan, perkebunan, dan industri pengolahan. Menurut dia, yang paling parah terkena dampak krisis keuangan global itu adalah sektor pertanian dan perkebunan. Sebab, hasil olahan perkebunan Sumsel mayoritas merupakan komoditas ekspor ke beberapa negara, baik Amerika Serikat maupun Eropa. Hal ini terbukti dengan anjloknya harga komoditas unggulan Sumsel, seperti karet dan kelapa sawit.

Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Sumatera Selatan (GPPSS) Syamsir Syahbana mengatakan, selain mengalami penurunan pesanan dari beberapa negara akibat krisis keuangan global yang terjadi, perusahaan perkebunan juga mengalami kendala lainnya dalam beroperasi, salah satunya kesulitan mendapatkan pasokan pupuk. (iwan setiawan)

halaman 22

Tidak ada komentar: