08 Februari 2009

Novel Keliling Sumatera Berjalan Kaki

Ahmad Novel Alatas (tengah) ketika singgah di base camp Impala Bahtera Buana Polsri kemarin.

PALEMBANG (SINDO) – Perjalanan ekspedisi Jakarta–Sumatera yang dilakukan Ahmad Novel Alatas baru mencapai Palembang, Sumatera Selatan.

Berbeda dengan ekspedisi mengelilingi Nusantara yang pernah dilakukan sebelumnya, Novel lebih memilih melakukannya dengan berjalan kaki. Memulai perjalanan yang diberinya tema “Perjuangan Menembus Batas” pada 15 Desember 2008 lalu, dia tiba di Palembang, Selasa (3/2). Bahkan, sesuai rencana yang dibuatnya, dia akan tiba di Banda Aceh pada15 April 2009. “Mudah-mudahan semuanya lancar sehingga target tidak meleset,” ucapnya singkat di zona wall climbing Impala Bahtera Buana Polsri kemarin.

Menurut Novel, ekspedisi kali ini merupakan aksi kedua setelah sebelumnya pernah melakukan aksi serupa, yaitu Jakarta–Bali pada 2006 silam. Kala itu dia menghabiskan waktu enam bulan untuk menuntaskan aksinya itu. Novel mengungkapkan, terdapat perbedaan mencolok antara kedua perjalanannya itu. Menurut dia, pemandangan alam di sepanjang Pulau Jawa lebih bervariasi dibanding Sumatera yang lebih didominasi perkebunan kelapa sawit dan karet. “Justru ini yang saya cari dan pelajari, perbedaan kultur, bahasa, ragam budaya, dan sistem sosial kemasyarakatan yang berkembang di masing-masing daerah,” tuturnya.

Pemuda asal Keramat Sentiong, Jakarta Pusat, ini menuturkan, ekspedisi yang dilakukannya ini dipandang sebagian besar masyarakat sebagai aksi yang tidak masuk akal. Dia sendiri mengakui, risiko melakukan perjalanan seorang diri terlalu tinggi. Apalagi, melintasi daerah yang belum pernah dilaluinya, bertemu orang yang tidak mau mengerti tujuan aksinya ini, belum lagi risiko bertemu hewan buas atau orang jahat yang bisa mengganggu perjalanannya. “Banyak kok halangannya. Bahkan sepanjang perjalanan dari Jakarta sampai Palembang, seingat saya sudah empat kali digangguin orang yang mau merampas barang bawaan saya. Tapi niat saya sudah bulat dan siap dengan segala risiko yang mungkin ada,” ujarnya.

Novel mengaku akan berada di Palembang selama satu pekan. Selain untuk memulihkan staminanya, istirahat di tiap kota yang disinggahinya juga untuk mengumpulkan kembali semangat dan motivasi dalam dirinya untuk melanjutkan aksinya. Sebab, ia mengakui, aksi yang dilakukannya ini tanpa sepengetahuan orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga. Untuk itu, dia harus bisa menjaga semangat agar aksinya bisa tuntas. “Dalam aksi ini gak ada yang tau saya berangkat dari Jakarta ke Aceh, apalagi berjalan kaki. Saya gak mau apa yang saya lakukan ini disiarkan di mana-mana dan menjadi heboh. Makanya juga saya sama sekali gak ngantongin surat jalan,” bebernya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan

Tidak ada komentar: