24 Januari 2009

Pendonor Darah Minim

Ketua PD Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Selatan ( Sumsel) Eliza Alex Noerdin (kanan) menerima ucapan selamat dari Ketua PP PMI Mar'ie Muhammad (kiri) seusai acara pelantikan Pengurus Daerah PMI Sumsel di Rumah Dinas Gubernur Sumsel, Griya Agung, Palembang, kemarin.

PALEMBANG
(SINDO) – Palang Merah Indonesia (PMI) menyayangkan minimnya peserta donor darah sukarela (DDS), khususnya di daerah luar Pulau Jawa.

Ketua PP PMI Mar’ie Muhammad mengatakan, pengertian donor darah merupakan aktivitas menyumbangkan darahnya untuk PMI dalam rangka kegiatan transfusi darah. Donor darah terbagi dalam dua kelompok, yaitu donor darah sukarela (DDS) dan donor darah pengganti. Secara nasional, jumlah DDS mencapai 83% dari total kantong darah yang dikumpulkan PMI per tahunnya, yang rata-rata terkumpul hingga 1,4 juta kantong darah.

Namun, Mar’ie masih menyayangkan minimnya jumlah DDS di luar Pulau Jawa. Sebab, pada kenyataannya, DDS di beberapa daerah di Pulau Jawa bisa mencapai di atas 90%. Sementara dilihat dari laporan PMI di luar Pulau Jawa, jumlah DDS berada jauh di bawah rata-rata nasional. “Bukan saya membeda-bedakan antara Jawa dan luar Jawa, tapi itu sekali lagi berdasarkan kenyataan. Karena itu, pengurus PMI di daerah, khususnya di luar Pulau Jawa, harus lebih menggalakkan kegiatan DDS,” ujarnya pada pelantikan pengurus daerah PMI Sumsel masa bakti 2009–2014 di halaman belakang Griya Agung kemarin siang.

Mar’ie mengungkapkan pentingnya peningkatan jumlah DDS agar stok darah di PMI bisa mencukupi sehingga donor darah pengganti semakin kecil. Sebab, kebutuhan akan darah merupakan kebutuhan yang tidak dapat diprediksi. “Kebutuhan darah ini kan bisa setiap saat, ada orang melahirkan, orang sakit, korban tabrakan. Kalau stok di PMI mencukupi kan bisa cepat penanganannya sehingga risiko kematian akibat kehabisan darah bisa diminimalisasi,” tukasnya.

Ketua PD PMI Sumsel yang baru dilantik, Eliza Alex, mengatakan, kepengurusan PMI yang dipimpinnya ini tetap akan mengintensifkan program siaga di daerah rawan bencana melalui manajemen terpadu. Adapun berbagai program yang menjadi fokus utama PMI Sumsel ke depan adalah pelayanan penyediaan darah, pendidikan remaja melalui Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah, serta berbagai sosialisasi pengendalian HIV/AIDS.

Dalam sambutannya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyatakan, para pengurus PMI saat ini harus lebih total dalam bekerja. Sebab, organisasi kemanusiaan ini melayani kebutuhan masyarakat luas. “Saya inginnya pengurus PMI dan organisasi lainnya adalah orang-orang yang benar-benar total mengurus dan menjalankan organisasinya. Sebab, selama ini banyak pengurus yang tidak aktif karena banyak mengurusi pekerjaan lainnya,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga memberikan apresiasi kepada tiga pendonor darah terbanyak di Sumsel. Tiga pendonor darah, masing-masing Ali Ukod sebanyak 128 kali donor darah, Rozi Umar 109 kali, dan Tuning 100 kali, mendapatkan hadiah berupa diberangkatkan umrah. (iwan setiawan)

foto : mushaful imam

Tidak ada komentar: